Kaskus

News

tukang.nabrakAvatar border
TS
tukang.nabrak
Tabung Gas Melayang dan Jatuh di Rumah Gegerkan Warga Bekasi
Tabung Gas Melayang dan Jatuh di Rumah Gegerkan Warga Bekasi

WARTA KOTA, BEKASI - Warga Jalan Angkatan Laut RT 03/010, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi dikejutkan dengan dentuman keras seperti suara bom pada Jumat (26/6) pukul 17.00. Setelah ditelusuri, suara tersebut berasal dari tabung gas milik tukang balon yang melayang dan terjatuh tepat di depan rumah warga.

Maryani (38), salah seorang warga di sana mengaku terkejut, begitu mengetahui tabung gas mendarat di depan terasnya hingga membuat lantainya jebol. Bahkan sebelum mendarat di depan rumah, terlebih dahulu tabung sepanjang 80 cm dan berdiameter 40 cm tersebut menghantam kanopi miliknya hingga ambruk.

"Saya sedang shalat ashar lalu terkejut mendengar dentuman itu. Shalat saya jadi tidak khusyuk karena dikira ada bom meledak," ujar Maryani pada Sabtu (27/6) siang.

Maryani mengaku, awalnya tidak mengetahui tabung gas tersebut milik tukang balon, Muhammad Sidik (40) yang tinggal di belakang rumahnya sejauh 20 meter. Karena beberapa saat kejadian, tidak ada orang di lokasi. Namun belakangan dia baru mengetahui asal tabung itu, ketika Hardi (25) anak buahnya Sidik tiba ke lokasi. Kepada warga, Hardi mengaku tabung gas itu milik bosnya yang tak sengaja terpental saat mereka hendak mengisi balon dengan gas tersebut.

Akibat kejadian ini, kanopi milik Suryono (40) dan Maryani (38) rusak parah. Bahkan lantai teras depan rumahnya jebol hingga menembus ke saluran air di bawahnya. Meski demikian, tidak ada korban luka dan jiwa dalam insiden ini. Maryani tak bisa membayangkan, bila ada warga atau anaknya tertimpa tabung yang terbuat dari besi itu. Pasalnya, tabung itu terjatuh di antara bangunan bengkel sepeda miliknya dan rumahnya.

"Untungnya bengkel ini sedang tutup karena anak buah suami saya sedang pulang kampung. Mungkin kalau bengkel ini buka, bisa saja kena warga atau pelanggan bengkel," jelasnya.

Maryani pun berharap, pihak yang bersangkutan bertanggung jawab dari insiden ini dengan memperbaiki kanopi dan lantai teras rumahnya yang jebol.

Sementara itu, Hardi (25) mengaku terkejut saat tabung gas milik bosnya terbang selayaknya roket. Hardi menjelaskan, saat kejadian ia hendak mengisi balon dengan tabung gas tersebut. Namun saat keran tabung dibuka, seketika tabungnya melayang hingga sejauh 20 meter. "Pas tabungnya terbang, saya langsung lari karena takut meledak," kata Hardi.

Selama dua tahun jadi tukang balon, ini merupakan hal yang pertama dialami Hardi. Dia pun mengaku bingung, mengapa tabung gas tersebut bisa terbang. Saat mengisi tabung itu, Hardi tidak didampingi oleh Sidik, karena saat itu Sidik tengah berkeliling menjajakan balon dagangannya. "Saya baru-baru ini saja ngisi balon pakai gas, biasanya hanya menjual dari bos. Tapi sebelumnya sudah diajari dan diingatkan untuk berhati-hati," kata Hardi.

Pada kesempatan itu, Muhammad Sidik (40) menduga, tabung miliknya bisa melayang karena tingginya tekanan dari tabung itu. Sejak menjadi tukang balon tahun 2008 lalu, Sidik tidak pernah mengisi tabung di tempat isi ulang gas, melainkan mengisi sendiri dengan bahan sederhana, yakni kertas alumunium foil bekas bungkus rokok dan air secukupnya.
Sidik beralasan, mengisi gas di tempat isi ulang lebih mahal dibandingkan menggunakan bahan sederhana itu. Di tempat isi ulang ia perlu mengeluarkan uang Rp 500.000 untuk mengisi gas. Sedangkan membeli kertas alumunium foil di pengepul barang bekas ia hanya mengeluarkan uang Rp 140.000 per karung.

Cara membuat gas itu juga sederhana. Bermodalkan lima kepal kertas tersebut dan air secukupnya, lalu kedua bahan itu dimasukan ke dalam tabung. Sekitar 10 menit kemudian, akan terjadi proses kimiawi. Kertasnya berubah menjadi abu, lalu airnya menguap menjadi gas. "Gas inilah yang membuat balon melayang," ujarnya.

Sidik mengaku, baru pertama kali mengalami hal ini. Dia sempat terheran, karena setiap mengisi balon, selalu memasukan tabung itu ke dalam empat ban mobil bekas. Dia sengaja memasang ban bekas, untuk mengurangi hawa panas yang timbul dari proses kimiawi.

"Setiap gasnya diisi ulang, tabungnya pasti terasa panas akibat percampuran kertas aluminium dan air. Makanya, untuk menurunkan hawa panas itu, saya gunakan ban mobil bekas," kata dia.

"Kalau tidak ada ban bekas, bisa saja tabung itu meledak dan melukai warga," tambahnya.

Akibat insiden ini, Sidik bakal tanggung jawab dengan memperbaiki kanopi dan lantai milik Suryono. "Pak Suryono tidak mau dikasih uang ganti rugi, tapi dia mau dibikin yang baru kanopinya," jelas.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondokgede, Ajun Komisaris Ardiyan Yudo, mengatakan pihaknya telah memeriksa Hardi, Sidik dan beberapa saksi di lokasi kejadian. Diduga, tabung itu melayang karena tingginya tekanan angin sehingga saat dibuka tabung itu melayang.

Menurut Yudo, kejadian ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Sidik telah bersedia mengganti kanopi dan lantai milik Suryono yang rusak akibat terjangan tabung gas miliknya. "Diperkirakan nilai kerusakan itu mencapai Rp 3 jutaan," jelas Yudo.

Selain diselesaikan dengan kekeluargaan, kata Yudo, Hardi tidak bisa dikenakan pasal 360 KUHP tentang Kelalaian yang menyebabkan orang lain terluka. Sebab, tidak ada korban luka dan jiwa dari insiden ini. "Tidak ada korban, tapi hanya kanopi yang rusak," katanya.

Sumber : http://wartakota.tribunnews.com/2015...n-warga-bekasi

Sory Gan Kalo Salah Kamar
0
4.2K
42
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan