Tuduhan pengaturan skor yang dialamatkan kepada timnas Indonesia U-23 saat melawan Vietnam dan Thailand di SEA Games 2015 membuat Aji Santoso gusar. Pelatih Garuda Muda itu memintaaparat kepolisian untuk mengusut tuntas tuduhan itu dan menindak siapapun yang terbukti bersalah.

Namun bila tuduhan itu tidak terbukti, Aji bersiap untuk mengajukan upaya hukum menuntut balik BS, pria yang membuat isu tersebut mencuat. "Ini tuduhan sangat keji, saya berani jamin itu tidak terjadi,” kata Aji Santoso ditemui di Malang, Rabu 17 Juni 2015.

"Ini tuduhan yang serius. Saya, manajer dan jajaran pelatih lain dituduh menjual negara. Jika tuduhan itu tak bisa dibuktikan saya akan meminta manajer untuk menuntutnya secara hukum," ia menambahkan.

Salah satu tuntutan yang sudah disiapkan adalah meminta BS untuk merehabilitasi nama baik Timnas U-23. Tuduhan ini, dinilai Aji, tak panas dilakukan disaat mental pemain terpuruk akibat kacaunya sepakbola dan sanksi FIFA yang mendera Indonesia.

"Bayangkan bagaimana beratnya membangun mental pemain ketika sanksi FIFA turun. Semakin menuju SEA Games habis pemain semakin galau karena kawatir tak bisa main bola lagi setelah SEA Games lewat. Tuduhan yang keluar disaat seperti ini saya rasa sangat tidak dewasa,” ujar pelatih asal Malang tersebut.

Aji mengungkapkan, sepanjang menjalani pertandingan SEA Games, dia tak pernah keluar atau menemui siapa pun sendirian. Begitu juga dengan pemain.

"Saya tak pernah tahu tentang pengaturan skor, mungkin bandarnya juga tak mau mendekati saya," tutur Aji.

sumber

Pelatih Timnas U-23 Keceplosan Sebut Nama Depan BS

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Aji Santoso, menyatakan siap untuk menuntut kembali si oknum mafia sepakbola berinisial BS. Itu dilakukan, jika tuduhan pengaturan skor terbukti tidak benar pada Rabu 17 Juni 2015.

Dalam wawancara yang berlangsung di sekolah sepakbola Aji Santoso International Football Academy (ASIFA), dia berharap BS bisa terus digali informasinya. Jejak rekam BS di sepakbola Indonesia pun sudah diketahui, jadi menurut Aji tidak terlalu sulit untuk mencarinya.

“LBH melaporkan Bareskrim melalui data yang diberi BS, yang paling mudah kita harus mencari tahu informasi dari BS. Siapa BS ini, BS ini kenal Pak Gendar dulu pengurus Persijara, Persija Jakarta Utara, paling mudah lagi, datang atau tanya ke pengurus PS Asahan, anak ini dulu pemain bek PS Asahan, tanya ke pengurus PS Asahan siapa pemain bek berinisial BS ini,” kata Aji Santoso.

Tidak berhenti di situ, pelatih yang juga mantan pemain Persema dan Arema Malang itu juga memberikan sejumlah petunjuk lain tentang siapa BS itu. Dia juga mendorong masyarakat untuk mengungkap siapa sosok BS sebenarnya.

Bahkan, pelatih berusia 45 tahun ini sempat keceplosan menyebut nama awal BS saat memberikan penjelasan. Namun, dengan cepat dia meralat ucapannya tersebut usai menyebut nama depan BS.

“Jika pemerintah, PSSI, masyarakat cinta bola ingin sepakbola bersih, kejar dong siapa BS ini. Begitu juga nama-nama yang disebut BS, terlibat dalam pengaturan skor di ISL, itu tuduhan berat itu. Caranya gampang, tinggal tanya ke pengurus PS Asahan, banyak nama-nama disangkut pautkan dengan pengaturan skor, ya dikejar Bamxxxx Su..eh BS ini,” ujarnya.

Namun di luar siapa BS, dia mengaku meragukan validitas bukti rekaman yang dimiliki BS terkait skandal pengaturan skor timnas U-23 di ajang SEA Games 2015. Menurut pelatih kelahiran Malang itu, rekaman itu penuh dengan rekayasa.

sumber

mirip cara-cara BG melemahkan KPK

Rezim tukang tipu penebar fitnah