- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
EKSKLUSIF: Ancaman Dari Polda Bali Diterima Pembongkar Pembunuhan Engeline


TS
narauchiha
EKSKLUSIF: Ancaman Dari Polda Bali Diterima Pembongkar Pembunuhan Engeline
Metrotvnews.com, Denpasar: Pendamping hukum dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Siti Sapurah, mengaku keselamatannya terancam saat mengadvokasi kasus kematian Engeline.
Tiap hari, perempuan yang akrab disapa Ipung itu ditelepon orang tak dikenal. "Dia mengaku bernama Erwin. Dia bisa telepon sehari 20 kali. Dia bilang disuruh oleh Polda Bali" kata Ipung, Rabu malam (17/6/2015).
Menurut Ipung, tiap kali telepon, pria tersebut selalu mengajak bertemu dan menanyakan alamat rumah Ipung. "Dia tanya terus alamat rumah saya. Waktu saya bilang saya berada di satu tempat dan bertemu di sini saja, dia tidak mau. Maunya di rumah," katanya.
Ipung melanjutkan, setiap kali menelepon, pria tersebut mengaku hendak membicarakan kasus Engeline. "Katanya mau bicarakan kasus Engeline," tuturnya.
Sementara itu, Ipung juga telah menyiapkan tiga saksi yang diduga terkait erat dengan penelantaran anak dan pembunuhan Engeline. Saksi tersebut tak lain kerabat Margriet sendiri yang didatangkan dari Pekanbaru, Riau.
Ketiganya adalah Francky Alexander Maringka, 46; Yuliet Christien, 41; dan Loraine, 58. Ketiganya mendapat ancaman dari orang yang diduga suruhan Margriet. "Saat mereka akan terbang ke Bali, di bandara diancam seseorang," papar Ipung.
Untuk itu, Ipung mengaku akan meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). "Kita minta perlindungan ke LPSK. Besok pagi sebelum ke Polda dan Polresta kita ke LPSK dulu," paparnya.
UWA
Hukum mati polisi yang terlibat
Tiap hari, perempuan yang akrab disapa Ipung itu ditelepon orang tak dikenal. "Dia mengaku bernama Erwin. Dia bisa telepon sehari 20 kali. Dia bilang disuruh oleh Polda Bali" kata Ipung, Rabu malam (17/6/2015).
Menurut Ipung, tiap kali telepon, pria tersebut selalu mengajak bertemu dan menanyakan alamat rumah Ipung. "Dia tanya terus alamat rumah saya. Waktu saya bilang saya berada di satu tempat dan bertemu di sini saja, dia tidak mau. Maunya di rumah," katanya.
Ipung melanjutkan, setiap kali menelepon, pria tersebut mengaku hendak membicarakan kasus Engeline. "Katanya mau bicarakan kasus Engeline," tuturnya.
Sementara itu, Ipung juga telah menyiapkan tiga saksi yang diduga terkait erat dengan penelantaran anak dan pembunuhan Engeline. Saksi tersebut tak lain kerabat Margriet sendiri yang didatangkan dari Pekanbaru, Riau.
Ketiganya adalah Francky Alexander Maringka, 46; Yuliet Christien, 41; dan Loraine, 58. Ketiganya mendapat ancaman dari orang yang diduga suruhan Margriet. "Saat mereka akan terbang ke Bali, di bandara diancam seseorang," papar Ipung.
Untuk itu, Ipung mengaku akan meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). "Kita minta perlindungan ke LPSK. Besok pagi sebelum ke Polda dan Polresta kita ke LPSK dulu," paparnya.
UWA
Hukum mati polisi yang terlibat


0
4.2K
31


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan