- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Lagi2 Terbukti Saktinya!] Janji Palsu Kartu Indonesia Sehat ala Presiden Jokowi


TS
rsryomantap2
[Lagi2 Terbukti Saktinya!] Janji Palsu Kartu Indonesia Sehat ala Presiden Jokowi
Quote:
Janji Palsu Kartu Indonesia Sehat ala Presiden Jokowi
KBR, Jakarta - Maggie Dwilistiani bercerita tentang penolakan RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur ketika menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS)saat melahirkan. Pihak rumah sakit beralasan, kartu yang dimilikinya tak terdata dalam sistem online BPJS.
“Saya urus akhirnya ke humas rumah sakit, bagaimana ya bu karena ibu sudah pasien umum mau tidak mau ibu harus lunasi itu semua. Saya bilang saya duit dari mana pak mengurus BPJS saja kemarin melalui dinas sosial juga. Saya daftarkan ke Dinas Sosial juga karena kondisinya kita orang tidak mampu. Akhirnya orang rumah sakit bilang karena BPJS tidak bisa diklaim ibu sudah pasien umum rumah sakit sudah tidak peduli begitu,” ungkapnya.
Maggie pun harus membayar biaya persalinan dan perawatan bayinya yang baru lahir sekitar 64 juta rupiah. Ia kebingungan, lantaran tak ada uang untuk membayar itu semua.
“Alasan pihak BPJS palsu ini kartunya padahal itu benar, itu kartu benar asli. Alasan pihak BPJS yang di rumah sakit bilang datanya dicoret-coret banyak yang diubah datanya, alasannya begitu,” jelasnya.
Tak ada solusi dari pihak rumah sakit dan dinas sosial setempat, Maggie dan suaminya sepakat untuk mencicil biaya persalinan dan perawatan bayinya.
Nasib sial juga menimpa Ida Asih, buruh pabrik di Bogor, Jawa Barat. Ia dan puluhan temannya malah sulit mendapat Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kejadiannya bermula ketika proses pendaftaran. Padahal, ia sudah mencoba mendaftar lewat sistem online dan manual, tapi tetap saja gagal.
Dari 40an orang yang mendaftar, hanya 15 saja yang lolos. Kata dia, pendaftaran selalu ditolak dengan alasan datanya tidak bisa dimasukkan atau ditolak sistem.
“Nah itu selalu ada masalah dalam pendaftaran, kita pertama daftar 40 orang, 15 karyawan beserta keluarganya. Tetapi ternyata yang masuk hanya 15 saja, itu selalu ada masalah dalam pendaftarannya.Padahal data yang saya serahkan itu sudah lengkap, tetapi begitu masuk tidak bisa semuanya masuk,” ucap Ida Asih.
Hentikan Pembagian KIS
KIS adalah bentuk layanan pemerintah di era Jokowi yang ditujukan kepada kalangan buruh dan masyarakat tak mampu. Sebelumnya, masyarakat biasa menggunakan Jamkesmas atau Jaminan Kesehatan Masyarakat.
KIS yang diberikan kepada masyarakat pembiayaannya dibebankan ke APBN. Namun kenyataannya banyak penerima kartu KIS yang bekerja dan memiliki penghasilan tetap. Padahal, kartu KIS semestinya diberikan kepada golongan masyarakat tidak mampu seperti buruh tidak tetap, pekerja tidak tetap dan miskin.
Jokowi pun berencana membagikan 88,2 juta kartu KIS. Sebelumnya, KIS telah diberikan kepada 82 juta masyarakat penerima bantuan iuran.
Tapi sial, Kartu Indonesia Sehat tak berlaku di rumah sakit. Koordinator BPJS Watch, Indra Munaswar mengatakan, tiap tahun, lembaganya menerima puluhan pengaduan sejak kartu itu dikeluarkan pada akhir tahun 2014.
Indra menduga, penyebab persoalan KIS dikarenakan data Penerima Bantuan Iuran (PBI) kartu tersebut tidak valid dan tidak masuk dalam hitungan BPJS Kesehatan. Alhasil, tak ada lembaga yang bertanggungjawab atas KIS, termasuk anggarannya.
"Itu artinya ada dualisme dalam pengelolaan jaminan kesehatan bagi masyarakat fakir miskin dan orang tidak mampu itu tidak diatur dalam Undang-Undang. Itu yang menyebabkan Kartu KIS ditolak rumah sakit karena ada dulisme pengelolaan? Iya karena dia masuk ke rumah sakit saat daftar bawa kartu KIS yang dikeluarkan oleh Presiden ke rumah sakit, kartu itu tidak dikenal, tidak ada data basenya dari BPJS Kesehatan. Itu yang harus diperbaiki oleh Presiden Jokowi," ujar Indra.
Indra pun meminta pemerintah menghentikan dulu pembagian KIS karena tidak ada kejelasan lembaga dan kementerian mana yang bertanggungjawab dan membayar kompensasi perawatan pasien.
"Pemegang kartu tidak boleh ditolak, baik di puskesmas maupun rumah sakit, karena kesehatan itu hak rakyat. Apalagi sudah pegang kartu, ada Undang-Undang Kesehatan, jadi hati-hati," kata Jokowi.
Editor: Quinawaty Pasaribu
pKBR
Nah loh, mau berapa banyak RS yg ditutup tuh pak gara2 nolak KIS??






Diubah oleh rsryomantap2 21-06-2015 11:34
0
16.7K
Kutip
219
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan