Kaskus

Entertainment

dessynaruAvatar border
TS
dessynaru
Tafsir atas Sandaran Hati – Letto; “Tawakal dalam Ke-Tauhid-an”
Tafsir atas Sandaran Hati – Letto; “Tawakal dalam Ke-Tauhid-an”

Salam kenal agan dan aganwati...
Ane newbienih di kaskus emoticon-I Love Kaskus (S)
Ini thread pertama ane, semoga dapat bermanfaat yaa emoticon-Smilie
Spoiler for no repost:

Awalnya ane lihat gambar ini di facebook
Spoiler for gambarnya:

Ane rasa kenal sama tulisan yang ada di gambar, itu petikan lirik lagu yang dulu pernah ane suka dan udah lama engga dengerin juga.
Judulnya Sandaran Hati dipopulerkan oleh grup band Letto.
Spoiler for Letto-penyanyinya:

Pertama lihat gambar religius itu bikin ane penasaran apa mungkin lagunya juga religius (selama ini denger cuman denger-denger aja ga pamahi liriknya), terus ane dengerin lagi lagunya ternyata penuh religius yang artinya dalem banget.
Ane berasa kesentuh pahami itu lagu untuk sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa...
Ane langsung cari-cari arti dari lagu ini dan ane dapet juga di facebook. Check This Out>>

Tafsir atas Sandaran Hati – Letto; “Tawakal dalam Ke-Tauhid-an”

Letto adalah salah satu dari sedikit band Indonesia yang punya idealisme. Pemilihan nama letto tidak dimaksudkan merujuk pada arti apapun. Letto adalah kata yang tidak punya arti/ makna. Pemilihan nama tanpa makna merupakan langkah tidak populer dalam arus mainstream. Letto mendekosntruksi tatanan nama dan makna. Dimana makna menjadi logosentrisme dari sebuah nama. Letto tidak memilih nama berdasarkan kata yang sudah terdefinisi. Para personilnya justru ingin membuat makna Letto dengan apa yang mereka lakukan. Singkatnya, Letto berarti apa dan bagaimana mereka berkreasi.

Menariknya, penulis lirik lagu (Sabrang Mowo Damar Panuluh/ Noe/ Vokalis) tidak ingin memonopoli makna atas lagunya. Dia membebaskan setiap penikmat lagu memberi arti berdasarkan pengalamannya sendiri.

Sandaran Hati:
Spoiler for liriknya:

Lirik ini mengajak kita mempertanyakan keberadaan diri. Mempertanyakan menjadi jurus jitu dalam hal menanam gagasan. Pendengar tidak disuguhi bahasa yang langsung jadi. Dia harus mengolahnya lagi melalui kontemplasi. Dimanakah kita saat ini? Dalam filsafat emanasi, ruang dan waktu adalah mutlak. Segala sesuatu bereksistensi dalam keduanya. Ukuran adalah keterbatasan manusia memahami fenomena. Lirik ini tidak memaksa kita mempercayai emanasi, justru mengajak kita mempertanyakannya lagi. Benarkah kita dalam hampa yang tak bertepi? Lalu dimana engkau Tuhan, asal segala kejadian, sebab setiap akibat? Bolehkah aku mendengar [kabar] tentang-Mu?

Terkubur dalam emosi/ Tanpa bisa bersembunyi/ Aku dan nafasku/ Merindukanmu....

Menghadapi realitas kehidupan, berbagai perasaan seperti senang, sedih, gembira, takut, cemas, galau mengisi hati silih berganti. Seringkali kita tak mampu mengendalikan semua emosi itu. Kita terkadang merasa ingin lepas dari segala kepenatan itu. Namun, adalah kepastian bahwa kita terlahir di dunia dibekali dengan emosi (perasaan). Kita tak bisa bersembunyi menghindarinya. Di saat seperti inilah betapa setiap kerinduan membuncah kepada Dia yang selalu memberi ketentraman.

Terpuruk ku di sini/ Teraniaya sepi/ Dan ku tahu pasti/ Kau menemani/ Dalam hidupku/ Kesendirianku.

Dalam keterpurukan kita mengarungi kehidupan, dimana sebagian besar manusia memilih menghalalkan segala cara demi memperturutkan nafsunya, kesepian-lah yang kita tempuh karena memilih berjalan sesuai aturan-Nya. Namun yakinlah, selama kita berada dalam jalan-Nya, Dia selalu menemani kita di setiap kita melangkah.

Teringat ku teringat/ Pada janjimu ku terikat/ Hanya sekejap ku berdiri/ Kulakukan sepenuh hati/ Peduli ku peduli/ Siang dan malam yang berganti/ Sedihku ini tak ada arti/ Jika kaulah sandaran hati/ Kaulah sandaran hati/ Sandaran hati

Pada zaman azali (zaman azali adalah zaman dimana manusia masih berada di dalam kandungan, alam rahim, ruh, dan berada di lauhil makhfudz dan dalam keadaan masih suci), Tuhan meminta persaksian diri “alastu birabbikum (bukankah Aku ini Tuhanmu)?” kita bersama semua manusia serentak menjawab “iya”. Bukankah itu berarti kita sudah terikat perjanjian dengan Tuhan? Berjanji untuk mengakui Dia sebagai satu-satunya tujuan, sebagai satu-satunya yang berkuasa. Dunia sekedar jalan yang kita tempuh, yang meski sebentar harus tetap kita lalui dan lampaui dengan sungguh-sungguh. Apalah artinya penderitaan jika hati telah bersandar hanya kepada-Nya yang akan menebus setiap sedih dengan segala kasih.

Inikah yang kau mau/ Benarkah ini jalanmu/ Hanyalah engkau yang ku tuju/ Pegang erat tanganku/ Bimbing langkah kakiku/ Aku hilang arah/ Tanpa hadirmu/ Dalam gelapnya/ Malam hariku

Dalam lirik ini terdapat pembedaan antara mau (kehendak) dan jalan. Kehendak Allah, menurut Ibnu Arabi terbagi menjadi dua: amr tawqify, amr taklify. yang pertama adalah perintah (baca: kehendak) Allah yang telah dia tetapkan sejak zaman azali berkaitan dengan hukum alam yang kemudian dalam istilah arab kita sebut sunnatullah. Contoh Allah membuat setiap makhluk itu berpasang-pasangan. Ada baik ada buruk, ada iman ada kufur, ada aksi dan reaksi. Yang kedua adalah kehendak (perintah) Allah yang dibebankan kepada manusia melalui nabi-nabi-Nya. Kehendak Allah ini sering juga disebut dengan syari'at-Allah. Dan amr taklify inilah berkonsekuensi pahala dan dosa.

Dalam al-Qur'an terdapat ayat “walillahi yasjudu man fis-samawati wal-ardhi thaw'an wa karhan wa zhilaa-luhum bil-ghuduwwi wal-ashaal.” ini artinya semua ciptaan Tuhan bersujud kepada-Nya dengan ta'at ataupun terpaksa. Jadi walaupun orang kafir menentang Allah dan tidak mau tunduk dalam syari'at-Nya, sebenarnya dia tunduk patuh kepada perintah Allah yang pertama (amr tawqify). lirik ini mengajak kita selalu mengintrospeksi diri. benarkah semua yang kita lakukan sesuai dengan kehendak-Nya? apakah cukup mengikuti kehendak-Nya saja? kehendak yang mana? Sebagai orang yang mengaku beriman, idealnya kita harus tawakkal berserah dan memasrahkan diri menuju pada kehendak/ jalan Allah yang kedua (hanyalah engkau yang ku tuju). Pasrah pada syari'at-Nya. Bukan sekedar pasrah pada hukum alam (amr tawqify)

Jika sudah demikian maka berkenanlah cinta Tuhan jatuh kepadanya seperti disebutkan dalam hadits qudsi, “fa-idzaa ahbabtuhu kuntu sam’ahu alladzi yasma’u bihi kuntu ‘ainahu allati yubshiru biha kuntu lisaanahu alladzi yanthiqu bihi kuntu rijlahu allati yabthisyu biha.” Ketika Aku sudah mencintainya, maka telinganya adalah telingaku, matanya mataku, lidahnya lidahku, kakinya kakiku.

Tanpa hadirnya Tuhan dalam jiwa, bagaimana bisa kita berada dan mengada? Apa yang tidak mengabarkan tentang Dia? Setiap gerak adalah energi dari pancaran quwwah-Nya. La haula wala quwwata illa billah. Maka absennya Tuhan dalam kehidupan diibaratkan gelapnya malam. Karena Dialah yang menerangi setiap sudut langit dan bumi. Allahu nurus-samawati wal-ardhi...

Ketika engkau sudah pasrah total, maka kehendakmu sendiri lenyap, aku-mu hilang. semua menyatu dalam kehendak dan keakuannya. seperti daun yang hanyut di alir air, daun itu memang tampak bergerak tapi gerak sejati adalah gerak aliran air. daun tak mampu bergerak tanpa didorong oleh arus air. Maka tawakkal sejati adalah pasrah ber-Tawhid kepada-Nya.

Teringat ku teringat/ Pada janjimu ku terikat/ Hanya sekejap ku berdiri/ Kulakukan sepenuh hati/ Peduli ku peduli/ Siang dan malam yang berganti/ Sedihku ini tak ada arti/ Jika kaulah sandatan hati/ Kaulah sandaran hati/ Sandaran hati

Siapakah sandaran hati kita selama ini?

"Ketika kau terus mencari tetapi tak kunjung ketemu. Kalau kau telah lelah berusaha namun berhasil nihil. Jika kau senantiasa berdoa dan merasa tak pernah dikabulkan. Kau pun sudah tabah menahan derita berkepanjangan. Pasrahlah. Seperti pasrahnya dawai yang dipetik, seperti seruling yang ditiup, seperti biola yang digesek, seperti drum yang digebuk. Lalu dengarlah betapa indah melodi yang Dia mainkan."

Iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’în (hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan).
Ialah menjadikan Allah SWT sebagai sandaran hati kita...

Tafsir atas Sandaran Hati – Letto; “Tawakal dalam Ke-Tauhid-an”

Terimakasih sudah baca sampai akhir emoticon-Big Grin
Spoiler for sumber:
farewellstoryAvatar border
farewellstory memberi reputasi
1
6.8K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan