Assalamualaikum, dari Taman Digital Sabang, izinkan nubie meluncurkan theard sederhana, mohon bimbingan sesepuh disini.
Maaf theardnya masih hancur beud, ini dalam perbaikan.
Spoiler for Pendahuluan:
Saleum Teuka Buleun Puasa, gak terasa hari ini sudah hari ke 7 bulan berkah ini, semoga Tuhan selalu memberi kekuatan agar kita semua tetap kuat dan giat beribadah, tahun ini TS memilih menjalankan puasa di Kota Sabang, Kota paling barat Indonesia, dimana Imsak dan Adzan Maghribnya paling telat dibanding daerah lain di Indonesia, apalagi kalau dibandingkan dengan jadwal di Kota Jayapura, bisa beda 2 jam-an kira-kira.
Sebenarnya Ramadhan disini gak jauh beda dengan menjalankan puasa dikota lain di Aceh seperti Lhokseumawe, Sigli, dan Banda Aceh, yang membedakan hanya disini lebih sepi dan tantangan puasanya lebih berat, mungkin efek banyak turis yang (maaf) berpakaian minim lalu lalang di jalanan, wajar mengingat Sabang adalah tujuan utama wisata Aceh, sekaligus pintu masuk Indonesia diujung barat. Kali ini izinkan TS membahas secuil serba-serbi Ramadhan di Aceh, ini hanya mencerahkan bukan membeda-bedakan, langsung ke TKP:
Spoiler for Pra Ramadhan:
Sejak H-2 Ramadhan di Aceh terdapat hari Meugang, tradisi ini telah berjalan turun temurun sampai sekarang dimana pada hari ini setiap kepala keluarga berbelanja daging untuk disantap bersama di rumah, pasar daging dadakan bermunculan tentu atas izin pihak terkait, yang punya kelebihan berbagi kebahagian kepada saudara yang tidak mampu, bisa dibilang ini adalah pesta daging terbesar, setiap orang bisa mencicipi masakan daging pada hari nan berkah ini. Biasanya perantau yang jaraknya tak terlalu jauh akan pulang kampung selama meugang dan hari pertama Ramadhan agar bisa bersama keluarga sementara waktu untuk kemudian kembali ke perantauan pada hari puasa ke-2 dan baru kembali pulang pas momen lebaran.
Spoiler for Tarawih-an:
Selepas maghrib menjelang 1 Ramadhan, semua orang bersiap-siap untuk tarawehan perdana ke masjid, yang agamsiap dengan baju koko dan sarung baru plus peci, yang inong siap dengan mukena barunya berbondong-bondong menuju masjid atau mushalla, bisa dpastikan setiap tempat ibadah akan penuh, bahkan banyak jamaah yang harus shalat dihalaman mesjid, seperti yang terjadi di Mesjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh, hal ini wajar mengingat setiap mereka rindu akan momen setahun sebulan ini. Walau yang terjadi setelah itu, semakin hari semakin berkurang jamaah terawihnya.
Spoiler for Tadarus-an:
Perkampungan di Aceh pada setiap malam Ramadhan menjadi kawasan yang tak pernah tidur, bagaimana tidak tempat yang biasanya sunyi sepi kelam pada malam hari, kini mendadak meriah, itu disebabkan oleh mereka kaum adam yang menghabiskan malamnya di masjid atau meunasah untuk tadarusan, suara jangkrik malam berganti dengan indahnya lantuna ayat Al-quran, penduduk kampung bergiliran menyumbangkan makanan dan minuman untuk dihidangkan kepada para ‘Penghidup Malam’ ini. Bisa dipastikan juga, warkop di Aceh tak sepi pada malam Ramadhan, mereka memilih menghabiskan malam menungggu datangnya sahur di warkop dengan koneksi wifi ditemani segelas engasr, entahlah…
Spoiler for Sahur-an:
Agan capek karena sibuk bekerja di siang hari hingga tertidur lelap sampai susah bangun sahur? Atau semalam tadarusan hingga tertidur pulas? Tenang, di Aceh agan ada yang bangunin, meski ditengah teknologi yang semakin canggih tinggal set alarm jam berapa langsung ada yang bangunin, walau sudah agak jarang di Aceh ada anak-anak yang keliling kampung dengan niat membangunkan orang-orang dengan teriakan sahur… sahur… diiringi tabuhan karton bekas, belum lagi bilal masjid/meunasah yang ambil andil lewat pengeras suara, membangunkan, menginfokan jadwal imsak, serta mengingatkan agar jangan lupa niat puasa, sungguh semuanya terjadi begitu saja.
Spoiler for Asmara Subuh:
Selesai mengerjakan shalat subuh berjamaah, kebanyakan orang disini tidak langsung pulang, melainkan jalan-jalan menghabiskan waktu bersama teman, mulai dari anak-anak yang mengayuh sepeda di jalanan yang masih buta, pemuda dengan motornya yang tanpa tujuan dan ada sebagian yang memutuskan balapan liar di tengah keramaian, pemudi yang ketawa-ketiwi ria bareng genk-nya, serta Bapak/Ibu yang tak ketinggalan sekedar olahraga ringan dikeramaian. Ada juga dengan gantungan DSLR di lehernya menunggu saat tepat memotret sunrise, ini baru keren.
Spoiler for Ngabuburit:
Sembari menunggu berbuka, banyak orang disini yang menghabiskan waktu diluar, sekedar jalan memburu makanan untuk berbuka, duduk nyantai di taman, atau nyari gebetan, oppss. Maka jangan heran kalau disetiap persimpangan polisi disiagakan, mengatur lalu lintas yang ramainya Masya Allah.
Spoiler for Takjil/Buka Puasa Gratis:
Mau berbuka gratis? makan enak tapi gak bayar, ke Aceh saja, setiap masjid/meunasah menyediakan takjil gratis untuk berbuka, bahkan pada saat tertentu pihak masjid juga menyediakan makanan besar, nasi yang dipadukan dengan daging, tergantung sedekah masyarakat.
Spoiler for Wisata Religi:
Dalam rangka memajukan wisata Islam, selama Ramadhan pihak Disbudpar Aceh mengadakan Wisata Religi 'Amazing Ramadhan In Aceh', jadi yang menikmati indahnya ramadhan disini kesempatan itu sekarang ada dengan biaya yang murah bingit, Cek Disini
Itulah sekelumit tentang Ramdhan di Aceh yang khas, ini hanya pemikiran ane, maaf atas segala kekurangan, dari nubie yang butuh bimbingan.
Sumber Gambar: Google
Sekian dulu gan, akan ane update kemudian. Wassalam.