Pernah tidak suatu saat agan di mintai tolong oleh kawan dekat suatu hal yang lumayan makan waktu lama? Inginnya sih membantu, tapi apa daya tugas kuliah dan deathline menumpuk, piring kotor belum dicuci, dan lagi kamu lihat diluar mendung. Jemuran yang belum diangkat pun terbayang-bayang di kepala. Namun karena dia amat sangat baik sama agan selama ini, dengan sedikit berat hati agan terima permintaannya. Ya, dengan berat hati.
“Ehm abis gimana ya. Enggak enak sama orangnya, jadi ya aku iyakan saja.”
Ups! Kata berat hatiitu tanda ketidak ikhlasan dalam diri loh! Segera ubah perilaku agan sekarang!
Agan bisa ngalamin hal-hal buruk ini kalau terus ngebiarin perasaan enggak enakan:
Spoiler for Hasil Kerja yang Asal:
Ada sebuah pepatah yang terkenal,
Quote:
siapa yang bersungguh-sungguh,dia akan berhasil
Lah kamu gimana agan mau berhasil dengan yang agan kerjakan kalau enggak bersungguh-sungguh membantu?
“kan namanya juga dibantu! Jangan banyak nuntut kalau minta tolong!”
Kalimat ini mungkin terlintas di pikiran agan. Tapi tahukah agan kalau orang yang memberikan tugas itu berarti juga memberikan kepercayaan lebih kepada agan? Maka tidak jarang orang-orang yang menolong tanpa keikhlasan akan berakhir pada kegagalan, bisa jadi hasilnya yang asal jadi, tidak selesai, dan lainnya yang nantinya orang ini akan sibuk cari alasan. Dan kenyataan terburuknya adalah, hubungan persahabatan yang dibangun bertahun-tahun dengan orang yang ditolong akan kandas beberapa detik saja.
Spoiler for Bikin Stress Sendiri:
Yang tadinya stress karena tugas menumpuk, ditambah lagi stress karena tidak bisa membagi waktu. Alhasil stress menjadi pemicu emosi dan orang dengan perasaan enggak enakan seringnya akan menahan kesal. Kesal ini yang nantinya akan berdampak pada kondisi tubuh yang semakin lemah. Beda lagi kalau agan bertemperamental tinggi, mungkin agan bisa bikin sakit hati orang di dekat agan atau mungkin barang-barang dilempar untuk melampiaskan perasaan agan. Hati-hati jaga emosi ya gan!
Spoiler for Mendzhalimi Diri Sendiri:
Ini ada hubungannya sama point kedua tadi. Amanah yang terbesar yang agan punya bukan hanya tugas kuliah, deadline, ataupun permintaan tolong orang lain. Tapi amanah yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa, yaitu tubuh agan sendiri. Enggak mau kan ibadah agan jadi lalai karena kebanyakan hal yang harus agan kerjakan, terlebih lagi agan begadang untuk menyelesaikan semua tugas padahal begadang membawa pengaruh negatif untuk tubuh.
Lalu apa yang harus agan UBAH dari sifat "enggak enakan" ini?
Spoiler for Belajar Untuk Ikhlas:
Ikhlas itu bukan sesuatu yang terucap atau terlihat. Tapi ikhlas itu hanya hati agan dan Tuhan yang tahu. Bahkan seorang ulama pernah berkata,
Quote:
“ikhlas itu seperti kita pergi ke toilet dan buang hajat. Kita enggak akan peduli tentang kotoran kita yang sudah masuk WC. Tinggalkan dan lupakan.”
Jadi kalau diibaratkan, orang yang enggak ikhlas itu seperti menyimpan kotoran dalam tubuhnya karena selalu mengingat apa yang dilakukan dan mengharapkan balas budi.
Spoiler for Berharap Hanya Pada Yang Maha Kaya:
Percaya enggak, yang paling pahit itu adalah berharap pada sesama manusia. Sebenarnya apa sih yang manusia lakukan untuk manusia lainnya hingga kita begitu berharap?
Ini juga terjadi pada si “enggak enak”an yang nantinya akan banyak menuntut orang yang sudah ditolongnya. Nasihat seorang alim,
Quote:
“tidaklah patut kecuali dua jenis manusia untuk menuntut manusia lainnya: orang tua dan guru”
Nah kita yang bukan orang tua atau guru si orang yang minta tolong, tidak berhak menuntut apa-apa kalau dari awal kita berakad untuk membantu. Ingat bahwa membantu itu tujuannya untuk meringankan beban saudara kita.
Spoiler for Berani bilang “MAAF, SAYA TIDAK BISA.”:
Ini nih, kata-kata mujarab yang paling sulit diucapkan untuk si “enggak enak”an. Apapun yang orang lain minta, biasanya ia akan berusaha bilang “iya”. Bahkan pun kalau ia tidak tahu alasannya kenapa ia harus melakukan itu, ia tetap berusaha bilang iya. Tanpa tahu konsekuensi apa yang akan ia dapat. Cobalah berani untuk bilang TIDAK. Sertakan juga alasan kuat kenapa agan tidak bisa. Dengan begini tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan dan agan akan belajar untuk menentukan prioritas.
Ketahuilah bahwa tipu muslihat setan itu banyak dan bisa berkedok kebaikan. Semoga Allah selalu meridhai kita untuk tetap berperang melawan hawa nafsu dan godaan setan. Aamiin