BARAKA - Kelompok ISIS menggelar lomba menghafal kita suci Alquran dengan sejumlah hadiah mulai dari uang tunai hingga para perempuan cantik yang dijadikan budak. Lomba itu digelar di wilayah Provinsi Al Baraka, Suriah.

Para perempuan yang dijadikan hadiah itu adalah warga Yazidi dan warga minoritas lain di Irak yang disandera kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) saat menyerang desa-desa di Irak dan Suriah.

Dua lembaga independen, Middle East Media Research Institute (MEMRI) dan Clarion Project melansir informasi perihal lomba kontroversial yang digelar kelompok radikal tersebut. MEMRI yang menemukan pengumuman itu menyatakan, lomba diumumkan 19 Juni 2015 di akun militan ISIS.

Clarion Project menyatakan, dengan membuat lomba seperti itu, ISIS benar-benar mengintepretasikan pemahaman kitab suci secara dangkal. "Dengan menampilkan perbudakan, ISIS membual bahwa praktek Islam diinterpretasikan secara paling harfiah, mengabaikan opini publik dan menolak interpretasi modern," kata Ryan Mauro, analis di Clarion Project.

MEMRI menyatakan, pengumuman itu diawali dengan ucapan selamat untuk tentara ISIS dan departemen penggelar lomba tersebut."Kemudian mengumumkan kompetisi menghafal Quran, di mana peserta akan akan diuji dan diberikan hadiah yang sesuai," tulis MEMRI, Selasa (23/6/2015).

Hadiah yang ditawarkan ISIS untuk sepuluh orang. Di mana, tiga di antaranya akan diberikan budak perempuan. "Pemenang di urutan pertama (akan diberikan) sibya," tulis MEMRI berdasarkan terjemahan pengumuman itu. Sibya adalah budak perempuan yang ditangkap saat perang.

SINDO