Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zitizen4rAvatar border
TS
zitizen4r
Kali ini entah opo kareppe! Jokowi Berseragam Militer Temui Tamunya
Jokowi Pilih Berbaju Militer saat Terima PP Muhammadiyah
Selasa, 16/06/2015 20:03 WIB


Jokowi Pilih Berbaju Militer saat Terima PP MuhammadiyahPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut rombongan PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (16/6), mengenakan seragam dan atribut militer lengkap. (CNNIndonesia/Resty Armenia)

Jakarta, CNN Indonesia -- Selasa (16/6) jelang petang tadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima para Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah bersama PP Aisyisah yang dipimpin oleh Din Syamsuddin di Istana Kepresidenan.

Ketika menyambut tamunya yang merupakan pengurus organisasi kemasyarakat Islam terbesar kedua di Indonesia, Jokowi masih mengenakan seragam militer lengkap, termasuk atribut baret hijaunya.

Sebelum menemui rombongan dari PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah, Jokowi baru selesai menyaksikan demonstrasi pertempuran TNI Angkatan Darat Tahun Angkatan 2015 di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatra Selatan.

Pertemuan dengan Din dan rombongannya pun sedianya digelar pukul 15.00 WIB, namun karena Presiden belum juga tiba hingga waktu yang telah ditentukan, pertemuan akhirnya diundur hingga pukul 17.00 WIB.

Setibanya di Istana Merdeka, seakan tak mau membuat tamunya menunggu lebih lama, Jokowi lantas menyambut para tamunya tanpa mengganti baju terlebih dahulu. Pertemuan berjalan sekitar 45 menit secara tertutup.

Setelah menghadiri pertemuan dengan Presiden, Din pun menemui para awak media. Ia menyinggung soal pakaian yang dikenakan Jokowi ketika menyambutnya tadi.

"Tadi mungkin kawan-kawan melihat (Presiden Jokowi) berpakaian sebagai panglima tertinggi angkatan perang TNI. Tadi saya bilang kepada Beliau, tahu begitu saya berpakaian pendekar tapak suci Muhamadiyah," ujar Din.

Belakangan, cukup sering Jokowi memakai baju militer. Sebelumnya, pada pertengahan Mei lalu, Jokowi juga memakai seragam militer saat meresmikan proses peletakan batu pertama (groundbreaking) Rumah Sakit Ridwan Meuraksa Kodam Jaya, Pinang Ranti, Bambu Apus, Jakarta Timur. Dalam acara ini, Jokowi secara khusus mengenakan atribut Kostrad.

Saat tiba di lokasi, Jokowi berpakaian sipil. Lalu ia langsung menuju tenda khusus berwarna putih yang dijadikan sebagai ruang ganti VVIP. Selang sekitar 10 menit, ia keluar dari bilik tersebut dengan mengenakan atribut Kostrad lengkap dengan baret hijaunya.

Jokowi lantas berjalan ke arah deretan tempat duduk yang telah disediakan. Di sana, telah duduk Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf TNI AD Gatot Nurmantyo, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Kepala Bareskrim Polri Budi Waseso.

Melihat Jokowi mengenakan atribut Kostrad, dalam pidatonya Gatot mengungkapkan kebanggaannya atas upaya Jokowi untuk 'menyatu' dengan TNI AD.

"Pada sore hari ini, saya ucapkan selamat datang kepada Presiden Republik Indonesia di tengah prajurit Angkatan Darat. Bapak Presiden hadir di sini dengan atribut Kostrad Angkatan Darat adalah kebanggaan luar biasa, menyatunya presiden dengan prajurit Angkatan Darat," ujar Gatot yang disambut tepuk tangan ribuan prajurit TNI AD.

Tapi, kebiasaan Jokowi memakai atribut militer ini mendapat kritikan cukup keras oleh Salim Said, pengamat militer. Kritikan ini disampaikannya langsung ke Jokowi saat Paguyuban Punakawan di mana Salim Said jadi salah satu anggotanya diundang makan siang oleh Jokowi di Istana pada awal Mei lalu.

Salim mengaku mengingatkan Jokowi agar tidak membiasakan diri mengenakan pakaian militer. Menurut dia, jabatan yang disandang sang Presiden adalah sipil.

"Meski beliau sipil, beliau pemegang kekuasaan tertinggi tentara. Jadi dengan pakaian sipil pun tentara menghormati beliau," kata dia.

Salim melanjutkan, Presiden menyambut baik masukan yang ia berikan. "Beliau sangat senang dengan saran saya itu, karena saya katakan, janganlah kita yang sudah berhasil reformasi TNI, kita kembali ke masa lalu tanpa kita sadari," ujar dia.
http://www.cnnindonesia.com/nasional...-muhammadiyah/





----------------------------




Itu simbol, bahwa Presiden RI itu adalah Panglima Tertinggi Militer di Negeri ini. Jadi kesetiaan institusi apapun dibawahnya, harus tunduk dan berada dibawah Presiden. Itu mirip saat Soekarno dulu yang sukanya memakai form militer sebagai Panglima Tertinggi. atau seperti saat Soeharto dengan bangganya memakai form Jenderal Bintang Lima saat dia masih Presiden yang berkuasa dulu


emoticon-Angkat Beer
Diubah oleh zitizen4r 16-06-2015 14:59
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
30.7K
208
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan