Quote:
http://www.bloomberg.com/news/articl...seas-after-ban
‘Malaysia Is the Winner’: Indonesia Miners Go Overseas After Ban
Malaysia mendapat rejeki dadakan dari larangan ekspor mineral di Indonesia sementara perusahaan tambang dari Indonesia memompa uang ke industri bauksit demi memenuhi kebutuhan China.
Paling tidak lima perusahaan tambang Indonesia berinvestasi di Malaysia tahun lalu, bekerjasama dengan partner lokal untuk menambang bauksit dan mengekspor ke China, kata Erry Sofyan direktur asosiasi produsen bauksit dan besi.
Lebih banyak perusahaan akan mengikuti, katanya lagi.
Kebijakan untuk menambah nilai ekspor tambang dan ketakutan bahwa Indonesia menjual SDA terlalu murah, walau mendorong pembangunan beberapa smelter,
ternyata malah menolong rival seperti Filipina, Malaysia, dan Australia.
"Malaysia adalah pemenang dari larangan ekspor mineral" kata Sofyan hari Kamis. "Ini ibarat membangunkan Malaysia. Mereka menyadari mereka punya bauksit yang bernilai ekonomi. Merika melihat kesempatan dan ekspornya sekarang melesat"
Indonesia adalah eskportir top bauksit ke China sebelum larangan ini dimulai Januari 2014. Kelima perusahaan yang berinvestasi di Malaysia, beroperasi di negara bagian Kuantan, Pahang, Kelantan menurut Sofyan yang menolak memberitahu nama. Ijin mudah didapat di Malaysia kaya Sofyan lagi, yang merupakan presdit Grup Harita.
Produksi di Malaysia naik 4 kali lipat !!! ke 962779 metrik ton di 2014 dari 208770 ton tahun sebelumnya, kata departemen mineral dan geoscience di Kuala Lumpur. Ekspor ke China naik ke 6,14 juta ton bulan Januari ke Mei dibandung 126,830 ton periode sama sebelumnya menurut data China.
.
Australia juga diuntungkan dari larangan ekspor ini, Impor bauksit China dari Australia melesat 53 persen lima bulan pertama tahun 2015 menurut data bea cukai.