- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
BEDANYA RESPON BANTUAN KE PENGUNGSI SINABUNG VS PENGUNGSI ROHINGYA


TS
xonet
BEDANYA RESPON BANTUAN KE PENGUNGSI SINABUNG VS PENGUNGSI ROHINGYA
Quote:
BEDANYA RESPON BANTUAN KE PENGUNGSI SINABUNG VS PENGUNGSI ROHINGYA

waktu pengungsi rohingya mendarat di aceh semua orang heboh, kepo, repot.ambulan berdatangan, dokter2 turun tangan, masyarakat tanpa di minta langung membantu makanan n minuman , bikin dapur umum dll.pejabat2 pemda, kepolisian, militer datang ke lokasi .media tv n segala nya menjadikan pengungsi rohingya topik utama di tv, koran , internet.termasuk jg media2 islam menyerukan bantuan n mengupas apa, knp , siapa pengungsi rohingya.sampai memutar balik fakta, memalsukan data n foto.banyak orang mengumpulkan dana di jalan2 buat pengungsi sinabung.ga tau benar ga di sumbangin .tau sendiri lah kl soal duit mah...
di kaskus sendiri banyak yg bikin trit soal pengungsi rohingya malah jadi perdebatan sengit biasa krn pengungsi rohingya adalah muslim pasti di bela abis2an walaupun data n fakta ga jelas.sampai ada yg bikin trit klarifikasi n penjelasan detail penyebab konflik rohingya membahas foto2 korban rohingya yg di muat media baru dah pada diem.yg tadinya ngotot pada hilang ga tau kemana.
skg gunung sinabung meletus lagi, seperti pertama kali meletus penduduk sekitarnya kembali mengungsi .seperti kejadian pertama respon masyarakat, pemda, media adem n sepi aja.paling masuk berita sesekali aja.ga seperti dl.
pengungsi mengeluh kurang air, makanan, minuman, obat.kesannya kok beda ya perlakuan ke bangsa sendiri vs ke orang asing ?.pemda jg seakan "lempar2" siapa yg tanggung jawab.sampai pengungsi sinabung pernah demo menagih janji pejabat2, presiden.pejabat2nya kl di tanya alasannya klasik : dana belum ada/turun.ga tau nunggu turun dari langit atau darimana .depsos jg sama .
kok media2 islam yg dulu koar2 "membela" pengungsi rohingya ga koar2 juga buat pengungsi sinabung.publik juga sepi aja tuh responnya ga seheboh ke pengungsi rohingya .kesannya :"ahh urusan pemda sana"
pemda ; "tunggu dana turun dulu"
KOK BEDA BANGET YA RESPON KITA KE ORANG ASING ?
apa benar kita bangsa kepo ya ?
coba aja lihat kl ada konflik palestina sampai demo2 ke kedubes as.padahal jauh banget tuh.kita kirim dokter n bangun rs di palestina. padahal di papua , kalimantan, sulawesi , maluku jarang dokter n rs.coba deh nonton acara rs perahu yg melayani ke papua, dll.acara explore papua.dll. orang papua mau ke dokter harus nyeberangin sungai , laut , gunung butuh berhari2.biayanya jutaan sewa perahu.keburu mati kl ga punya duit.
knp ga kirim dokter n bangun rs ke papua, kalimantan, sulawesi, maluku , ntt aja yg lebih dekat, bangsa sendiri, saudara sendiri ?
apa ga di ekpose media jadi ga ada gengsi ?
komennya jangan bawa2 agama.males debat
Quote:
Sinabung, Sebuah Cerita, Sejuta Derita
27 Agustus 2010, rakyat Indonesia khususnya masyarakat Tanah Karo dikejutkan dengan meletusnya Gunung Sinabung untuk pertama kalinya. Bahkan BMKG pun tampaknya tidak menduga bangunnya singa yang sudah terlalu lama terlelap dalam tidurnya. Dua belas ribu warga dievakuasi, dipindahkan ke pengungsian, satu diantaranya harus menyerah dan meninggal dunia karena gangguan pernapasan. Semua pihak berharap bahwa bangkitnya amarah Gunung Sinabung akan segera usai, setidaknya dalam hitungan bulan.
Alih - alih memberi harapan keselamatan, Sinabung justru kembali meletus pada awal september 2014, tepatnya pada dini hari tanggal 3 dan tanggal 7. Gunung yang pada tanggal 29 agustus ini, dinyatakan aktif, tampaknya segera menjadi mimpi buruk bagi masyarakat tanah karo.
Setidaknya selama dua tahun, rentang 2011 dan 2012, sinabung tidak menunjukkan ancaman yang berarti. Masyarakat mulai tenang, namun terus gelisah, sebab lahan pertanian mereka sebagai mata pencaharian utama masyarakat Tanah Karo mulai rusak.
18 September 2013, sinabung kembali meletus. Kali ini letusan yang diberikan sebanyak empat kali, mimpi burukpun berlanjut. Derita pengungsi sinabung menjadi - jadi, setelah keberadaan mereka justru dianggap menjadi "pengganggu" di daerah pengungsian.
Mungkin kita masih ingat akan keluhan pemilik - pemilik ruko di Kabanjahe, saat mereka harus berhadapan dengan turunnya omset secara drastis karena harus menutup tokonya, sebab digunakan oleh para pengungsi.
Seperti Derita tanpa ujung, pengungsi Sinabung justru mendapat perhatian "seadanya" bahkan dari pemerintah setempat. Sulit untuk melupakan, bahwa bupati tanah karo diberhentikan oleh DPRD terkait penanganan bencana erupsi Sinabung. Kena Ukur Surbakti, sebagai bupati tanah karo dianggap tidak mengurus persoalan bencana yang melanda tanah yang dipimpinnya.
Beberapa hari belakangan, aktivitas Sinabung kembali meningkat. Lava pijar pun sudah mulai dimuntahkan, sebelumnya abu vulkanik sudah sampai di kota medan. Ironisnya, media justru luput dalam penderitaan para pengungsi. Media mainstream lebih sibuk dengan urusan politik yang kerap dijadikan Headline beritanya.
Kepedihan tidak selesai sampai persoalan erupsi gunung sinabung saja. Adalah petani yang mulai kewalahan dengan lahan mereka.
Tanah karo adalah salah satu penopang ekonomi terkuat di Sumatera Utara. Disektor Pariwisata, Tanah Karo menawarkan sejuknya Berastagi, yang masih asri dan alami. Di berastagi, anda bisa menemukan kebun strawberry yang buahnya bisa dipetik sendiri. Disamping itu, masih diberastagi juga anda akan menemukan Hutan yang dikemas sebagai tempat wisata, yang disebut dengan TAHURA (Taman Hutan Rakyat).
Didesa daulu, anda bisa menikmati pemandian air panas. Dimana Airnya berasal dari gunung sibayak. Tidak terlalu sulit untuk menempuh lokasinya, walau jalannya masih berbatu - batu, tapi masih setimpal dengan kenikmatan air panas yang akan anda rasakan.
Di jalan Djamin Ginting (lintas berastagi - medan) diperbatasan Kabupaten Karo dan Kabupaten Deli Serdang anda akan bertemu suatu lokasi yang disebut penatapan. Jika anda mengunjunginya dimalam hari, anda bisa melihat indahnya desa - desa dibawah penatapan yang masih asli, ditemani lampu - lampu yang indah dari desa tersebut.
Namun, sektor pariwisata ini terlihat mulai mengalami kemunduran. Jumlah pengunjung tanah karo, dari arah medan tampaknya sudah berkurang akibat debu vulkanik sinabung yang mengganggu.
Selain sektor Pariwisata, adalah sektor pertanian, dan sektor ini yang menurut penulis paling membahayakan Sumut bila akhirnya lumpuh. Mungkin, anda pernah mendengar jeruk medan yang belakangan menjadi jeruk berastagi. Patut dicermati, bahwa petani sudah sangat kesulitan dalam meneruskan perkebunan jeruk mereka.
Sebagai contoh adalah desa lau simomo di kecamatan kabanjahe, petani sudah beralih ketanaman seperti jagung dan kopi. Menurut salah satu warga yang penulis temui, bahwa "hanya orang kaya yang masih bisa mempertahankan kebun jeruk mereka".
Menysutnya produksi jeruk ditanah karo, berimbas pada masyarakat dikabupaten deli serdang. Tepatnya sekecamatan sibolangit. Masyarakat sibolangit, menggunakan anyaman keranjang sebagai tumpuan utama hidup mereka. Bahkan anak SD sudah mulai belajar menyanyam keranjang, selepas pulang sekolah untuk membantu orang tua mereka.
Dengan menyusutnya produksi jeruk di tanah karo, maka harga anyaman keranjang pun menjadi murah. Sampai hari ini, penyanyam keranjang menjual keranjang mereka pada tengkulak, pada kisaran harga 10.000 rupiah perkeranjang. Padahal, jika produksi jeruk tidak terganggu, maka satu keranjangnya bisa dihargai sebesar 12.000 rupiah.
Dengan menyusutnya produksi keranjang sekecamatan sibolangit, maka masyarakat harus mulai berpikir untuk mengalihkan tumpuan ekonomi mereka. Maka, bertani adalah satu - satunya jalan untuk mereka yang mempunyai lahan, bagi yang tidak mempunyai lahan, maka mereka terpaksa menyewa tanah untuk bercocok tanam.
Kekhawatiran dua kabupaten akibat erupsi gunung sinabung, pada dasarnya adalah sama. Yaitu sama - sama kehilangan tumpuan ekonomi mereka.
Kini sudah empat tahun lebih, sinabung bergejolak. Tampaknya masih sangat banyak mata yang belum memberi perhatian khusus bagi keadaan ini.
Pemakzulan Bupati Kabupaten Karo adalah dampak krisis politik yang sudah ditelurkan sinabung. Jauh sebelum itu, krisis sosial juga sudah melanda masyarakat pengungsi. Lalu, apakah kita harus menunggu sampai ekonomi Sumut runtuh akibat erupsi Sinabung?
Diakhir tulisan ini saya ingin mengatakan bahwa "Hanya Orang Sakit Yang Membutuhkan Dokter, Kalau Orang Tersebut Mati, Maka Ia Hanya Membutuhkan Lubang 2 X 1"
Salam
Johanes Panjaitan
LINK

LINK
FB SINABUNG
Diubah oleh xonet 21-06-2015 22:40
0
6.4K
Kutip
86
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan