Siapa yang tidak suka bangun molor hingga menjelang tengah hari. Ditambah lagi ketika hari Minggu datang. Hari biasa saja bangun 15 menit sebelum berangkat kuliah/ngantor apalagi sudah masuk musim libur. Seperti itulah gambaran hidup anak kost saat ini. Gimana enggak, kebanyakan anak kost meski punya jam malam, bisa saja hangout sampai dini hari, atau begadang sampai dini hari.

Berbeda sekali dengan kehidupan anak rumahan. Ketika jam 6 semua anggota keluarga harus bangun dan melakukan aktivitas. Apalagi anak perempuan. Menurut orang Jawa, pamali jika mereka bangun setelah matahari terbit.

Jaman sekarang ini, banyak banget event, cafe dan tempat nongkrong yang menggoda untuk dikunjungi meski dengan kocek ala mahasiswa. Apalagi kalau ikut komunitas sepeda atau sejenisnya yang sering keluar di malam hari. Wah, bisa lupa pulang ke kost-an tuh.

Memang ketika jadi anak kosan, semuanya bisa berubah. Berangkat dan pulang kapanpun TERSERAH, apalagi jam malam yang tidak ada batasan (buat mereka yang memang cari kost tanpa jam malam). Tapi jangan salah sangka, beberapa rumah kosan sekarang memberlakukan jam malam loh.

Bukan hanya bangun yang malas, tapi mencuci baju juga bisa berminggu-minggu menunggu keajaiban. Bagi anak kos perempuan, baju patut dirawat seperti merawat diri, jadi kebersihan baju menjadi prioritas utamanya. Tapi bagaimana dengan para remaja lelaki yang biasanya baju harus dicucikan ibunya?

Kebanyakan dari mereka malah malas mencuci dan membentuk gunungan baju dibelakang pintu kamar. Baru bersih ketika mereka menggunakan jasa laundry atau meminta pacarnya yang mencucikan bajunya. Siapa nih yang pernah masuk kost-an pacar dengan bau keringat lelaki yang khas? Mungkin kalian pernah melihat pemandangan ala bujangan itu, bahkan sudah bagaikan asisten rumah tangga yang rutin bersihin kamarnya sampai wangi kembali.

Namanya juga anak kost. Jatah uang saku datang di awal bulan dan akan menipis di pertengahan bulan. Sehingga akhir bulan makanan apapun yang mampir dikamar kos bakal langsung habis. Bukan hanya para laki-laki yang doyan makan porsi besar tapi anak kost perempuan juga bisa.

Kebetulan kebanyakan orang Indonesia makan nasi, termasuk anak kost. Sebagian besar anak kost punya prinsip, ‘nggak makan kalau belum pakai nasi’ dan mungkin porsinya kuli banget. Makan mie itu hanya sebagai cemilan belaka. Karena kekeluargaan yang semakin kental antar teman kos, adapula dari mereka yang makan satu piring untuk berdua. Selain uang yang nipis juga untuk berhemat membeli makan untuk esok hari.

Bukan hanya doyan makan saja. Anak kos biasanya juga doyan nimbun barang, jarang ada kamar kos bersih dan rapi. Jika di rumah ada orang tua yang mengomel untuk membereskan kamar dan mengganti sprei berbeda dengan kamar kos. Seperti pemandangan di bawah ini, yang hanya akan berubah mungkin di saat orang tua datang menjenguk.

Kamar kos seperti ini sering disebut dengan ‘kapal pecah’. Bukan hanya sisa makanan kemarin yang masih numpuk di pojok kamar, tapi ada pula baju kotor yang ditumpuk dengan baju bersih. Ada juga yang merokok dalam kamar sehingga putung rokok berserakan di lantai kamar. Kalau kita mau teliti, kadang ada juga anak kost yang uang recehnya kececeran di kamar. Ternyata ketika dikumpulin, jumlahnya sudah bisa buat bayar kost-an lagi bulan depan.

Bukan hanya ketika liburan. Untuk kerja atau kuliah biasanya mereka jarang mandi di pagi hari, dengan alasan dingin terkena air atau takut telat. Bahkan ada juga yang pakai alasan ‘global warming’ sehingga kita perlu hemat air. Memang malas tidak akan hilang dari ucapan mereka. Tapi itulah uniknya anak kos.

Tak jarang dari mereka mandi hanya satu kali dalam sehari dan tidak mandi ketika hari libur. Kebiasaan ini cukup menular, bahkan bisa terbawa sampai ke rumah juga.

Bukan jamannya kalau tidak mengikuti trend yang sedang berkembang. Begitu juga para anak kos yang keranjingan barang baru. Kiriman awal bulan bakal ludes terbawa belanja di mall atau belanja online. Apalagi para perempuan.

Alhasil, pertengahan bulan menjadi masa kritis dan terseok-seok karena kekurangan pasokan uang. Dan inilah saatnya memanfaatkan teman untuk meminjam uang atau meminta traktir untuk mencukupi berbagai macam kebutuhan. karena anak kost sekarang cukup kreatif dalam menggunakan dan menghasilkan uang. Sistem pembayarannya pun agak lebih bersahabat tentunya. Tapi, banyak juga yang punya kisah ‘buntung’ karena utang-utangan antar anak kost.