- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pindad akan kembangkan Excavator buatan dalam negeri.


TS
saptamarchvolvo
Pindad akan kembangkan Excavator buatan dalam negeri.

Quote:
Selamat datang di trit sederhana ane.Sebelumnya mohon maaf apabila trit ini repost ato apalah 

Langsung menuju TKP gan

Quote:
Spoiler for Beritanya:
PT Pindad (Persero) menghentikan proyek pengembangan mobil listrik. Selama ini, Pindad telah mengembangkan komponen penting mobil listrik seperti dinamo.
Setelah berhenti mengembangkan proyek mobil listrik, BUMN produsen panser hingga senjata tersebut, memilih masuk ke industri alat berat yang memiliki potensi pasar yang tinggi, seperti eskavator.
Direktur Utama Pindad Silmy Karim menjelaskan, dihentikannya proyek mobil listrik, karena pihaknya tidak memperoleh kepastian regulasi dan komitmen pengembangan mobil listrik.
"Kita hentikan, karena mobil listrik nggak ada yang order, kemudian kebijakannya belum lengkap," kata Silmy di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/2/2015).
Selain itu, pangsa pasar mobil listrik belum terlihat di Indonesia. Apalagi budaya masyarakat Indonesia yang belum menerima keberadaan mobil listrik.
"Buat mobil nggak ada yang beli. Terus siapa yang jamin? Mobil itu satu sistem yang kompleks, nggak bisa hanya buat tapi bisa memasarkan. Khusus di Indonesia, rendahnya budaya memakai mobil listrik dan terkait gengsinya," sebutnya.
Alhasil, Silmy memutuskan agar BUMN strategis ini fokus ke industri alutsista dan non alutsista yang memiliki potensi pasar yang tinggi. Pindad, kata Silmy, sedang mengembangkan purwarupa eskavator atau alat berat, yang biasa dipakai di area pertambangan hingga proyek konstruksi.
Kebutuhan alat berat saat ini masih dipasok dari produk-produk impor. Rencananya Pindad akan meluncurkan purwarupa alat berat buatan Indonesia pada akhir 2015.
"Kita juga daerah tambang. Apalagi sebelumnya kita masih impor," jelasnya.(feb/dnl)
Setelah berhenti mengembangkan proyek mobil listrik, BUMN produsen panser hingga senjata tersebut, memilih masuk ke industri alat berat yang memiliki potensi pasar yang tinggi, seperti eskavator.
Direktur Utama Pindad Silmy Karim menjelaskan, dihentikannya proyek mobil listrik, karena pihaknya tidak memperoleh kepastian regulasi dan komitmen pengembangan mobil listrik.
"Kita hentikan, karena mobil listrik nggak ada yang order, kemudian kebijakannya belum lengkap," kata Silmy di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/2/2015).
Selain itu, pangsa pasar mobil listrik belum terlihat di Indonesia. Apalagi budaya masyarakat Indonesia yang belum menerima keberadaan mobil listrik.
"Buat mobil nggak ada yang beli. Terus siapa yang jamin? Mobil itu satu sistem yang kompleks, nggak bisa hanya buat tapi bisa memasarkan. Khusus di Indonesia, rendahnya budaya memakai mobil listrik dan terkait gengsinya," sebutnya.
Alhasil, Silmy memutuskan agar BUMN strategis ini fokus ke industri alutsista dan non alutsista yang memiliki potensi pasar yang tinggi. Pindad, kata Silmy, sedang mengembangkan purwarupa eskavator atau alat berat, yang biasa dipakai di area pertambangan hingga proyek konstruksi.
Kebutuhan alat berat saat ini masih dipasok dari produk-produk impor. Rencananya Pindad akan meluncurkan purwarupa alat berat buatan Indonesia pada akhir 2015.
"Kita juga daerah tambang. Apalagi sebelumnya kita masih impor," jelasnya.(feb/dnl)
sumber: http://bapakenajwa.heck.in/pindad-ke...avator-2.xhtml
Spoiler for Berita 2:
BANDUNG, suaramerdeka.com – PT Pindad (Persero) merambah bisnis alat berat. Pada Sabtu (27/6) bertempat di Kantor Pusat Bandung, BUMN Strategis itu meluncurkan produk excavator yang dikembangkan selama 4 bulan bersandi Pindad Excava 200.
Menteri BUMN, Rini Soemarno turut hadir bersama petinggi BUMN Karya dalam kegiatan tersebut. Diakhiri applaus, sempat ditampilkan demo dari excavator yang masih berupa purwarupa (prototype) itu. Pesanan sebanyak 100 unit dari BUMN Karya sudah menanti Pindad. Rini meminta perseoran yang berbasis industri pertahanan itu secepatnya merampungkan SNI-nya.
“Saya haruskan BUMN Infrastruktur membeli dari Pindad. Mereka sudah melihat sendiri barangnya. Karenanya sertifikatnya jangan lama-lama, dan tahun ini produksi sudah jalan,” katanya.
Menurut Rini Soemarno, penggunaan excavator nasional itu merupakan bagian dari sinergi BUMN. Lebih dari itu, program itu diharapkan bisa menjawab kebutuhan sekaligus mengurangi import terutama aktivitas pembangunan infrastruktur yang semakin pesat. “Waskita Karya, Adi Karya, Hutama Karya dalam tahun depan punya proyek jalan tol, pelabuhan, bandara, terminal, jadi sangat membutuhkan alat berat ini,” jelasnya.
Menteri Rini juga menyatakan bahwa produksi excavator bukan sedang menunjukan Pindad tak fokus di bisnis intinya. Langkah ini menjadi bagian strategis guna meningkatkan kadar riset dan pengembangan yang dinilai bakal rendah jika terus berkutat di bisnis utama, padahal secara kemampuan teknologi mumpuni.
Dirut Pindad, Silmy Karim menyatakan, bahwa gagasan excavator itu muncul dari empat kementerian yakni PU&PR, Bappenas, Perindustrian, dan BUMN pada Februari lalu. Karena teknologi sudah dikuasai, proses pengembangan hingga membangun prototype menjadi relatif mudah. “Kecuali mesin, teknologi excavator ini sudah kita kuasai seperti hidrolik. Selama ini pun kami produksi suku cadangnya macam bucket teeth,” katanya.
Pihaknya menjadwalkan uji sertifikasi dilakukan antara September-Oktober. Dengan demikian, pihaknya siap menggelar produksi. Kapasitas per tahun bisa 100 unit dengan sistem 1 shift.
Data penjualan menunjukkan bahwa kebutuhan excavator bisa mencapai 7.947 unit pertahun. Pindad mengambil 5 persen saja, di antaranya dari BUMN, kata Silmy, merupakan pencapaian yang menggembirakan.
(Setiady Dwi/CN41/SMNetwork)
http://berita.suaramerdeka.com/siap-...kan-excavator/
Menteri BUMN, Rini Soemarno turut hadir bersama petinggi BUMN Karya dalam kegiatan tersebut. Diakhiri applaus, sempat ditampilkan demo dari excavator yang masih berupa purwarupa (prototype) itu. Pesanan sebanyak 100 unit dari BUMN Karya sudah menanti Pindad. Rini meminta perseoran yang berbasis industri pertahanan itu secepatnya merampungkan SNI-nya.
“Saya haruskan BUMN Infrastruktur membeli dari Pindad. Mereka sudah melihat sendiri barangnya. Karenanya sertifikatnya jangan lama-lama, dan tahun ini produksi sudah jalan,” katanya.
Menurut Rini Soemarno, penggunaan excavator nasional itu merupakan bagian dari sinergi BUMN. Lebih dari itu, program itu diharapkan bisa menjawab kebutuhan sekaligus mengurangi import terutama aktivitas pembangunan infrastruktur yang semakin pesat. “Waskita Karya, Adi Karya, Hutama Karya dalam tahun depan punya proyek jalan tol, pelabuhan, bandara, terminal, jadi sangat membutuhkan alat berat ini,” jelasnya.
Menteri Rini juga menyatakan bahwa produksi excavator bukan sedang menunjukan Pindad tak fokus di bisnis intinya. Langkah ini menjadi bagian strategis guna meningkatkan kadar riset dan pengembangan yang dinilai bakal rendah jika terus berkutat di bisnis utama, padahal secara kemampuan teknologi mumpuni.
Dirut Pindad, Silmy Karim menyatakan, bahwa gagasan excavator itu muncul dari empat kementerian yakni PU&PR, Bappenas, Perindustrian, dan BUMN pada Februari lalu. Karena teknologi sudah dikuasai, proses pengembangan hingga membangun prototype menjadi relatif mudah. “Kecuali mesin, teknologi excavator ini sudah kita kuasai seperti hidrolik. Selama ini pun kami produksi suku cadangnya macam bucket teeth,” katanya.
Pihaknya menjadwalkan uji sertifikasi dilakukan antara September-Oktober. Dengan demikian, pihaknya siap menggelar produksi. Kapasitas per tahun bisa 100 unit dengan sistem 1 shift.
Data penjualan menunjukkan bahwa kebutuhan excavator bisa mencapai 7.947 unit pertahun. Pindad mengambil 5 persen saja, di antaranya dari BUMN, kata Silmy, merupakan pencapaian yang menggembirakan.
(Setiady Dwi/CN41/SMNetwork)
http://berita.suaramerdeka.com/siap-...kan-excavator/
Spoiler for Lebih murah dari merk lainya:
IMQ, Bandung — PT Pindad (Persero) mulai merambah bisnis pembuatan alat berat untuk konstruksi dan tambang, yakni excavator.
Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengatakan, langkah ini sesuai dengan arah pengembangan perusahaan. Pada 2012-2026, Pindad menjalankan tiga strategi, yakni integrasi bisnis, spread the wings, dan search of excellence.
Pada 2012-2016, perseroan akan fokus pada alutsista, inisiasi bisnis inti non alutsista, serta membangun keunggulan operasional. Pada 2017-2021, perseroan akan membangun bisnis non alutsista, intensifikasi ekspor, dan membangun keunggulan teknologi produk. Pada 2021-2026 dilakukan eksploitasi bisnis non alutsista, inovasi dengan teknologi mutakhir, dan menjadi pemain global.
"Ke depan, kita akan melakukan pengembangan yang strategis bukan menambah pemain yang menggangu swasta," kata Silmy di kantor Pindad, Bandung, Sabtu (27/6).
Tahap awal, Pindad meluncurkan Pindad Excava 200 berwarna merah putih. Pembuatan Excava 200 ini beralasan karena perseroan sudah mampu memproduksi Hydraulic, Tank, dan Anoa.
Harga Pindad Excava 200 dibanderol sekitar US$90.000-110.000. Harga tersebut lebih rendah dibandingkan Caterpilar, yakni sekitar US$125.000.
Adapun kisaran harga excavator negara lain, yaitu Komatsu PC ditaksi sekitar US$119.000, Hitachi Z Axis US$114.000, Kobelco SK 200-8 sebesar US$108.000, Doosan DX225LCA US$105.000, dan Hyundai US$90.000.
"Seharusnya harga Excava 200 lebih mahal lagi, karena selama ini kita ekspor," tuturnya.
sumber http://www.imq21.com/news/read/30793...aterpilar.html
Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengatakan, langkah ini sesuai dengan arah pengembangan perusahaan. Pada 2012-2026, Pindad menjalankan tiga strategi, yakni integrasi bisnis, spread the wings, dan search of excellence.
Pada 2012-2016, perseroan akan fokus pada alutsista, inisiasi bisnis inti non alutsista, serta membangun keunggulan operasional. Pada 2017-2021, perseroan akan membangun bisnis non alutsista, intensifikasi ekspor, dan membangun keunggulan teknologi produk. Pada 2021-2026 dilakukan eksploitasi bisnis non alutsista, inovasi dengan teknologi mutakhir, dan menjadi pemain global.
"Ke depan, kita akan melakukan pengembangan yang strategis bukan menambah pemain yang menggangu swasta," kata Silmy di kantor Pindad, Bandung, Sabtu (27/6).
Tahap awal, Pindad meluncurkan Pindad Excava 200 berwarna merah putih. Pembuatan Excava 200 ini beralasan karena perseroan sudah mampu memproduksi Hydraulic, Tank, dan Anoa.
Harga Pindad Excava 200 dibanderol sekitar US$90.000-110.000. Harga tersebut lebih rendah dibandingkan Caterpilar, yakni sekitar US$125.000.
Adapun kisaran harga excavator negara lain, yaitu Komatsu PC ditaksi sekitar US$119.000, Hitachi Z Axis US$114.000, Kobelco SK 200-8 sebesar US$108.000, Doosan DX225LCA US$105.000, dan Hyundai US$90.000.
"Seharusnya harga Excava 200 lebih mahal lagi, karena selama ini kita ekspor," tuturnya.
sumber http://www.imq21.com/news/read/30793...aterpilar.html
Quote:
Spoiler for Penampakan:
PINDAD EXCAVA200CRAWLER EXCAVATOR





Spoiler for Perbandingan:
Perbandingan Excavator pindad dengan merk lain

Wah salut dah buat Pindad,udah bisa buat excavator buatan negeri sendiri 
Gimana pendapat agan?Keren bukan

Gimana pendapat agan?Keren bukan



Diubah oleh saptamarchvolvo 29-06-2015 13:50
0
10.7K
Kutip
39
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan