Kaskus

News

aliyudin25Avatar border
TS
aliyudin25
Mahasiswa : Bisnis OK, Tapi Jangan Lupakan Tugas Utama
Assallamualaikum Wr. Wb. Selamat sore min, mod dan warga kaskus khususnya para entrepreneur Indonesia.

Ane mau sedikit sharing tulisan ane. Langsung aja ke topiknya yah gan. emoticon-Toast

Seperti kita ketahui, bisnis dikalangan mahasiswa sangat marak dan gencar dilakukan dalam rangka memperbanyak UKM yang ada dinegeri kita tercinta, Indonesia. Tidak ada yang salah dengan menggencarkan UKM, karena UKM sangat berperan penting dalam membangun ekonomi negara kita ini. Namun apabila prosesnya dilakukan dengan kurang tepat, sesuatu dengan tujuan yang baik pun akan menjadi kurang baik.

Mari kita bahas, apa yang harus dilakukan mahasiswa sebagai calon pembangun ekonomi bangsa?

Pertama – tama, kita ulas dulu apa peran mahasiswa ?

Mahasiswa : Bisnis OK, Tapi Jangan Lupakan Tugas Utama


Seacara umum mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Secara luas mahasiswa merupakan Agent of Change, Social Control, dan Iron Stock.

Saya tidak akan membahas mahasiswa secara luas, saya akan membahas peran mahasiswa secara umum berkaitan dengan sikap entrepreneurial nya.

Bukan saya tidak peduli mengenai peran mahasiswa secara luas, sayapun seorang aktivis mahasiswa, namun kali ini saya tidak bahas tentang itu.

Jadi, peran mahasiswa yang utama adalah belajar! Sekali lagi saya tekankan, peran mahasiswa yang utama adalah belajar!

Ingat, ketika anda mendaftar ke sebuah perguruan tinggi, tujuan utama anda yaitu untuk memdapatkan ilmu yang bermanfaat ( belajar ).

Kembali lagi ke masalah bisnis dan mahasiswa. Ketika seorang mahasiswa menjalankan sebuah bisnis, mahasiswa tersebut tidak boleh melalikan tugas utamanya untuk belajar. Sebuah bisnis yang dijalankan seharusnya menjadi sampingan dan sebagai sebuah media pembelajaran ilmu bisnis praktis.

Mungkin kebanyakan mahasiswa saat ini ingin segera sukses dengan membangun sebuah bisnis seperti mahasiswa lainnya yang sukses membangun bisnis. Namun sayangnya, kebanyakan dari mereka malah mengesampingkan tugasnya untuk belajar, alhasil bisnisnya gagal, kuliahnya menjadi terhambat.

80% Miliarder di dunia adalah lulusan perguruan tinggi. 18% memiliki gelar Master. Timothysykes ( 38 Amazing Facts About Billionaires).

Sebagai contoh, mas Egar founder Chevalier ( Leather Boots ), beliau membangun bisnis sepatu nya hingga sukses, beliaupun lulus dari Teknik Pertambangan ITB ( CMIIW ) tepat empat tahun ( 2009 – 2013 ). Beliau membangun bisnisnya sejak tahun 2011, namun tidak pernah mengesampingkan tugas utamanya yaitu belajar. Proud of you Mr Egar !

Spoiler for Egar P Bahtera:


Contoh lain, ini warga kaskus yang udah sukses jalanin bisnis, lulusan FE UI. Ini thread nya " Pengalaman Awal Memulai Bisnis "

Begitupun dengan saya, saat ini saya masih mahasiswa, saya lebih fokus belajar untuk mendapatkan ilmu sebanyak – banyaknya didunia perkuliahan. Saya melakukan investasi saham ( saya lakukan sebagai sebuah aktivitas dan pembelajaran bisnis ), namun fokus utama saya tetap belajar.

Dulu saya pernah mencoba menjalankan usaha alat berat, sebagai broker. Ketika saya bertemu dengan seorang klien, ia bertanya " Pak Ali lulusan mana? dulu kuliah ambil jurusan apa? S1 atau S2? Saya menjawabnya dengan jawaban jujur " Saya dari jurusan Teknik Kimia ( ITS ), S1 ( bohong karena saya belum lulus )". Selain itu, saya pun pernah diundang oleh salah satu perusahaan alat berat dari Jerman pada event Expo Alat Berat, di Jakarta. Sayangnya mereka menginginkan saya lulus minimal S1 dulu, baru menjalin hubungan bisnis dengan mereka. Ya, tidak masalah, toh hingga saat ini saya masih fokus kuliah dan keep in touch dengan mereka.

Spoiler for Ali:


Selain itu banyak juga mahasiswa yang bilang IPK tinggi tidak jaminan untuk sukses. Memang benar. Tetapi apabila IPK tinggi saja tidak jaminan, bagaimana dengan IPK tiarap ? Tidak perlu melihat Mark Zuckerberg ( Facebook ) atau om Bill Gates ( Microsoft ), mereka berdua keluar kuliah karena sudah memiliki penelitian sendiri yang lebih menjanjikan dimasa depan.

Anda kenal Sandiaga S. Uno, beliau seorang pengusaha yang cukup sukses di Indonesia. Beliau menjalankan bisnis Private Equity ( bisnis yang saya impikan ). Ketika beliau kuliah di Amerika, beliau mendapatkan IPK 4 ( Summa Cum Laude ). Beliau pun melanjutkan kuliahnya hingga S2 dan kembali meraih predikat tersebut.


Spoiler for Sandiaga Uno:


Sandiaga Uno ( Founder of Saratoga Investama )


Saya pernah mengikuti seminar Pak Sandi di acara komunitas Tangan Diatas ( TDA ), pada Pesta Wirausaha 2014. Kebetulan pada waktu itu saya menjadi volunteer, jadi saya bisa ikut seminar gratis plus penginapan gratis, makan gratis, dikasih souvenir dikasih uang juga, maklum pas jadi volunteer saya kebagian jaga stand teh botol, yaudah saya keliling buat direct selling ( namanya juga entrepreneur, dimanapun berada, jiwa bisnisnya harus muncul ). Hehe.

Saat itu ada seorang peserta yang menanyakan, “apa bisnis yang cocok untuk mahasiswa?”. Pak Sandi dengan tegas menjawab, “ tidak ada!”, “tugas seorang mahasiswa yaitu belajar”.

Jadi kesimpulannya, mahasiswa harus tetap fokus pada tujuan utamanya yaitu belajar. Apabila mahasiswa melakukan sebuah aktivitas bisnis, pastikan tidak melalaikan tugas utamanya ( belajar ). Jadikan aktivitas bisnis, sebagai sebuah pembelajaran untuk mempersiapkan mental untuk menjalankan bisnis sesungguhnya.

Bila anda seorang mahsiswa, sedang menjalankan bisnis tapi melalikan tugas utama anda sebagai mahasiswa berarti anda termasuk mahasiswa yang nekat. Silahkan baca pos saya mengenai “ Mengambil Resiko Tinggi atau Nekat”.

Oh iya, kebanyakan mahasiswa juga masih suka salah nih membedakan aktivitas jualan “ saja “ dengan bisnis. Kalo tidak salah suhu Chandra pernah bikin thread nya, silahkan kunjungi thread " Welcome to Entrepreneur Corner!".

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star
Diubah oleh aliyudin25 14-06-2015 22:29
0
1.9K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan