Original Posted By Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk untuk tujuan memerangi kejahatan luar biasa. Tepatnya, pemberantasan kasus-kasus korupsi besar. Satu diantaranya adalah skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Namun lebih dari satu dekade, keberadaan dan peran KPK justru menjadi pelindung bagi koruptor kakap. Fakta, kasus BLBI yang diduga melibatkan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri oleh KPK dibiarkan berlalu begitu saja.
Belum lama ini, dalam sebuah acara dialog di salah satu stasion TV, saya tegaskan bahwa kasus BLBI adalah indikator utama untuk menilai kinerja KPK. Selama kasus tersebut tidak dibongkar, maka keberadaan lembaga superbody itu perlu dipertanyakan.
Sebab kewenangan yang begitu besar dimiliki oleh KPK namun dalam prakteknya justru menjadi mubazir....? Terbukti, lebih dari 12 tahun sejak KPK dibentuk, publik terus mendesak agar kasus BLBI diusut dan pelakunya diseret ke penjara. Namun harapan itu kandas !
Kasus BLBI merupakan kejahatan luar biasa, ratusan triliun uang rakyat dirampok. Berdasarkan hasil audit BPK menyebutkan Rp144,5 triliun dikeluarkan kepada 48 bank umum nasional dengan kerugian negara capai Rp138,4 triliun.
Sementara Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menemukan ada penyimpangan Rp54,5 triliun dari 42 bank penerima BLBI dan menyimpulkan Rp53,4 triliun terindikasi korupsi dan tindak pidana perbankan.
Berbagai fakta terungkap dengan jelas dan gamblang namun mengapa KPK tidak bertindak tegas...? Hukum telah dibuat tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Rasa keadilan rakyat dengan seenaknya dipermainkan !
Singkatnya, KPK telah menjadi benteng pelindung kejahatan BLBI dengan menempatkan Megawati Soekarnoputri sebagai "Ratu Kebal Hukum".
Bukan hanya itu, termasuk kasus korupsi APBD DKI (Trans Jakarta) yang diduga melibatkan Jokowi dan Ahok pun tidak digubris oleh KPK.
Itulah prestasi terbesar yang telah diperbuat oleh para Komisioner KPK yang selih berganti tampil menipu rakyat !