Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
Kepada Ekonom, Jokowi Nyatakan Akan Rombak Tim Ekonomi
Kepada Ekonom, Jokowi Nyatakan Akan Rombak Tim Ekonomi
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin menunjukkan sinyal pergantian kabinet saat bertemu dengan para ekonom di Istana Merdeka, Senin (29/6/2015) siang ini.

Jokowi menyadari kinerja para menteri di bidang ekonomi buruk. Dia bahkan langsung mengatakan siap melantik orang yang dianggap mampu mendongkrak ekonomi.

"Beliau sangat sadar (kinerja menteri di bidang ekonomi buruk). Beliau katakan, 'Kalau hari ini ketemu orangnya, akan saya lantik,'" ujar ekonom Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetyantono, seusai pertemuan.

Tony menuturkan, Jokowi menyebut para menteri di kabinetnya sebenarnya orang-orang yang cukup pintar. Namun, Jokowi menyadari adanya kesenjangan.

"Dia bilang tidak punya ekonom bintang yang bisa ditangkap pasar. Jadi, istilahnya, butuh seperti play maker.

Beliau menyadari, saya sangat surprise," ucap Tony.

Dia menjelaskan, saat ini rupiah melemah lantaran rendahnya kepercayaan pasar kepada kabinet. Jika dibandingkan tahun 1998, Indonesia seharusnya bisa tetap bertahan dengan kondisi yang ada. Namun, Tony kembali menuding lemahnya kepercayaan pasar kepada tim ekonomi pemerintah yang menyebabkan perekonomian Indonesia terus melemah.

"Dugaan saya. Enggak gampang menemukan orang seperti itu," ujar Tony.

Saat Jokowi kesulitan mencari sosok yang mumpuni untuk dijadikan menteri, Tony mengaku melontarkan nama mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang kini menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.

"Orangnya dari Washington (kantor pusat Bank Dunia). Saya kira ya, dan beliau juga memenuhi syarat," ujar Tony.

Setelah Syafii Maarif, Jokowi Konsultasi dengan Para Ekonom

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (29/6/2015) siang mendapat sejumlah tamu istimewa yang hadir ke Istana Kepresidenan. Setelah bertemu mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif, Jokowi bertemu pula dengan sejumlah ahli ekonomi.

"Ngobrol saja," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Kepresidenan saat ditanya soal agenda pertemuan Presiden dengan para ekonom.

Menurut Pratikno, Presiden memang kerap berkonsultasi dengan ekonom. Pertemuan dengan ekonom bahkan disebutkan telah dilakukan beberapa kali.

"Sudah makan malam dan seterusnya. Sudah beberapa kali," kata dia.

Saat ditanya apakah kedatangan mereka terkait dengan rencana Presiden mengganti menteri, Pratikno hanya tertawa. "Ah... enggak, enggak. Ha-ha-ha...Dihubung-hubungin begitu terus," tutur mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu.

Adapun para ekonom yang bertemu Jokowi adalah Arif Budimanta, Iman Sugema, Hendri Saparini, Djisman Simanjuntak, Anton Gunawan, Destry Damayanti, Prasetyantoko, Poltak Hotradero, Tony Prasetyantono, Lin Che Wei, dan Raden Pardede.

Pertemuan Jokowi dengan para ekonom itu dilakukan setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertemu Syafii Maarif.

Dalam pertemuan selama 45 menit itu, Syafii mengaku Presiden berkonsultasi kepadanya soal rencana melakukan reshuffle. Jokowi mengisyaratkan akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat.

Usul Buya Syafii ke Jokowi: CarilahMenteri Petarung

TEMPO.CO,Jakarta- Ahmad Syafii Maarif bertemu Presiden Joko Widodo di Istana, Senin, 29 Juni 2015. Dalam pertemuan 45 menit itu, Presiden Jokowi curhat soal kinerja para menterinya. Karena itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang akrab disebut Buya Syafii ini, mengusulkan agar Presiden Jokowi memiliki menteri yang bermental kuat dan petarung serta punya visi ke depan untuk memperbaiki kinerja kabinetnya.

"Tadi saya sampaikan pada presiden, carilah pembantu yang punya pandangan jauh ke depan (visioner)," kata Syafii Maarif di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Buya mengatakan pertemuan dengan Jokowi selama 45 menit ini membincangkan berbagai hal, termasuk soal kabinet. "Ya kita bicara macam-macam bangsa, negara, usul..ya saran yah..reshuffle carilah para menteri yang petarung untuk bisa membantu presiden, jangan jadi beban," katanya. (Baca:Reshuffle Menteri, Jokowi Kembali Lirik Sri Mulyani ?)

Buya menambahkan,"Sesungguhnya kalau para menteri itu betul-betul orang profesional dan punya visi jauh ke depan, beban presiden akan lebih ringan.

"Meski demikian Syafii mengaku tidak mau mendahului Presiden, kendati ia menilai reshuffle memang dibutuhkan. "Jejak rekam selama delapan bulan kan tidak banyak perubahan, ekonomi Indonesia mundur, dunia juga begini, produk domestik kita juga menurun harganya, karet, sawit, tambang, itu juga menyebabkan pertumbuhan ekonomi kita rendah," kata dia. (Baca:Jokowi Sudah Ngebet Lantik Menteri Ekonomi Baru)

Presiden J‎oko Widodo memastikan rombak kabinet akan segera dilakukan. Hal itu disampaikan Jokowi ketika bertemu dengan bekas Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif.

"Saya lihat isyaratnya iya, tapi sayang gak mau mendahului," kata Syafii, setelah bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2015. Namun dia enggan membeberkan menteri mana yang akan dicopot oleh Jokowi. Menurut Syafii, rombak kabinet merupakan keharusan. Apalagi selama delapan bulan berjalan, kinerja kabinet Jokowi dianggap tak memberikan banyak perubahan. Salah satu sektor yang disoroti adalah ekonomi. Beberapa komoditas unggulan domestik seperti karet, kelapa sawit, hingga pertambangan mengalami penurunan. "Itu yang menyebabkan ekonomi kita melemah dan memicu pengangguran luar biasa.

"Kepada Jokowi, Maarif berpesan agar mencari menteri pengganti yang memikirkan masa depan bangsa. ‎"Tapi saya nggak tau apakah akan menunggu sampai setahun atau bagaimana. Itu urusan ‎presiden." (Baca:Buya Syafii kepada Jokowi: Cari Menteri seperti Susi)

Syafii mengatakan pemilihan menteri yang tepat bisa mengurangi beban presiden. Salah satu menteri yang menurutnya sudah bekerja dengan baik adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Walaupun banyak kontroversi, tapi menurutnya Jokowi harus mencari menteri yang setipe dengan Susi.

Mengenai pilihan menteri, Syafii membebaskannya pada Jokowi, apakah akan memilih kalangan dari partai politik atau profesional. Walaupun begitu, dia mengakui tak mudah bagi Jokowi untuk memilih menteri dari luar partai.

"Kenyataannya kan susah, pasti nanti berasal dari parpol. Kecuali kalau dia ketua umum partai, jadi haknya lebih besar," katanya.

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2015...ak.Tim.Ekonomi
http://nasional.kompas.com/read/2015...an.Para.Ekonom
http://m.tempo.co/read/news/2015/06/...nteri-petarung

Wow apakah sinyal buat SMI untuk masuk kembali ke kabinet emoticon-Bingung
Diubah oleh aghilfath 29-06-2015 11:23
0
4K
57
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan