Kapolda Metro Jaya mengimbau calon penumpang angkot, khususnya wanita, lebih selektif saat memilih angkot yang akan dinaiki, terlebih pada malam hari. Jika tidak yakin akan keamanannya, jangan naiki angkot tersebut.

Tito pun mengizinkan perempuan untuk membekali dirinya dengan senjata beladiri seperti setruman listrik atau semprotan merica jika dirasa perlu.

“Sepanjang tidak melanggar hukum, silahkan. Itu (setruman listrik dan semprotan merica) tidak melanggar hukum. Kalau pistol, pisau, itu tidak boleh, ada Undang-Undangnya,” jelas Tito, Selasa (23/6/2015).

Mantan Kepala Densus 88 ini juga menyoroti pengelola dan penyelenggara angkutan umum. Tito meminta mereka mengawasi awak angkutan umumnya, juga kenyamanan dan kelaikan armadanya.

“Jangan cari uang saja. Beri kenyamanan pada penumpang, termasuk kacanya jangan kaca film,” sambung mantan Kapolda Papua ini.

Lebih jauh mantan Komandan Tim Cobra ini mengungkapkan, dirinya sudah memerintahkan Karoops, Dirlantas dan Dirbinmas Polda Metro Jaya untuk mengadakan diskusi dengan penyelenggara angkutan umum, terkait masih terjadinya kasus pemerkosaan.

“Saya perintahkan kumpulkan, diskusikan peningkatan kenyamanan dan keamanan penumpang. Sata tidak mau mengatur, silahkan putuskan. Polisi juga bergerak,” paparnya.

Tito menambahkan, ia juga memerintahkan jajaran Kapolres dan Kapolsek untuk meningkatkan patroli pos pantau dan razia sopir angkot.

“Termasuk lampu rotator dinyalakan saat berpatroli. Saya sudah perintahkan,” pungkasnya.

Narasember: http://www.infonitas.com/megapolitan...atai-diri/7854

Perempuan harus pakai senjata peluru karet jg nih kayanya kya satpol pp