- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cinta Sejati, Pria Ini Berjuang Menangi Izin Mencium Istri


TS
User telah dihapus
Cinta Sejati, Pria Ini Berjuang Menangi Izin Mencium Istri
RABU, 24 JUNI 2015

TEMPO.CO, Derby: Ini kisah cinta sejati yang mengharukan. Thomas Middleton, 87 tahun, harus berjuang mendapatkan izin pengadilan agar bisa sekadar mencium istrinya. Bukan apa-apa, Dewan Kota Derby, Inggris tengah, melarang dia menemui istrinya, Joan, yang dinikahinya 67 tahun silam.
Alasannya, Joan, 84 tahun, mengalami gangguan jiwa dan parkinson. Itu sebabnya, sejak lima tahun lalu, Thomas harus rela istrinya dirawat di rumah panti jompo. Tapi, hal yang membuat kecewa, ia hanya dibolehkan menjenguk sang istri dua jam sehari. Itu pun dengan pengawasan ketat petugas medis.
Pembatasan itu rupanya gara-gara ulah Thomas. Saat menjenguk istrinya, ia langsung menciuminya bertubi-tubi. Padahal Joan mengaku merasa terganggu oleh ulah sang suami. Nah, untuk menjaga ketertiban, Thomas dibolehkan menengok istrinya dengan catatan hanya mencium saat tiba dan pulang.
Ulah Thomas itu ternyata sebagai pelampiasan saja. Sebab, sejak istrinya dirawat di rumah jompo, ia mengaku depresi berat dan kehilangan semangat hidup. “Ketika mereka mengambil istri saya, mereka mengambil semuanya. Saya tidak bisa menjalani hidup tanpa istri saya,” ucap Thomas.
Untuk mendapatkan “hak mencium” sang istri dengan leluasa, Thomas menggalang sumbangan untuk menggugat keputusan Dewan Kota Derby itu di pengadilan. Di situs penggalangan dana, CrowdJustice, Thomas minta para pendukungnya membantu dia berjuang melawan keputusan Dewan.
MIRROR.CO.UK | NATALIA SANTI
Source:
http://dunia.tempo.co/read/news/2015...-mencium-istri


TEMPO.CO, Derby: Ini kisah cinta sejati yang mengharukan. Thomas Middleton, 87 tahun, harus berjuang mendapatkan izin pengadilan agar bisa sekadar mencium istrinya. Bukan apa-apa, Dewan Kota Derby, Inggris tengah, melarang dia menemui istrinya, Joan, yang dinikahinya 67 tahun silam.
Alasannya, Joan, 84 tahun, mengalami gangguan jiwa dan parkinson. Itu sebabnya, sejak lima tahun lalu, Thomas harus rela istrinya dirawat di rumah panti jompo. Tapi, hal yang membuat kecewa, ia hanya dibolehkan menjenguk sang istri dua jam sehari. Itu pun dengan pengawasan ketat petugas medis.
Pembatasan itu rupanya gara-gara ulah Thomas. Saat menjenguk istrinya, ia langsung menciuminya bertubi-tubi. Padahal Joan mengaku merasa terganggu oleh ulah sang suami. Nah, untuk menjaga ketertiban, Thomas dibolehkan menengok istrinya dengan catatan hanya mencium saat tiba dan pulang.
Ulah Thomas itu ternyata sebagai pelampiasan saja. Sebab, sejak istrinya dirawat di rumah jompo, ia mengaku depresi berat dan kehilangan semangat hidup. “Ketika mereka mengambil istri saya, mereka mengambil semuanya. Saya tidak bisa menjalani hidup tanpa istri saya,” ucap Thomas.
Untuk mendapatkan “hak mencium” sang istri dengan leluasa, Thomas menggalang sumbangan untuk menggugat keputusan Dewan Kota Derby itu di pengadilan. Di situs penggalangan dana, CrowdJustice, Thomas minta para pendukungnya membantu dia berjuang melawan keputusan Dewan.
MIRROR.CO.UK | NATALIA SANTI
Source:
http://dunia.tempo.co/read/news/2015...-mencium-istri



0
3.5K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan