Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

XinHua.NewsAvatar border
TS
XinHua.News
Gerai Mungil, Strategi CFC untuk Genjot Kinerja
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP), pengelola restoran cepat saja California Fried Chicken (CFC) terus mencari strategi jitu untuk meningkatkan kinerja tahun ini. Maklum, kinerja keuangan perusahaan ini turun seiring daya beli masyarakat yang menyusut.

Lihat saja kinerja akhir tahun lalu, pendapatan PTSP turun 3,6 persen dari Rp 390,6 miliar pada 2013 menjadi Rp 376,6 miliar di akhir 2014. Kondisi tak jauh beda juga terjadi di kuartal I-2015. Pendapatan perusahaan ini turun 13,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 91,9 miliar menjadi Rp 79,2 miliar. Laba tahun berjalan juga turun 0,6 persen menjadi Rp 1,27 miliar dari kuartal I 2014 sebesar Rp 1,28 miliar.

Berkaca dari kinerja yang turun itu, Pioneerindo menerapkan strategi berbeda. Salah satunya membuka gerai yang lebih kecil yang disebut satelit. Direktur keuangan CFC, Kristanto Cendra bilang, dengan konsep satelit ini, Pioneerindo menghemat biaya investasi dan lebih produktif.

Maklum, gerai satelit ini hanya akan menjajakan produk-produk CFC yang bisa langsung dijual ke konsumen. Sementara pengelolaan produk-produk makanan tersebut dilakukan di mother store atau gerai dining milik CFC.

Dengan begitu, jumlah karyawan yang ditempatkan di gerai satelit pun lebih sedikit dibandingkan gerai CFC pada umumnya. "SDM kami jadi lebih produktif dengan gerai satelit karena kami hanya menempatkan dua karyawan untuk membuka satu gerai satelit," katanya, Senin (15/6/2015).

Iskonda Japiar Budhi, Direktur operasional PTSP menambahkan, dengan perkembangan ekonomi yang menurun memang diperlukan strategi ekspansi yang hemat investasi. Alhasil, perusahaan hanya menganggarkan investasi satu gerai satelit sebesar Rp 150 juta.

Selain investasi lebih murah, pembukaan satu gerai satelit bisa melebarkan jangkauan wilayah penjualan CFC. Edi Triyento, Direktur PTSP bilang, dengan konsep satelit tersebut, gerai dining yang kinerjanya kurang baik bisa dijadikan mother store untuk menyuplai produk ke gerai satelit. Satu mother store bisa menyuplai lima gerai satelit.

"Dengan konsep satelit ini kami punya titik baru yang kami dapatkan dan akhirnya bisa menciptakan pasar yang baru bagi kami. Ditambah dengan adanya peningkatan penjualan kepada mother store," ujar Iskonda.

Kristanto menyatakan, hingga kuartal I 2015, gerai satelit ini sudah memberikan kontribusi yang positif meski belum signifikan. Hingga akhir Maret 2015, ia menyebut satu gerai satelit sudah bisa mendapatkan penjualan sebesar Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per bulan.

"Untuk itu, strategi pembukaan gerai satelit ini mungkin akan berkelanjutan. Tentunya dengan memilih titik lokasi baru secara selektif," kata Kristanto. Hingga akhir tahun 2015, PTSP menargetkan untuk membuka 50 gerai satelit yang berfokuus di wilayah Jabotabek.

Sasar Indonesia timur

Selain membuka gerai satelit, PTSP juga tetap akan melakukan ekspansi pembukaan gerai dining yang baru. Kristanto menyebut, PTSP berencana untuk membuka 20 gerai dining hingga Desember 2015. Sebanyak dua hingga tiga gerai dining tersebut akan berbentuk waralaba.

Menjelang penutup kuartal II-2015, PTSP telah membuka 15 gerai dining yang mayoritas dibuka di wilayah Indonesia Timur. Untuk pembukaan satu gerai dining CFC dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 1 miliar. Hingga kuartal II-2015 total gerai CFC 247 gerai. Tahun ini PTSP menganggarkan belanja modal Rp 35 triliun dengan target pendapatan Rp 395,43 miliar.

http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...Genjot.Kinerja

strategi gan

xinhua melaporkan
0
3.2K
25
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan