PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memastikan sebanyak 30 dari 120 kereta bekas dari Jepang akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, pada Senin, 29 Juni 2015.

Pelaksana Tugas Harian Manajer Komunikasi PT KCJ, Adli Hakim Nasution mengatakan gerbong KRL yang didatangkan merupakan kereta bekas Jepang.

“Keretanya dari JR East, sama seperti sebelumnya,”ujar Adli saat dihubungi Infonitas.com, Senin (23/6/2015).

Adli menjelaskan untuk membeli kereta berseri 205 ini, PT KCJ menggelontorkan dana sebesar Rp 120 miliar. “Setiap gerbong harganya Rp 1 miliar, jadi jumlahnya 120 miliar. Untuk penyebaran keretanya nanti tergantung kebutuhan di jalur mana yang lebih padat penumpangnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Adli mengungkapkan alasan PT KCJ memilih kereta bekas dari Jepang adalah selain kualitasnya masih bagus, harganya jauh lebih murah. “Kereta seri 205 ini buatan tahun 1985-1991, tapi kualitas keretanya masih bagus, bahkan bisa menarik hingga 10 rangkaian. Sebagai perbandingan, kereta baru buatan Eropa dan INKA banderolnya mencapai Rp 12 miliar per gerbongnya, tetapi untuk kereta seri 205 ini banderolnya hanya Rp 1 miliar. Jadi perbedaan harganya jauh sekali,” imbuh Adli.

Sebagai informasi, dari data PT KCJ, jumlah pengguna KRL Jabodetabek per 15 Juni 2015 mencapai sebanyak 914.840 penumpang. Pertumbuhan jumlah penumpang ini sudah melampaui target 800.000 penumpang per harinya. Adapun PT KCJ menargetkan 1,2 juta penumpang per hari pada awal 2019.

Narasember: http://www.infonitas.com/megapolitan...ata-bekas/7856

Bekas = bagus kenpaa ga