JAKARTA (IndoTelko) – Aksi Samsung yang akhirnya mendirikan pabrik telepon seluler dan komputer tablet di Cikarang, diprediksi belum memberikan dampak maksimal bagi distributor yang mengandalkan produk dari produsen asal Korea Selatan itu sebagai penopang pendapatan.

Dalam kajian yang dilakukan Tim Riset Mandiri Sekuritas (17/6) menyatakan pembukaan pabrik itu hanya akan memberi dampak minimal kepada peritel handset seperti PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE).

Dalam riset itu dinyatakan kebijakan tingkat persediaan masih tidak berubah dan akan membuat margin perusahaan peritel semakin tipis terutama pada level distributor.

Meskipun demikian, penurunan margin pada Samsung, terutama untuk Erajaya, telah ditutup dari penjualan merek lain seperti Apple, Asus, dan Xiaomi,. Sedangkan untuk TiPhone masih diuntungkan dari profitabilitasnya yang lebih tinggi dari bisnis voucher.

Samsung belum lama ini meresmikan kehadiran pabrik ponsel di Cikarang dengan kapasitas 1,5 juta unit per bulan. Total investasi diprediksi US$20 juta-US$23 juta. (Baca juga: Samsung bangun pabrik di Cikarang)

Sebelumnya, beberapa produsen ponsel sudah membuka pabrik perakitan seperti Oppo dan Haier yang menanamkan investasi masing-masing US$50 juta. (Baca juga: Erajaya Genjot Sektor ritel)

Erajaya sendiri juga tengah menyiapkan pabrik perakitan ponsel bekerjasama dengan Axioo. Pada bulan Juli tahun ini, pabrik rencananya sudah mulai beroperasi di Pulogadung. Selama ini, pabrik di Pulogadung merupakan tempat perakitan laptop dan tablet buatan Exa Nusa dengan merek Axioo. (Baca juga: Samsung bikin kinerja distributor meriang)

Selain di Pulogadung, Erajaya juga akna mengoperasikan pabik di daerah Cakung. Nantinya, diharapkan berbagai vendor dapat turut merakit ponsel di pabrik tersebut



sumber