- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pastikan Pengaturan Skor, Bandar Bergentayangan di Stadion


TS
Klonengannya
Pastikan Pengaturan Skor, Bandar Bergentayangan di Stadion

Quote:
SURABAYA – Banyak cara yang dilakukan para bandar untuk memastikan skandal pengaturan skor pertandingan alias match fixing berjalan sesuai dengan keinginan. Tidak hanya mengatur dari jarak jauh via telepon, kadang para bandar judi pengaturan skor pun turun ke lapangan.
Para bandar yang mayoritas berasal dari Malaysia dan Singapura itu rela jauh-jauh terbang ke Indonesia untuk menyaksikan langsung pertandingan di stadion. Mereka ingin memastikan pengaturan skor berjalan lancar.
Kesaksian soal sepak terjang para bandar tersebut diungkapkan Jamrawi. Sosok itu malang melintang di sepak bola tanah air bersama sejumlah klub. Dalam empat tahun terakhir, Jamrawi menjadi pelatih dan asisten pelatih di klub Persepam Pamekasan.
Kepada Jawa Pos, eks bintang Arema Malang di era-Galatama tersebut menyatakan sering melihat orang asing yang mencurigakan di tribun VIP stadion. Penampilan fisik dan wajah yang tidak mirip dengan orang lokal disertai kemampuan berbahasa Indonesia yang tidak lancar mempermudah penelusuran itu. Para bandar tersebut lebih sering diam dan jarang berteriak layaknya suporter biasa. ’’Kalau kita jeli, sebenarnya mereka sering ada kalau digelar pertandingan sepak bola di sini,’’ katanya.
Bagi para pemain dan pelatih, gerak gerik para bandar itu memang mencurigakan. Namun, karena tidak ada bukti kuat yang merujuk mereka adalah bandar, keberadaan para bandar tersebut cukup aman. Pihak yang tahu pun cenderung cuek.
Meski begitu, Jamrawi enggan berbicara lebih dalam. Dia memperhitungkan keamanan dirinya. ’’Saya enggak berani komentar lebih dalam. Momen sekarang lagi enggak bagus. Masa-masa yang sulit dan rumit di tengah konflik. Saya memilih cooling down saja,’’ tutur dia. ’’Semua penasaran. Saya juga penasaran. Soal gitu-gitu memang ada. Tapi, membuktikannya itu yang sulit,’’ lanjutnya.
Banyak trik serta alur berbeda yang direalisasikan para runner (perantara) dan bandar untuk mengatur skor. Misalnya, yang dilakukan DF, eks kiper yang memperkuat beberapa klub Divisi Utama. Dia sempat tertangkap basah berniat menyuap pemain PSGC Ciamis untuk mengalah pada laga melawan Pusamania Borneo FC di semifinal Divisi Utama 2014. DF lantas dipukuli pemain dan manajemen PSGC Ciamis.
Mantan pelatih Persebaya Surabaya Freddy Mully mengenal sosok DF. Freddy mengungkapkan bahwa DF sempat berusaha melobi anak asuhnya untuk melakukan pengaturan skor. Cara DF adalah berjualan pakaian di hotel tempat Freddy dan pemainnya menginap.
’’Waktu itu dia jualan di depan hotel. Nawar-nawarin pakaian gitu. Eh, ternyata dari pendekatan itulah, dia coba dekati pemain-pemain saya untuk mau diajak main. Untung saja keburu ketahuan dan dia pun enggak balik-balik lagi,’’ terangnya.
Mengapa kejadian tersebut tidak dilaporkan ke PSSI ataupun polisi? ’’Kalau dilaporkan, kasusnya enggak akan diusut. Sepak bola kita udah kepalang kusut,’’ tandas Freddy. (wam/c14/ca) Sumber
Para bandar yang mayoritas berasal dari Malaysia dan Singapura itu rela jauh-jauh terbang ke Indonesia untuk menyaksikan langsung pertandingan di stadion. Mereka ingin memastikan pengaturan skor berjalan lancar.
Kesaksian soal sepak terjang para bandar tersebut diungkapkan Jamrawi. Sosok itu malang melintang di sepak bola tanah air bersama sejumlah klub. Dalam empat tahun terakhir, Jamrawi menjadi pelatih dan asisten pelatih di klub Persepam Pamekasan.
Kepada Jawa Pos, eks bintang Arema Malang di era-Galatama tersebut menyatakan sering melihat orang asing yang mencurigakan di tribun VIP stadion. Penampilan fisik dan wajah yang tidak mirip dengan orang lokal disertai kemampuan berbahasa Indonesia yang tidak lancar mempermudah penelusuran itu. Para bandar tersebut lebih sering diam dan jarang berteriak layaknya suporter biasa. ’’Kalau kita jeli, sebenarnya mereka sering ada kalau digelar pertandingan sepak bola di sini,’’ katanya.
Bagi para pemain dan pelatih, gerak gerik para bandar itu memang mencurigakan. Namun, karena tidak ada bukti kuat yang merujuk mereka adalah bandar, keberadaan para bandar tersebut cukup aman. Pihak yang tahu pun cenderung cuek.
Meski begitu, Jamrawi enggan berbicara lebih dalam. Dia memperhitungkan keamanan dirinya. ’’Saya enggak berani komentar lebih dalam. Momen sekarang lagi enggak bagus. Masa-masa yang sulit dan rumit di tengah konflik. Saya memilih cooling down saja,’’ tutur dia. ’’Semua penasaran. Saya juga penasaran. Soal gitu-gitu memang ada. Tapi, membuktikannya itu yang sulit,’’ lanjutnya.
Banyak trik serta alur berbeda yang direalisasikan para runner (perantara) dan bandar untuk mengatur skor. Misalnya, yang dilakukan DF, eks kiper yang memperkuat beberapa klub Divisi Utama. Dia sempat tertangkap basah berniat menyuap pemain PSGC Ciamis untuk mengalah pada laga melawan Pusamania Borneo FC di semifinal Divisi Utama 2014. DF lantas dipukuli pemain dan manajemen PSGC Ciamis.
Mantan pelatih Persebaya Surabaya Freddy Mully mengenal sosok DF. Freddy mengungkapkan bahwa DF sempat berusaha melobi anak asuhnya untuk melakukan pengaturan skor. Cara DF adalah berjualan pakaian di hotel tempat Freddy dan pemainnya menginap.
’’Waktu itu dia jualan di depan hotel. Nawar-nawarin pakaian gitu. Eh, ternyata dari pendekatan itulah, dia coba dekati pemain-pemain saya untuk mau diajak main. Untung saja keburu ketahuan dan dia pun enggak balik-balik lagi,’’ terangnya.
Mengapa kejadian tersebut tidak dilaporkan ke PSSI ataupun polisi? ’’Kalau dilaporkan, kasusnya enggak akan diusut. Sepak bola kita udah kepalang kusut,’’ tandas Freddy. (wam/c14/ca) Sumber
Yang gentayangan begini nangkepnya kudu pake paranormal

antara takut dan cari aman, berani speak up keluarga di ancam, tipikal preman

0
1.4K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan