Selamat Tinggal KasKuser......
bila ini adalah pertemuan kita terakhir
bila ini adalah Tred aNe terakhir untuk aGan semua
semoga aku mati di bulan yang suci ini
RAMADHAN!!!!
Kalo Tuhan masih memberiku beberapa menit untuk hidup, aku akan titipkan info ini buat aGan
checkitOOuuuTT...
Quote:
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Seandainya disingkap kepada kita tentang ajal kita, bahwa Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhir dalam hidup kita. Bagaimana kita menjalani Ramadhan kali ini? Berapa kebaikan yang berusaha kita kumpulkan?
Pastinya kita akan sungguh-sungguh mengisi siang dan malamnya dengan banyak ibadah. Banyak amal-amal kebaikan yang kita lakukan, walau membutuhkan pengorbanan tenaga dan materi yang tak sedikit. Mengikhlaskan niat dalam semua amalan. Bertekad meninggalkan semua yang bisa merusak puasa dan mengurangi kesempurnaannya. Intinya, kita akan serius menjalani Ramadhan tahun ini.
Selayaknya perasaan “ini Ramadhan terakhirku dan kesempatanku beramal shalih tinggal sebentar” kita tanamkan dalam diri kita. Sehingga akan mendorong jiwa ini serius, bersungguh-sungguh, dan konsentrasi penuh menjalani ibadah Ramadhan. Tidak tertipu dengan taswif (aku akan lakukan ini besok, lusa, seterusnya) dan angan-angan panjang, bahwa kematianku masih lama dan kesempatanku berbekal masih panjang.
Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, lalu berkata: Wahai Rasulullah, ajari aku dan nasihati aku dengan ringkas. Kemudian beliau bersabda,
إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَل صَلَاةَ مُوَدعٍ
“Apabila kamu berdiri dalam shalatmu maka shalatlah seperti shalatnya perpisahan.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad. Disebutkan juga dalam Shahih al-jami', no. 742)
Maksudnya: seperti shalat orang yang mengira bahwa ia tak akan shalat lagi sesudahnya. Apabila orang yang shalat yakin dirinya akan mati dan di sana masih ada satu shalat sebagai shalat yang terakhir, hendaknya ia khusyu' dalam shalat yang dikerjakannya itu karena ia tidak tahu bahwa bisa jadi shalat ini adalah shalat yang terakhir." (Dinukil dari 33 Penyebab Khusyu' Shalat, Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid: 45-46)
Perasaan ini hendaknya dihadirkan dalam semua ibadah kita, khususnya puasa Ramadhan kali ini. Kita merasa bahwa puasa Ramadhan tahun ini adalah puasa terakhir kita. Kita perlakukan Ramadhan tahun ini sebagai Ramadhan perpisahan. Sehingga kita terdorong untuk mengisinya dengan sebaik-baiknya, karena kita tak akan mendapati kesempatan ini di tahun berikutnya.
. . . kita jadikan Ramadhan kali ini benar-benar bisa mewujudkan makna ShiyamImanan wa Ihtisabansehingga terampuni dosa-dosa kita yang telah lalu. . .
Mari kita istimewakan Ramadhan kali ini dengan meningkatkan perhatian kita kepadanya, seolah-olah kita berpuasa padanya sebagai puasa perpisahan. Kita buang rasa malas yang menghabiskan umur kita dan kita singkirkan angan-angan panjang yang melalaikan dari ibadah yang sungguh-sungguh. Kita keluar dari sekat rutinitas dalam pelaksanaannya kepada ibadah yang hidup ruhnya.
Boleh jadi pada Ramadhan-ramadhan yang telah berlalu kita mengerjakannya hanya sebatas untuk menggugurkan kewajiban, maka kita jadikan Ramadhan kali ini benar-benar bisa mewujudkan makna Shiyam Imanan wa Ihtisabansehingga terampuni dosa-dosa kita yang telah lalu. [PurWD/voa-islam.com]
Quote:
[url]http://www.kaskus.co.id/thread/51da4237be29a0b57200000d/puasa-2013-batal[/url]
Bila aGan Tobat, beriku

kan kuberimu
unt berbuka