Ramadhan telah tiba. Bagi umat muslim di seluruh dunia, itu artinya dalam 30 hari ke depan menjadi waktu untuk introspeksi dan pembaruan diri secara spiritual.

Tapi lamanya berpuasa berbeda tiap negara. Sebab, puasa harus mengikuti terbit dan terbenamnya matahari. Jika di Indonesia mencapai 12 jam lamanya berpuasa, bagaimana dengan di negara lain?



via huffingtonpost.com

Seperti dilansir huffingtonpost.com, di Islandia, tepatnya di kota Reykjavik memiliki waktu puasa yang paling lama yakni berlangsung selama 22 jam. Di kota yang memiliki penduduk sekitar 120.000 jiwa itu penduduknya hanya memiliki waktu dua jam untuk berbuka dan menjalankan ibadah tarawih dan sahur.

Sementara itu, sebuah kota di bagian selatan Chili, memiliki rentang waktu puasa yang paling singkat. Penduduk di sana hanya menjalankan ibadah puasa selama 9 jam lebih 43 menit.

Lain halnya dengan umat muslim di negara-negara Eropa, di Inggris dan Jerman misalnya. Kedua negara itu merasakan lama waktu puasa sekitar 17 jam hingga 18 jam.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Khusus untuk di ibukota Jakarta, rentang waktu puasanya berlangsung selama 13 jam 3 menit.

Dikutip dari brilio.net, perbedaan waktu puasa ini terjadi karena hukum alam akibat miringnya sumbu rotasi bumi yang menyebabkan munculnya empat musim. Untuk di bulan Juni tahun 2015, di daerah kutub utara matahari bersinar hampir selama 24 jam yang mendasari beberapa umat muslim berpuasa lebih lama.

Sebaliknya, di daerah kutub selatan, waktu siangnya justru berjalan sangat cepat. Sehingga umat muslim di sana memiliki rentang waktu puasa yang lebih singkat dibanding negara lainnya.

sumber : http://feed.id/article/waktu-puasa-d...m-1506196.html