RMOL. Pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dengan para petinggi Koalisi Merah Putih (KMP) di Hotel Shangri-la patut dicurigai. Sebab, pertemuan itu bersamaan dengan isu adanya reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap menteri yang kinerjanya memble.

Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI), Panji Nugraha mengatakan, tensi yang terjadi antara Jokowi-JK dalam rencana reshuffle meliputi beberapa faktor. Pertama, seringnya beda pendapat antara Jokowi dengan JK dalam membahas persoalan bangsa seperti pembahasan revisi UU KPK, lalu Jokowi menilai menteri dari unsur orang JK tidak berprestasi.

"Jadi, sangat beralasan mengapa JK bermanuver politik dengan mendekati KMP, untuk mendapat perlindungan dan mempertahankan kekuasaannya. Sebab, reshuffle menteri yang dilakukan Jokowi disinyalir akan menargetkan orang-orang JK," tutur Panji dalam keterangannya, Senin (22/6).

Dia terangkan, pertentangan Jokowi-JK akan memanas dalam beberapa bulan ke depan. Sebab, reshuffle hanya akan menjadi penyulut tensi antara Jokowi-JK.

"Saya prediksi ke depannya mereka akan terus berseberangan, ini yang patut diwaspadai. Tidak mungkin JK tidak memikirkan cara untuk meraih kursi RI-1," tegas Panji. [sam]

₪

dicurigai


JK Dituding Jadi Dalang di Balik Skenario Gulingkan Jokowi

Rimanews - Ketua DPP Partai Gerindra Arif Poyuono mengungkapkan, ada skenario untuk menggulingkan Jokowi dari kursi presiden. Dia menyebut, skenario penggulingan digerakan oleh kelompok-kelompok di lingkaran istana.

"Desainernya, salah satunya Jusuf Kalla (JK)," kata Arif Poyuono saat berbincang dengan Rimanews, Kamis (19/3/2015).

Arif menjelaskan, Jokowi pernah mencurahkan isi hatinya kepada ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Saat itu, Jokowi mengeluh karena ditekan dari sana-sini. Mulai dari Megawati, petinggi partai politik Koalisi Merah Putih (KMP), dan juga Jusuf Kalla.

Kata Arif, Megawati, Surya Paloh, dan Jusuf Kalla, mulai gerah dengan Jokowi dan orang-orang di lingkaran Jokowi. "Mereka sudah sulit mengakses Jokowi, salurannya tertutup. Di dekat Jokowi ada trio macan, Luhut Binsar Pandjaitan, Rini Soemarno, dan Andi Widjayanto," katanya.

Sebab itu, munculah skenario untuk menyingkirkan Jokowi. Caranya bagaimana?

Arif mengungkapkan, Jusuf Kalla terpilih menjadi Wakil Presiden tanpa kendaraan politik. "Sama seperti 2004 dulu, ketika dia mendampingi SBY. Kalla tidak memiliki kendaraan politik," katanya.

Nah, saat ini, JK mulai mencari kendaraan politik. Caranya lewat Golkar dan PPP. Kelompok JK Cs, mulai mengobrak-abrik kedua partai tersebut. "Makanya, yang dia memilih Agung Laksono, dan Romi untuk mengambil alih Golkar dan PPP. Mengapa? karena Agung Laksono dan Romi adalah orang yang pernah terjerat kasus hukum. Sehingga Agung Laksono dan Romi mudah dipegang," ujarnya.

Orang-orang dibalik Golkar Agung Laksono, seperti Priyo Budi Santoso, kata Arif Poyuono, akan mudah dikendalikan. "Agung Laksono pernah dipanggil KPK dalam kasus PON Riau, dan JK akan mudah mengendalikan Agung. Apalagi pimpinan KPK, Taufiquerachman Ruki kan yang menelpon JK waktu dia ditunjuk jadi Plt. Pasti Ruki akan nurut," ungkapnya.

Bila PPP dan Golkar sudah dikuasai oleh JK, maka kekuatan Koalisi Merah Putih akan berkurang. "PAN juga akan dikendalikan, apalagi Zulkifli Hasan juga memiliki kasus hukum, jadi akan sangat mudah menggulingkan Jokowi, bila partai-partai itu dikendalikan," ujarnya.

Arif mengatakan, Golkar merupakan partai yang sangat dinamis dan memiliki kekuatan untuk menggulingkan presiden. "JK tentunya akan naik bila Jokowi digulingkan, dan kemungkinan PDIP akan menyodorkan Puan Maharani karena dekat dengan Megawati. Nanti yang naik, JK-Puan," ungkapnya.

₪