Ijin coret-coret gan sambil nyantai di Kaskus, tulisan pendek yang masih jauh dari sempurna. Mohon maaf juga karena thread ini sangat acak-acakan karena TS tidak pintar dalam membuat thread yang menarik.

Lansung saja, sosialitas dalam perekonomian itu penting. Ketika kita memiliki penghasilan yang tidak menunjukan kerja nyata dimata masyarakat akan menjadi beban tersendiri. Sebagai contoh seorang Internet Marketing, dimata masyarakat adalah pengangguran karena tidak ada pekerjaan real yang ditekuninya. Udah jarang keluar rumah, sekali keluar rumah wajah terlihat kusam seperti baru bangun tidur, terus lansung ngeluyur pula. Tapi kok duitnya banyak, duit dari mana? Ngepet, maling atau entahlah...

Harus kita sadari bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih sangat awam dengan dunia IM yang banyak menyuguhkan peluang "kerja" yang sangat menjanjikan. Saat ini dunia maya bukan hanya sekedar maya, tapi sudah menjadi sebuah dunia nyata kedua yang menyajikan lahan baru bagi kita untuk mencari penghidupan dalam hal materi. Bahkan sudah menjadi solusi bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi ditengah sempitnya lapangan pekerjaan dan sulitnya menciptakan pekerjaan nyata.

Beberapa tahun terahir dunia maya sudah banyak mensukseskan pelaku Internet Marketing di Indonesia. Pendapatan mereka sangat jauh diatas UMR tertinggi bahkah PNB Indonesia yg terkesan dibesar-besarkan. Tidak sedikit sarjana yang katanya seorang intelektual yang terjun dan sukses secara ekonomi di dunia yang tidak nyata ini.

Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan media sosial seperti Youtube, Facebook, Twitter, Instagram dll. Bahkan forum seperti Kaskus tempat kita nongkrong ini pun bisa menjadi lahan mencari penghasilan. Kebanyakan dari mereka hanya sebagai pengguna untuk kepentingan hiburan semata. Mereka tidak tahu bahwa disana ada banyak lahan yang bisa disulap jadi duit. Belum lagi dunia Blogging yang menurut saya bapaknya dunia IM. Tidak heran jika seorang yang sudah berprofesi sebagai blogger full time sering menjadi sorotan masyarakat karena berkecukupan secara materi tapi tidak memiliki pekerjaan tetap. Biasanya kalau ditanya soal pekerjaan cuma jawab "geser-geser tikus aja dalam rumah" karena kalau bilang "mouse" malah tambah bikin bingung si penanya dan menimbulkan pertanyaan baru.

Bagaimana tingkat kesulitan melamar pekerjaan di dunia maya? Sebesar apa modal untuk membuka usaha di dunia maya? Nantikan tulisan selanjutnya.

Bagaimana dengan anda, sudahkan berpikir bahwa peluang income dari dunia maya itu lbh besar dari dunia nyata?
Apakah anda sudah menemukan solusi dalam mencari kerja ditengah sempitnya lapangan pekerjaan?
Sudahkan anda menemukan solusi dalam menciptakan sebuah pekerjaan yang butuh modal besar?