Azwan Karim, Sekjen PSSI menghalau tuduhan pengaturan pertandingan yang dilakukan tim Indonesia U-23 saat mengikuti SEA Games 2015, Singapura. Ironinya, pernyataan itu dikemukaan di tengah kekalahan yang amat memalukan dari kita Timnas yang dibantai 2 kali dengan skor telak yang sama. 5-0 oleh Thailand, ditambah bonus 5-0 dari Vietnam. Lengkaplah sudah penderitaan persepakbolaan kita.

Permainan Indonesia yang begitu buruk ditengarai akibat ada pengaturan pertandingan dengan rekaman percakapan telepon yang beredar di media massa hari ini.

Kembali ke PSSI. Azwan membela diri waktu langsung ditemui setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa sore. “Kalau memang ada bukti, mari sama-sama memberantasnya.”

“Sekarang kan kami juga baru selesai dari SEA Games. Kalau bisa tahan dulu lah. Anak-anak atau adik-adik sudah berjuang, jadi kasihan mereka.”

Azwan terlihat berhati-hati dalam memberikan keterangan, hal ini cukup bijak, mengingat rakyat sedang sensitif sola bola.

“Kita juga tidak bisa bicara banyak sekarang soal itu. Biarkan dulu. Mereka kan baru sekadar berbicara, belum kasih bukti. Tunggu dulu sampai ada bukti,” sambungnya.

“Kita juga dari PSSI keras memerangi pengaturan skor. Kita pun sudah bekerja sama dengan Sportradar dan Interpol. Kalau memang sudah ada bukti, mari kita sama-sama (memberantas).” tekadnya.

Sampai berita ini diturunkan, bukti dugaan pengaturan pertandingan masih diungkapkan dalam konferensi pers oleh tim yang terangkum dalam diri Tim Advokasi #IndonesiaVSMafiaBola.

Sedang Pelatih Aji Santoso (yang banyak dicaci maki, dan disalahkan pasca kekalahan timnas kita) beserta sejumlah pemain juga memilih bungkam atas tuduhan menyakitkan itu.