RMOL. Apabila lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa mengambil jalan pintas untuk menangkap koruptor dengan cara menyadap, maka sekalian saja dihidupkan kembali program penembak misterius (petrus).

Demikian ditegaskan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Pernyataan Fahri ini terkait dengan masalah penyadapan yang menurut Plt Wakil Ketua KPK, Indiarto Senodadji, akan membuat KPK tidak punya taji.

"Kalau Anda boleh mengambil jalan pintas untuk menangkap korban, maka sekalian saja kita hidupkan petrus. Penyadapan, kan dasarnya UU Intelijen lama yang membolehkan operasi intelijen sampai membunuh orang," kata Fahri dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 23/6).

"UU ini sudah diamandemen 4 kali. Harus dilihat dasarnya UUD amandemen baru dong, gak boleh dasar amandemen yang lama," tegasnya.

Dengan demikian maka, menurut Fahri lagi, keliru kalau ada yang mengatakan tanpa penyadapan KPK tidak akan efektif.

"Ya penyadapan itu ampuh, sama dengan petrus bunuh orang di pinggir jalan ampuh. Masa ampuh jadi dasar. Apa itu yang kita mau?" ujar Fahri beretorika. [ysa]

Sumber : http://www.rmol.co/read/2015/06/23/2...n-Lagi-Petrus-

kalo petrus di hidupkan lagi, kasihan panasbung2 yang mau rusuh