- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[masuk] 20 Tanda Gagal Ramadhan!


TS
hellozombi
[masuk] 20 Tanda Gagal Ramadhan!
Quote:
Assalamualaikum, Selamat ramadhan buat kaskuser sekalian!
semoga di bulan ramadhan ini kita diberi keberkahan dan menjadi lebih baik lagi dari tahun sebelumnya, amin[/CENTER]

Quote:
Kali ini ane mau ngeshare 20 tanda gagal ramadhan kita pada saat berpuasa, ternyata banyak banget hal2 tidak kita sadari menjadikan tanda gagal puasa kita.soo.. cekidot
Spoiler for Repost?:
![[masuk] 20 Tanda Gagal Ramadhan!](https://s.kaskus.id/images/2013/07/10/2779236_20130710012641.jpg)
Spoiler for Open:
![[masuk] 20 Tanda Gagal Ramadhan!](https://dl.kaskus.id/yulijannaini.files.wordpress.com/2013/07/tumblr_mpei9kco6m1sr90uso1_500.jpg?w=640)
Spoiler for Intro:
Sebagai sebuah medan training (tarbiyah), Ramadhan punya indikator keberhasilan. Bagaimana mengukurnya sih gan? Yang paling mudah adalah dengan melihat ciri kegagalannya berikut ini gan, cekidot
Quote:
Spoiler for 1:
Kurang Persiapan
Banyak Ramadhan yang berlalu sia-sia karena kita kurang melakukan persiapan di bulan Sya’ban. Sebagai contoh, tidak adanya keinginan melatih diri bangundi sepertiga malam untuk menunaikan shalat Tahajjud. Begitu juga keinginan untuk melakukan puasa di bulan Sya'ban, sebagaimana disunnahkan oleh Rasulullah saw.
Ummul Mukminin Aisyah ra. berkata, "Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa selain di bulan Sya’ban.”
Banyak Ramadhan yang berlalu sia-sia karena kita kurang melakukan persiapan di bulan Sya’ban. Sebagai contoh, tidak adanya keinginan melatih diri bangundi sepertiga malam untuk menunaikan shalat Tahajjud. Begitu juga keinginan untuk melakukan puasa di bulan Sya'ban, sebagaimana disunnahkan oleh Rasulullah saw.
Ummul Mukminin Aisyah ra. berkata, "Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa selain di bulan Sya’ban.”
Spoiler for 2:
Menunda-nunda Pelaksanaan Salat Fardhu
Hal ini merupaka ciri utama orang yang puasanya gagal.
Allah SWT berfirman: “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan kecuali orang-orang yang bertaubat dan bermal shalih.” (QS. Maryam:59).
“Celakalah bagi orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya.” (QS. Al-Ma’un:4-5)
Menurut Sa’id bin Musayyab, yang dimaksud dengan tarkush-shalat (meninggalkan shalat) ialah tidak segera mendirikan shalat tepat pada waktunya. Misalnya menjalankan shalat Dzuhur menjelang waktu Ashar, Ashar menjelang Maghrib, Shalat Maghrib menjelang Isya’, shalat Isya’ menjelang waktu Shubuh, serta tidak segera shalat Shubuh hingga terbit matahari.
Orang yang berpuasa Ramadhan sangat disiplin menjaga waktu shalat, karena nilainya setara dengan 70 kali shalat fardhu di bulan lain.
Hal ini merupaka ciri utama orang yang puasanya gagal.
Allah SWT berfirman: “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan kecuali orang-orang yang bertaubat dan bermal shalih.” (QS. Maryam:59).
“Celakalah bagi orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya.” (QS. Al-Ma’un:4-5)
Menurut Sa’id bin Musayyab, yang dimaksud dengan tarkush-shalat (meninggalkan shalat) ialah tidak segera mendirikan shalat tepat pada waktunya. Misalnya menjalankan shalat Dzuhur menjelang waktu Ashar, Ashar menjelang Maghrib, Shalat Maghrib menjelang Isya’, shalat Isya’ menjelang waktu Shubuh, serta tidak segera shalat Shubuh hingga terbit matahari.
Orang yang berpuasa Ramadhan sangat disiplin menjaga waktu shalat, karena nilainya setara dengan 70 kali shalat fardhu di bulan lain.
Spoiler for 3:
Malas Menunaikan Ibadah Sunnah
Termasuk di dalamnya yang paling utama adalah menjalankan qiyamul-lain alias shalat malam. Mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah merupakan ciri orang yang shalih.
Rasulullah saw berkata:
“Semoga Allah merahmati orang yang bangun pada malam hari untuk shalat Qiyam al-Lail dan kemudian dia membangunkan istrinya untuk shalat, dan jika istrinya menolak maka ia cipratkan air pada wajahnya. Dan semoga Allah merahmati wanita yang bangun pada malam hari untuk shalat dan kemudian ia membangunkan suaminya, dan jika suaminya menolak maka ia cipratkan air pada wajahnya.” (HR. An Nasa’i)
“Dan hamba-Ku masih mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, sampai Aku mencintainya.” (Hadits Qudsi)
Termasuk di dalamnya yang paling utama adalah menjalankan qiyamul-lain alias shalat malam. Mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah merupakan ciri orang yang shalih.
Rasulullah saw berkata:
“Semoga Allah merahmati orang yang bangun pada malam hari untuk shalat Qiyam al-Lail dan kemudian dia membangunkan istrinya untuk shalat, dan jika istrinya menolak maka ia cipratkan air pada wajahnya. Dan semoga Allah merahmati wanita yang bangun pada malam hari untuk shalat dan kemudian ia membangunkan suaminya, dan jika suaminya menolak maka ia cipratkan air pada wajahnya.” (HR. An Nasa’i)
“Dan hamba-Ku masih mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, sampai Aku mencintainya.” (Hadits Qudsi)
Spoiler for 4:
Kikir dan Rakus Pada Harta Benda
Takut rugi jika mengeluarkan banyak infaq dan sedekah adalah tanda gagal Ramadhan. Sebab; salah satu sasaran utama shiyam adalah membuat manusia mampu
mengendalikan sifat rakus pada makan, minum maupun pada harta benda
Takut rugi jika mengeluarkan banyak infaq dan sedekah adalah tanda gagal Ramadhan. Sebab; salah satu sasaran utama shiyam adalah membuat manusia mampu
mengendalikan sifat rakus pada makan, minum maupun pada harta benda
Spoiler for 5:
Malas Membaca Alquran
Ramadhan juga disebut Syahrul Qur’an, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran. Orang-orang shalih di masa lalu menghabiskan waktunya baik siang maupun malam di bulan Ramadhan untuk membaca Alquran.
Rasulullah saw bersabda: “Ibadah umatku yang paling utama adalah membaca Al Qur’an.” (HR. Baihaqi)
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Ramadhan adalah momen terbaik untuk menimba dan menggali sebanyak mungkin kemuliaan Alquran sebagai petunjuk hidup. Dan kebiasaan ini pun harus berlanjut setelah Ramadhan berlalu.
Abu Umamah meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah saw bersabda,
“Bacalah Al Qur’an, karena ia akan menjadi syafa’at pada hari kiamat bagi orang yang membacanya.” (HR. Muslim)
Ramadhan juga disebut Syahrul Qur’an, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran. Orang-orang shalih di masa lalu menghabiskan waktunya baik siang maupun malam di bulan Ramadhan untuk membaca Alquran.
Rasulullah saw bersabda: “Ibadah umatku yang paling utama adalah membaca Al Qur’an.” (HR. Baihaqi)
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Ramadhan adalah momen terbaik untuk menimba dan menggali sebanyak mungkin kemuliaan Alquran sebagai petunjuk hidup. Dan kebiasaan ini pun harus berlanjut setelah Ramadhan berlalu.
Abu Umamah meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah saw bersabda,
“Bacalah Al Qur’an, karena ia akan menjadi syafa’at pada hari kiamat bagi orang yang membacanya.” (HR. Muslim)
Spoiler for 6:
Mudah Mengumbar Amarah
Ramadhan adalah bulan kekuatan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda, "Orang kuat bukanlah orang yang selalu menang ketika berkelahi. Tapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai diri ketika marah."
Ramadhan adalah bulan kekuatan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda, "Orang kuat bukanlah orang yang selalu menang ketika berkelahi. Tapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai diri ketika marah."
Spoiler for 7:
Gemar Bicara Sia-Sia dan Dusta
Umar ibn Khattab RAberkata, "Puasa ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang sia-sia." (Al Muhalla VI: 178)
Umar ibn Khattab RAberkata, "Puasa ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang sia-sia." (Al Muhalla VI: 178)
Spoiler for 8:
Memutuskan tali silaturahim
Ketika menyambut datangnya Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menyambung tali persaudaraan (silaturahim) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya."
Ketika menyambut datangnya Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menyambung tali persaudaraan (silaturahim) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya."
Spoiler for 9:
Menyia-nyiakan Waktu
Al Qur’an mencatat dialog Allah Ta’ala dengan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain-main.
“Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab: ‘Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’ Allah berfirman: ‘Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. “Maka apakah kamu mengira sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan kamu tidak akan dikembalikan kepada kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun : 112-116)
Termasuk gagal Ramadhan seseorang yang lalai atas karunia waktu dengan melakukan perbuatan sia-sia, kemaksiatan, dan huru-hara. Disiplin waktu selama Ramadhan semestinya membekas kuat dalam bentuk cinta ketertiban dan keteraturan.
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta perbuatan Az-Zur (persaksian palsu), maka Allah tidak membutuhkan perbuatan orang yang tidak bersopan santun, maka tiada hajat bagi Allah padahal dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhori)
Ramadhan adalah peluang bagi kita untuk mengatur dan melatih lidah agar senantiasa berkata baik dan benar.
Ingatlah kita akan pesan sahabat Umar bin Khattab ra., “Puasa ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang sia-sia.”
Al Qur’an mencatat dialog Allah Ta’ala dengan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain-main.
“Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab: ‘Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’ Allah berfirman: ‘Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. “Maka apakah kamu mengira sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan kamu tidak akan dikembalikan kepada kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun : 112-116)
Termasuk gagal Ramadhan seseorang yang lalai atas karunia waktu dengan melakukan perbuatan sia-sia, kemaksiatan, dan huru-hara. Disiplin waktu selama Ramadhan semestinya membekas kuat dalam bentuk cinta ketertiban dan keteraturan.
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta perbuatan Az-Zur (persaksian palsu), maka Allah tidak membutuhkan perbuatan orang yang tidak bersopan santun, maka tiada hajat bagi Allah padahal dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhori)
Ramadhan adalah peluang bagi kita untuk mengatur dan melatih lidah agar senantiasa berkata baik dan benar.
Ingatlah kita akan pesan sahabat Umar bin Khattab ra., “Puasa ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang sia-sia.”
Spoiler for 10:
Labil dalam Menjalani Hidup
Labil alias gamang, khawatir, risau, serta gelisah dalam menjalani hidup adalah tanda gagal Ramadhan. Bila seseorang meraih berkah bulan suci ini, jiwanya mantap, hatinya tenteram, perasaannya tenang dalam menghadapi keadaan apapun.
Labil alias gamang, khawatir, risau, serta gelisah dalam menjalani hidup adalah tanda gagal Ramadhan. Bila seseorang meraih berkah bulan suci ini, jiwanya mantap, hatinya tenteram, perasaannya tenang dalam menghadapi keadaan apapun.
Spoiler for 11:
Tidak Bersemangat Menyiarkan Islam
Salah satu ciri utama keberhasilan Ramadhan seseorang ialah tingkat ketaqwaannya yang makin meninggi. Dan semakin tinggi tingkatan taqwa seseorang, semakin kuat pula semangatnya dalam mensyiarkan Islam. Berbagai kegiatan amar makruf nahi mungkar dilakukannya, karena ia ingin menjadi bagian dari orang-orang yang layak untuk senantiasa mendapatkan pertolongan Allah dalam kesempatan apapun, sebagaimana firman Allah SWT:
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad : 7)
Salah satu ciri utama keberhasilan Ramadhan seseorang ialah tingkat ketaqwaannya yang makin meninggi. Dan semakin tinggi tingkatan taqwa seseorang, semakin kuat pula semangatnya dalam mensyiarkan Islam. Berbagai kegiatan amar makruf nahi mungkar dilakukannya, karena ia ingin menjadi bagian dari orang-orang yang layak untuk senantiasa mendapatkan pertolongan Allah dalam kesempatan apapun, sebagaimana firman Allah SWT:
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad : 7)
Spoiler for 12:
Khianat terhadap amanah
Shiyam (puasa) adalah amanah Allah SWT yang harus dipelihara (dikerjakan) dan selanjutnya dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak. Orang yang terbiasa memenuhi amanah dalam ibadah sirr (rahasia) tentu akan lebih menepati amanahnya terhadap orang lain, baik yang bersifat rahasia maupun yang nyata[/CENTER
Shiyam (puasa) adalah amanah Allah SWT yang harus dipelihara (dikerjakan) dan selanjutnya dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak. Orang yang terbiasa memenuhi amanah dalam ibadah sirr (rahasia) tentu akan lebih menepati amanahnya terhadap orang lain, baik yang bersifat rahasia maupun yang nyata[/CENTER
Spoiler for 13:
[CENTER]Rendah motivasi hidup berjamaah
Ramadhan seharusnya menguatkan motivasi untuk hidup berjamaah. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam saatu barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh."(Ash-Shaf [61]: 4)
Ramadhan seharusnya menguatkan motivasi untuk hidup berjamaah. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam saatu barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh."(Ash-Shaf [61]: 4)
Spoiler for 14:
Tinggi ketergantungannya pada makhluk
Hawa nafsu dan syahwat merupakan pintu utama ketergantungan manusia pada sesama makhluk. Jika jiwa seseorang berhasil merdeka dari kedua mitra syetan itu setelah Ramadhan, maka yang mengendalikan dirinya adalah fikrah dan akhlaq
Hawa nafsu dan syahwat merupakan pintu utama ketergantungan manusia pada sesama makhluk. Jika jiwa seseorang berhasil merdeka dari kedua mitra syetan itu setelah Ramadhan, maka yang mengendalikan dirinya adalah fikrah dan akhlaq
Spoiler for 15:
Malas Membela dan Menegakkan Kebenaran
Ramadhan adalah bulan dakwah dan jihad. Maka, di tengah gelombang kebathilan dan kemungkaran yang semakin merajalela saat ini, para jebolan akademi Ramadhan seharusnya semakin gigih membela dan menegakkan kebenaran
Ramadhan adalah bulan dakwah dan jihad. Maka, di tengah gelombang kebathilan dan kemungkaran yang semakin merajalela saat ini, para jebolan akademi Ramadhan seharusnya semakin gigih membela dan menegakkan kebenaran
Spoiler for 16:
Tidak Mencintai Kaum Dhuafa
Ramadhan adalah bulan kasih sayang. Karena itu, rasa cinta kita terhadap orang-orang yang paling lemah di kalangan masyarakat seharusnya bertambah.
Ramadhan adalah bulan kasih sayang. Karena itu, rasa cinta kita terhadap orang-orang yang paling lemah di kalangan masyarakat seharusnya bertambah.
Spoiler for 17:
Salah Memaknai Akhir Ramadhan
Khalifah Umar ibn Abdul Aziz memerintahkan selurah rakyatnya supaya mengakhiri puasa dengan memperbanyak istighfar dan memberikan sedekah, karena istighfar dan sedekah dapat menambal yang robek-robek dari puasa.
Khalifah Umar ibn Abdul Aziz memerintahkan selurah rakyatnya supaya mengakhiri puasa dengan memperbanyak istighfar dan memberikan sedekah, karena istighfar dan sedekah dapat menambal yang robek-robek dari puasa.
Spoiler for 18:
Terlalu Sibuk Mempersiapkan Lebaran
Banyak yang lupa bahwa 10 malam terakhir merupakan saat-saat genting yang menentukan nilai akhir kita di mata Allah SWT dalam bulan berkah ini Jadi fokuslah ke sini, tidak kepada urusan dunia
Spoiler for 19:
Idul Fitri Dianggap Hari Kebebasan
Makna Idul Fitri antara lain berarti " kembali ke fitrah." Namun kebanyakan orang memandangnya sebagai hari dibebaskannya mereka dari "penjara" Ramadhan. Akibatnya, hanya beberapa saat setelah Ramadhan pergi, ucapan dan tindakannya kembali jahiliyah.
Makna Idul Fitri antara lain berarti " kembali ke fitrah." Namun kebanyakan orang memandangnya sebagai hari dibebaskannya mereka dari "penjara" Ramadhan. Akibatnya, hanya beberapa saat setelah Ramadhan pergi, ucapan dan tindakannya kembali jahiliyah.
Spoiler for 20!:
Udah baca dari 1 - 19, kemudian mengabaikannya 

Spoiler for Buka deh:
Kita tak pernah tahu akhir usia. Tapi kita semua berharap, kesempatan istimewa berjumpa Ramadhan masih Allah berikan. Jangan sia-siakan. Jika tak mau gagal, persiapkan segala sesuatunya dengan optimal. Agar jika nanti Ramadhan berlalu, segalanya tak jadi sesal
Quote:
Jujur, msh banyak point yg ane sendiri belum bisa kerjakan di ramadhan2 sebelumnya
, mudah2an ramadhan kali ini bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya 


Kalo berkenan,boleh di kasih


jangan dikasih


kalo berkenan, silahkan di rate gan supaya banyak yang tau

Spoiler for SUMBER:
Diubah oleh hellozombi 11-07-2013 10:48
0
3K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan