Seringkali agan meyakinkan diri bahwa manusia didefinisikan oleh apa yang menempel ditubuhnya ataupun benda yang dimiliki olehnya. Kita ingin terlihat berbeda, kita ingin terlihat mencolok dengan segala materi yang kita miliki. Uang telah menjadi tolak ukur sosial yang sulit dipungkiri keberadaannya. Sadar nggak sih, uang sendiri itu sebenarnya Kurang penting.Uang Tidak bisa beli Pengalaman, Sedangkan Pengalaman Mingkin Saja Membeli Uang .Pengalaman memberi arti pada kebahagiaan. Uang Belum Tentu Meberi Pengalaman. Uang Bisa Memberi kebutuhan, kemewahan dan benda lain yang bisa melengkapi hidupmu. Tapi ada yang lain yaitu pengalaman. Iya, di sanalah Kita Mendapat Tujuan Hidup.

Barang punya tanggal kedaluwarsa, sedang pengalaman menjadi kenangan untuk seumur hidup



Uang bisa membeli kebahagiaan? Kamu yakin? Mungkin iya, asalkan kamu gunakan di hal yang sesuai. Kebahagiaan yang diperoleh dari membeli sebuah handphone Hanya Sementara.Sebagai contoh kamu membeli hape pasti lambat laun hape kamu sudah ketinggalan jaman ato kurang update.Coba perjalanan mengunjungi sebuah kampung nelayan untuk melihat kesejahteraan hidup mereka, Dari Menangkap Ikan Dan Sebagai nya.

Barang akan selalu berada di sisimu, tapi pengalaman tidak datang setiap hari.



Ironisnya, fakta bahwa objek materi itu selalu ada bersamamu justru sesuatu yang merugikan. Kamu mendapatkan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri dengan benda itu, namun pengalaman berlangsung untuk waktu yang lebih singkat, memberikan kamu ruang lingkup yang serba baru dalam durasi waktu yang singkat.

Karena pengalaman membuat kita bercerita, sedang barang membuat kita membual.



Bukan hanya positif, tetapi pengalaman negatif pun mempunyai banyak pelajaran yang bisa kita petik. Kita mendapatkan perspektif yang lebih baik tentang hidup dan kamu bisa membagikannya dengan sahabatmu. Sedang ketika memiliki suatu benda, kamu cenderung bercerita untuk membua/bohong

"Eh, aku udah pernah pergi ke sana!" lebih baik daripada "Eh, aku juga punya TV yang sama!"



Saat ingin mengawali pembicaraan dengan orang lain, pembicaraan tentang Kisah pengalaman tentu saja lebih menarik dibandingkan tentang benda apa saja yang kamu miliki.

Memiliki pengalaman yang "lebih" tidak menyebabkan iri seperti memiliki produk yang berharga "lebih".



Lebih mudah untuk membandingkan barang ­barang material karena mereka jauh lebih mudah untuk disombongkan Karena Harga! Hal ini menyebabkan orang menikmati perbandingan antara barang miliknya dan orang lain, yang merupakan akar dari rasa iri dan dengki hati. Namun, kecil kemungkinan bahwa kamu bisa membandingkan kebahagiaan yang kamu dapatkan dari pengalaman.

Pengalaman merupakan identitasmu, barang merupakan atributmu.



Pengalaman yang kita alami adalah bagian besar dari diri kita. Mungkin kamu merasa identitasmu dilihat dari benda yang kamu miliki, namun tetap saja mereka terpisah dari dirimu. Mereka hanya atribut yang menempel. Secara kontras, pengalaman benar ­benar bagian darimu, di mana kehidupanmu adalah kesimpulan dari segala pengalaman yang kamu telah lalui.

Pengalaman tidak dipaksakan padamu, sedang barang terkadang dipaksakan



Banyak manusia di dunia ini merasa pentingnya memiliki benda tertentu, seperti gadget,mobil dan benda lain agar mereka diterima di lingkungan mereka hidup. Benda itu belum tentu memiliki nilai emosional yang kuat untukmu. Bahkan terkadang terkesan dipaksakan, bahwa kamu "harus" memiliki benda itu. Namun, pengalaman adalah sebuah perjalanan yang kamu jalani untuk merasa kebahagiaan

. Pengalaman membantumu menemukan tujuan dan gairah hidupmu.



Pengalaman seharusnya menjadi kompas dalam hidup yang membimbing dan memengaruhi hari ­harimu. Pengalamanmu tidak perlu mahal ataupun megah, mungkin hanya dengan berkunjung ke sebuah pameran lukisan kamu menemukan ketertarikanmu terhadap melukis yang ternyata akan kamu tekuni hingga akhir hayat. That'd be the greatest investment you made!

Pengalaman membantumu mengekspresikan rasa syukur.



Pengalaman yang kamu rasa berharga dan bermakna merupakan peluang utama bagimu ,untuk mengungkapkan rasa terima kasih. Kalau kamu mengisi hidupmu dengan pengalaman, bayangkan betapa bersyukurnya dirimu akan keberadaanmu di dunia ini. Mungkin kamu bakal mengalami pergeseran paradigma, di mana semua pengalaman adalah untuk dinikmati dan dihargai. Pergilah dan isi hidupmu dengan pengalaman. Tentunya ada pengalaman yang terjangkau bagimu dan mungkin ada yang mahal. Namun, menjadi kaya dengan kenangan berharga dan pelajaran hidup itu harganya tidak ternilai. Kamu bisa kok menghabiskan uang pada "barang" yang memiliki keterbatasan kebahagiaan atau kamu bisa berinvestasi dalam pengalaman yang akan memberikan kontribusi bagi perasaan sukacita dalam hidup ini.