- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Lagi,THAILAND Ajarkan Cara Bermain Bola Kepada Indonesia
TS
ReiraMoreloze
Lagi,THAILAND Ajarkan Cara Bermain Bola Kepada Indonesia
Quote:
Indonesia Dikalahkan Thailand, Mimpi Meraih Emas Sepakbola Terkubur Lagi
Quote:
Langkah Garuda Muda Terhenti di Semifinal
Langkah timnas Indonesia U-23 di SEA Games Singapura 2015 terhenti di semifinal setelah kalah telak 0-5. Garuda Muda gagal mewujudkan ambisi melumpuhkan ketangguhan tim Gajah Putih Thailand, Sabtu (13/6).
Sejak laga dimulai, Thailand langsung melancarkan tekanan ke gawang Indonesia. Pada menit kedua, Chanathip melepaskan tembakan yang mengancam gawang Teguh Amiruddin.
Indonesia sempat mengancam lewat tendangan bebas Syaiful Indra Cahya pada menit 16, namun justru thailand yang membuka keunggulan pada menit 13. Gol perdana Thailand lahir dari kaki Rungrath Poomchantuek.
Thailand kembali menjauh menjadi 2-0 setelah Thitipan Puangchan menaklukkan gawang Indonesia lewat tandukkan pada menit 29. Gol ini lahir dari situasi sepak pojok.
Pada babak kedua, dominasi Thailand kembali berlanjut. Pada menit 51, Rungrath membawa Thailand menjadi menjadi 3-0. Pemain bernomor 29 itu sukses menuntaskan uman dari sisi kanan dengan tandukkan keras.
Lima menit berselang, Indonesia semakin tertinggal setelah sepakan keras kaki kanan Narubadin menembus jala gawang Teguh Amiruddin untuk keempat kalinya.
Setelah tertinggal 0-4, permainan Indonesia mengendur. Bahkan, lini belakang Garuda Muda kerap tak berkutik menghadapi tekanan yang diberikan para pemain Thailand.
Kekalahan Indonesia semakin memilukan setelah sepakan keras Chanathip gagal dihalau Teguh Amiruddin. Laga berakhir dengan skor 5-0 untuk kemenangan Thailand.
Hasil ini membawa Thailand ke final dan akan berjumpa Myanmar untuk memperebutkan medali emas. Myanmar lolos setelah menekuk Vietnam 2-1.
Laga final antara Thailand kontra Myanmar akan digelar pada Senin, 15 Juni. Pada hari yang sama, Indonesia dan Vietnam akan memperebutkan medali perunggu.
Susunan Pemain
Indonesia U-23: Teguh Amiruddin, Vava Mario Yagalo (Zalnando 63'), Hansamu Yama Pranata, Manahati Lestusen, Syaiful Indra Cahya, Zulfiandi, Paulo Oktavianus Sitanggang, Adam Alis, Evan Dimas, Ahmad Nufiandani, Yandi Sofyan (Muchlis 51')
Thailand U-23: Chanin Sae-Eae, Peerapat Notechaiya, Sarach Yooyen (Siwarkhon 62'), Thitipan Puangchan, Artit Daosawang, Nurul Sriyankem, Narubadin Weerawatnodom, Tanaboon Kesarat, Chanathip Songkrasin, Chananan Pombuppha, Rungrath Poomchantuek
http://www.juara.net/read/olimpik/se...i.di.semifinal
Quote:
Kalah dari Thailand, Indonesia Hadapi Vietnam di Perebutan Perunggu
SINGAPURA, KOMPAS.com - Indonesia gagal melangkah ke final cabang sepak bola SEA Games setelah tim nasional U-23 kalah 0-5 dari Thailand pada semifinal di Stadion Nasional, Sabtu (13/6/2015). Kekalahan telak itu tak lepas dari koordinasi lini belakang Indonesia yang buruk.
Thailand betul-betul tampil dominan pada laga ini, seolah-olah para pemain Indonesia tak diberi “napas” untuk mengembangkan permainan. Nurul Sriyankem menjadi motor kemenangan Thailand mengalahkan Indonesia.
Aksi individual Nurul mengecoh tiga pemain bertahan Indonesia pada menit ke-13 menjadi awal petaka bagi Indonesia. Meski tendangan dia sempat ditahan kiper Teguh Amiruddin, bola muntahnya langsung disambar Rungrat Phumichantuk.
Nurul yang dijuluki “Lionel Messi dari Thailand” menjadi kreator gol kedua negaranya pada menit ke-29 ketika umpan sepak pojoknya diselesaikan oleh tandukan Thitiphan Puangjan. Skor 2-0 ini bertahan hingga babak pertama berakhir.
Enam menit babak kedua berjalan, sundulan Rungrat yang tak terkawal barisan pertahanan Indonesia mengubah skor menjadi 3-0. Gol itu tercipta berkat umpan silang Nurul dari sisi kiri pertahanan Indonesia.
Lima menit berselang, Narubadin Weerawatnodom mengubah skor menjadi 4-0. Dia berhasil memanfaatkan bola sapuan para pemain bertahan Indonesia yang mengarah ke dirinya.
Sempat membuang sejumlah peluang, Thailand menambah pundi-pundi golnya menjadi lima lewat tendangan Chanathip Songkrasin pada menit ke-89. Kembali, kesalahan koordinasi di lini belakang menjadi penyebab.
Ada empat pemain Thailand yang bisa mengobrak-abrik 7 pemain bertahan Indonesia. Bahkan, saat Chanathip melepaskan tembakan, tiga pemain Indonesia tak sigap menutupnya.
Skor akhir 5-0 untuk kemenangan Thailand atas Indonesia. Dengan hasil di semifinal ini, Indonesia gagal membalas kekalahan dari Thailand pada final SEA Games 2013 di Myanmar. Saat itu, Thailand menang tipis 1-0 atas Indonesia.
Thailand melangkah ke final dan akan menantang Myanmar yang beberapa jam sebelumnya menang 2-1 atas Vietnam. indonesia dan Vietnam akan memperebutkan medali perunggu di Stadion Nasional, Senin (15/6/2015). Laga final juga berlangsung di stadion tersebut, beberapa jam setelah duel Indonesia vs Vietnam.
http://bola.kompas.com/read/2015/06/...campaign=Kknwp
Quote:
Timnas Indonesia Dipermak Thailand 0-5 di Semifinal SEA Games 2015
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia gagal melangkah ke final cabang sepak bola SEA Games setelah Timnas Indonesia U-23 kalah 0-5 dari Thailand pada semifinal di Stadion Nasional, Sabtu (13/6/2015).
Kekalahan telak itu tak lepas dari koordinasi lini belakang Indonesia yang buruk.
Thailand betul-betul tampil dominan pada laga ini, seolah-olah para pemain Indonesia tak diberi “napas” untuk mengembangkan permainan.
Nurul Sriyankem menjadi motor kemenangan Thailand mengalahkan Indonesia.
Aksi individual Nurul mengecoh tiga pemain bertahan Indonesia pada menit ke-13 menjadi awal petaka bagi Indonesia.
Meski tendangan dia sempat ditahan kiper Teguh Amiruddin, bola muntahnya langsung disambar Rungrat Phumichantuk.
Nurul yang dijuluki “Lionel Messi dari Thailand” menjadi kreator gol kedua negaranya pada menit ke-29 ketika umpan sepak pojoknya diselesaikan oleh tandukan Thitiphan Puangjan.
Skor 2-0 ini bertahan hingga babak pertama berakhir.
Enam menit babak kedua berjalan, sundulan Rungrat yang tak terkawal barisan pertahanan Indonesia mengubah skor menjadi 3-0.
Gol itu tercipta berkat umpan silang Nurul dari sisi kiri pertahanan Indonesia.
Lima menit berselang, Narubadin Weerawatnodom mengubah skor menjadi 4-0.
Dia berhasil memanfaatkan bola sapuan para pemain bertahan Indonesia yang mengarah ke dirinya.
Sempat membuang sejumlah peluang, Thailand menambah pundi-pundi golnya menjadi lima lewat tendangan Chanathip Songkrasin pada menit ke-89.
Kembali, kesalahan koordinasi di lini belakang menjadi penyebab.
Ada empat pemain Thailand yang bisa mengobrak-abrik 7 pemain bertahan Indonesia.
Bahkan, saat Chanathip melepaskan tembakan, tiga pemain Indonesia tak sigap menutupnya.
Skor akhir 5-0 untuk kemenangan Thailand atas Indonesia.
Dengan hasil di semifinal ini, Indonesia gagal membalas kekalahan dari Thailand pada final SEA Games 2013 di Myanmar. Saat itu, Thailand menang tipis 1-0 atas Indonesia.
Thailand melangkah ke final dan akan menantang Myanmar yang beberapa jam sebelumnya menang 2-1 atas Vietnam.
Indonesia dan Vietnam akan memperebutkan medali perunggu di Stadion Nasional, Senin (15/6/2015).
Laga final juga berlangsung di stadion tersebut, beberapa jam setelah duel Indonesia vs Vietnam.
http://www.tribunnews.com/superball/...sea-games-2015
Harus diakui Timans Thailand U23 memiliki level di atas Timnas U23 Indonesia.
1. Organisasi antar lini
2. Skill individu
3. Mental
4. Skema permainan, visi dalam penyerangan dan strategi
5. Pemain timnas Indonesia selalu kalah sprint. (Ngak tau pemain2 Thailand makan apa bisa sprint cepat2 banget)
6. Para pemain Thailand mampu mempertahankan bola, fighting 1 lawan 1, fighting 1 lawan 3 atau 4 pemain Indonesia.Sementara itu pemain timnas Indonesia sering kehilangan bola, tidak mampu mempertahankan bola. Pemain Thailand menang dalam bola atas, bola pendek, crossing dan sekilas ane lihat gaya permainan pemain U23 Thailand mirip dengan gaya permainan tim Barcelona.
Sepintas ane melihat bukan timnas junior Thailand yang bermain tadi tapi seperti melihat tim senior Barcelona bermain melawan timnas U23 Indonesia...
Kalau sebelum2nya kita selalu mengundang klub klub eropa untuk pertandingan persahabatan dengan alasan untuk belajar dan mencari pengalaman, ane rasa saat ini kita ga perlu undang klub klub mahal. Cukup undang timnas Thailand,Myanmar atau Vietnam ke Indonesia untuk memberikan pelajaran bagaimana cara bermain sepakbola yang bagus...
Tidak perlu saling menyalahkan atau memaki PSSI atau Menpora,yang terpenting harus diketahui bagaimana cara pembinaan,pelatihan yang dilakukan pihak Thailand sehingga pemain-pemain mereka bisa bermain bagus dan sangat profesional seperti di pertandingan tadi.
Hanya saja TS pengen kembali seseorang mengucapkan statemen ini "Hanya orang yang tidak mengerti sepak bola saja yang mengatakan timnas tidak punya prestasi"
Spoiler for INDONESIA SEBENARNYA:
Berikut Komentar Asisten Pelatih Timnas U23 sesaat setelah mengalahkan Kamboja. Apakah Statement asisten pelatih tersebut akan sama setelah kelahan telak dari Thailand ??
Quote:
Asisten pelatih Timnas Indonesia U-23, Zein Al Haddad, menganggap tim Garuda Muda mampu menunjukkan permainan terbaiknya saat mengalahkan Kamboja 6-1 pada lanjutan SEA Games di Stadion Jalan Besar, Singapura, Sabtu (6/6) malam.
"Ini Indonesia yang sebenarnya," kata Zein seperti yang dikutip dari situs resmi SEA Games.
http://www.cnnindonesia.com/olahraga...ng-sebenarnya/
"Ini Indonesia yang sebenarnya," kata Zein seperti yang dikutip dari situs resmi SEA Games.
http://www.cnnindonesia.com/olahraga...ng-sebenarnya/
Quote:
Pelatih Thailand U-23 Vs Aji Santoso
Tak bisa dimungkiri, tim nasional Thailand U-23 merupakan tim favorit untuk meraih medali emas cabang sepakbola SEA Games 2015. Itu dibuktikan mereka pada fase grup B. Di mana Sarach Yooyen dan kawan-kawan mampu mengoleksi nilai sempurna 15 dari lima laga yang telah dijalani.
Hebatnya, mereka mampu melesakkan 16 gol dan hanya kebobolan satu gol. Tentunya ini akan menjadi lawan yang sulit bagi Indonesia U-23 pada babak semi-final di Stadion Nasional, Kallang, malam ini.
Torehan yang dicapai tim Gajah Perang tentunya tak bisa lepas dari peran pelatih mereka, Choketawee Promrut. Dia berhasil membangun tim yang bisa dibilang, warisan dari koleganya Kiatisuk Senamuang untuk menjadi lebih solid.
Nah, sebelum bentrok antara tim Garuda Muda kontra Thailand U-23, ada sisi menarik dari pelatih kelahiran 16 Maret 1975 itu.
Choketawee merupakan salah satu andalan di timnas Thailand ketika masih aktif sebagai pemain. Dia biasa berposisi sebagai bek maupun gelandang bertahan. Yang menarik adalah, mantan pemain Thai Farmer Bank itu pernah punya kenangan manis di Indonesia.
Pasalnya, Choketawee mencetak gol perdananya untuk timnas Thailand pada SEA Games 1997 di Jakarta. Ketika itu, pria yang kini berusia 40 tahun itu mencetak gol penentu kemenangan 2-1 Thailand atas Myanmar di laga pembuka grup B.
Dan seperti diketahui, pada SEA Games kala itu, Thailand berhasil memboyong medali emas setelah menaklukkan tuan rumah Indonesia lewat drama adu penalti. Kebetulan, dalam skuat Garuda saat itu juga terdapat Aji Santoso, yang kini menjadi pelatih Indonesia U-23.
Artinya, semasa jadi pemain Choketawee pernah menaklukkan Aji. Ketika masih aktif bermain, pria yang mengakhiri kariernya bersama timnas Thailand pada 2005 tersebut tercatat sudah memperkuat sepuluh klub. Selain Thai Farmer, dirinya juga pernah membela Tampines Rovers, Hoang Anh Gia Lai, hingga Johor FA.
Jika bicara karier kepelatihan, pengalaman Choketawee memang tidak sebanyak Aji yang setidaknya sudah melatih lima klub profesional sebelum akhirnya ditunjuk menjadi pelatih Indonesia U-23.
Dalam jejak rekamnya, Choketawee langsung ditunjuk menjadi asisten pelatih Thailand U-23 di bawah asuhan Kiatisuk Senamuang, saat meraih medali emas SEA Games 2013 dan menduduki peringkat keempat Asian Games 2014. Dia juga menjadi asisten Kiatisuk di timnas senior Thailand, hingga akhirnya diberikan tongkat estafet menangani Thailand U-23 di SEA Games kali ini.
Artinya, ketika masih menjadi asisten pelatih Choketawee juga pernah mengalahkan Aji pada SEA Games 2013 yang mana ketika itu juga menjadi asisten Rahmad Darmawan. Seperti diketahui, pada final SEA Games 2013, Thailand U-23 membungkam Indonesia U-23, 1-0. Begitu pula, di Asian Games 2014 saat Thailand U-23 menang telak 6-0 atas Indonesia U-23 pada fase grup E, ketika Aji sudah menjadi pelatih kepala.
http://www.goal.com/id-ID/news/1387/...a?ICID=HP_BN_7
Quote:
===========================================================================
Quote:
Original Posted By Calmsax►Setuju dgn TS
Memang timnas kalah disegala lini dan aspek dari Thailand
Salut buat Thailand
Yang penting, skrg gmn berbenah diri
Klo menurut ane yg paling utama adalah dr segi pelatihan
Karena klo dr segi birokrasi, kemenpora ataupun pssi gk bisa diandalin
Diperlukan pelatih yang jenius dan karismatik gan
Tau gmana caranya melatih tipe" pemain dr indonesia
Menurut ane, passing, kontrol dan skema bermain timnas msh kurang bgt (padahal itu yg paling penting)
Alhasil lari" aja 90 menitan tp jauh dr efektif
Masih byk yg skill individual tp gampang bgt dipatahin
Mudah"an nanti dpt pelatih yg jenius dan karismatik
Yg tau harus dan kapan marah
Bisa benerin passing, kontrol dan skema bermain timnas
Jadi mainnya kaya' barcelona gt (gw bkn fans barca y, hehe), efektif bgt
Passing passing yang ngerusak permainan lawan
Skema yang bagus, dan efektif
Jadi gk maksain main otot terus,
body charging sprint yakinlah kita bukan tipe kaya' gt
The best for timnas ke depan!!!
Memang timnas kalah disegala lini dan aspek dari Thailand
Salut buat Thailand
Yang penting, skrg gmn berbenah diri
Klo menurut ane yg paling utama adalah dr segi pelatihan
Karena klo dr segi birokrasi, kemenpora ataupun pssi gk bisa diandalin
Diperlukan pelatih yang jenius dan karismatik gan
Tau gmana caranya melatih tipe" pemain dr indonesia
Menurut ane, passing, kontrol dan skema bermain timnas msh kurang bgt (padahal itu yg paling penting)
Alhasil lari" aja 90 menitan tp jauh dr efektif
Masih byk yg skill individual tp gampang bgt dipatahin
Mudah"an nanti dpt pelatih yg jenius dan karismatik
Yg tau harus dan kapan marah
Bisa benerin passing, kontrol dan skema bermain timnas
Jadi mainnya kaya' barcelona gt (gw bkn fans barca y, hehe), efektif bgt
Passing passing yang ngerusak permainan lawan
Skema yang bagus, dan efektif
Jadi gk maksain main otot terus,
body charging sprint yakinlah kita bukan tipe kaya' gt
The best for timnas ke depan!!!
Quote:
Original Posted By travisbrothers►indonesia benar2 diajarkan main bola sama thailand gan
indonesia mainnya indvidual, sedangkan thailand mainnya teamwork
kalo kata teman ane pertandingan semalam seperti petandingan juventus vs barcelona
indonesia mainnya indvidual, sedangkan thailand mainnya teamwork
kalo kata teman ane pertandingan semalam seperti petandingan juventus vs barcelona
Quote:
Original Posted By mamo77►Ga pa2 kalah, rakyat indonesia makin lama sudah makin terbiasa sama kekalahan, malahan ud lupa bagaimana rasanya jd juara.
Quote:
Original Posted By r15v4n►Dari segi postur aja Indonesia udah kalah. Emang gkada niatan apa pemain indo utk ngebentuk badan? Ya minimal berisi aja itu badan jgn keliatan kurus. Okela stamina kita punya, tapi kalo diliat dari segi postur Indonesia masih kalah jauh sama negara2 di Asia, khususnya Asia tenggara
Quote:
Original Posted By onmatic►masa ujicoba ke eropa yg menghabiskan biaya ratusan juta tapi ga ada hasil yg maksimal
harusnya untuk membenahi sebuah tim tuh kudu koreksi kekalahan dari tim" yg pernah dihadapi,, dibenahi bukan malah ujicoba melawan tim eropa yg belum pernah sama sekali dihadapi
kekalahan yg memilukan
harusnya untuk membenahi sebuah tim tuh kudu koreksi kekalahan dari tim" yg pernah dihadapi,, dibenahi bukan malah ujicoba melawan tim eropa yg belum pernah sama sekali dihadapi
kekalahan yg memilukan
Quote:
Original Posted By famifami►Iya.....
Thailand
*suporter bolanya dikit di liganya
*clubnya sering ikut LCA
Timnas uji cobanya sama malaysia dan tim-tim lemah terus, sampai korea selatan pun bilang, uji coba dengan malaysia diangap sudah bertanding dengan timnas indonesia.
Mungkin sepak bala kita sedang carut-marut, tapi sampai kapan ya??
Jangan bicara ASIA, kalau asia tenggara aja jadi AYAM PENYET, dalam sejarah sepak bola kita puluhan kali timnas thailand mempecundagi timnas indonesia, itu sudah bukan jadi rahasia lagi bukan.
Wahai orang-orang kampret yg ingin berpolitik di sepak bola indonesia bertobatlah, sepak bola bukan politik
Thailand
*suporter bolanya dikit di liganya
*clubnya sering ikut LCA
Timnas uji cobanya sama malaysia dan tim-tim lemah terus, sampai korea selatan pun bilang, uji coba dengan malaysia diangap sudah bertanding dengan timnas indonesia.
Mungkin sepak bala kita sedang carut-marut, tapi sampai kapan ya??
Jangan bicara ASIA, kalau asia tenggara aja jadi AYAM PENYET, dalam sejarah sepak bola kita puluhan kali timnas thailand mempecundagi timnas indonesia, itu sudah bukan jadi rahasia lagi bukan.
Wahai orang-orang kampret yg ingin berpolitik di sepak bola indonesia bertobatlah, sepak bola bukan politik
Quote:
Original Posted By burgaholic►Pelajaran berharga bgt utk semua pihak. ane ngebandinginnya simple. kita punya 1 Evan Dimas di Timnas. mereka, punya 11 orang kaya Evan Dimas.
Pembentukan karakter dan kemampuan pemain juga udah mereka siapin sejak dini loh. Jadi wajar aja regenerasi Thailand lebih mateng gan. Bahkan pada level pelatih juga mereka udah mateng banget.
Indonesia, banyak bgt yang harus di perbaiki. Ayo GanSis, bahu membahu membangun bangsa. Jangan nyerah dengan bnyaknya kekurangan infrastruktur dan sarana dibanding negara lain. Mulai dari niatttt aja duluuu
Pembentukan karakter dan kemampuan pemain juga udah mereka siapin sejak dini loh. Jadi wajar aja regenerasi Thailand lebih mateng gan. Bahkan pada level pelatih juga mereka udah mateng banget.
Indonesia, banyak bgt yang harus di perbaiki. Ayo GanSis, bahu membahu membangun bangsa. Jangan nyerah dengan bnyaknya kekurangan infrastruktur dan sarana dibanding negara lain. Mulai dari niatttt aja duluuu
Quote:
Quote:
Original Posted By jeju.jeju►mengambil kata pak presiden "benahi dulu pssi, sistemnya, dan permainan sepakbola indonesia. kalau tetap gitu-gitu aja percuma main keluar negeri/internasional tp kalah terus."
ibaratnya lo main bola cuma nyumbangin nama dan dana. intinya lo cuma jd pelengkap dr sebuah tournament.
gue setuju dgn keputusan menteri olahraga buat persetujuan suspensi fifa ke pssi, benahi dulu sistem nya, masa ada 2 sistem dlm 1 tubuh. keliatan bgt ada oknum-oknum yg mau jabatan tertentu dan ga mau di turunkan dr jabatan dlm pssi.
sekian. pejwan gan.
ibaratnya lo main bola cuma nyumbangin nama dan dana. intinya lo cuma jd pelengkap dr sebuah tournament.
gue setuju dgn keputusan menteri olahraga buat persetujuan suspensi fifa ke pssi, benahi dulu sistem nya, masa ada 2 sistem dlm 1 tubuh. keliatan bgt ada oknum-oknum yg mau jabatan tertentu dan ga mau di turunkan dr jabatan dlm pssi.
sekian. pejwan gan.
Quote:
Original Posted By pierferdinando►Ane nonton cuma sebabak.
Tp emg benar Thailand bermain baik secara tim dan perorangan disemua lini.
Ini bukti bahwa pembinaan yg dilakukan Thailand mulai membuahkan hasil.
Disaat klub2 Thailand benar2 mulai profesional, memiliki tim junior untuk pembinaan usia muda, dan liga yang berputar udah layaknya EPL (Thailand memang mengadopsi EPL untuk liganya, ini dapat dilihat dari kerjasama yg dijalin klub2 Thailand dgn bbrp klub liga Inggris).
Klub2 Thailand juga sudah mulai bs mengalahkan klub2 asal China di LCA, mungkin sebentar lagi dari Korsel dan Jepang bs dibuat bertekuk lutut.
Disisi lain, Indonesia malah dihadapi dgn carut marut sepakbola nasional, liga yg tidak bergulir, dan kemapaman Indonesia di Asean yg mulai diganggu oleh Myanmar, FIlipina, bahkan Laos yg bbrp dekade lalu bukan lawan berimbang timnas kita.
Ini bukti nyata bahwa negara2 lain di Asean mengalami kemajuan terutama Thailand. Sedangkan Indonesia malah diam ditempat (atau bahkan mengalami kemunduran).
Sebaiknya sepakbola kita diurus oleh orang2 yg benar2 profesional dan jauh dari kepentingan politik.
Ane nulis kyk gini karena ane juga ingin timnas Indonesia bisa bermain seperti Thailand bahkan lebih.
Maka tidak ada salahnya kita mulai mencontoh Thailand untuk sepak bola kita. Tidak usah jauh2 ke eropa, jepang, atau pun lainnya.
*page one kl berkenan
Tp emg benar Thailand bermain baik secara tim dan perorangan disemua lini.
Ini bukti bahwa pembinaan yg dilakukan Thailand mulai membuahkan hasil.
Disaat klub2 Thailand benar2 mulai profesional, memiliki tim junior untuk pembinaan usia muda, dan liga yang berputar udah layaknya EPL (Thailand memang mengadopsi EPL untuk liganya, ini dapat dilihat dari kerjasama yg dijalin klub2 Thailand dgn bbrp klub liga Inggris).
Klub2 Thailand juga sudah mulai bs mengalahkan klub2 asal China di LCA, mungkin sebentar lagi dari Korsel dan Jepang bs dibuat bertekuk lutut.
Disisi lain, Indonesia malah dihadapi dgn carut marut sepakbola nasional, liga yg tidak bergulir, dan kemapaman Indonesia di Asean yg mulai diganggu oleh Myanmar, FIlipina, bahkan Laos yg bbrp dekade lalu bukan lawan berimbang timnas kita.
Ini bukti nyata bahwa negara2 lain di Asean mengalami kemajuan terutama Thailand. Sedangkan Indonesia malah diam ditempat (atau bahkan mengalami kemunduran).
Sebaiknya sepakbola kita diurus oleh orang2 yg benar2 profesional dan jauh dari kepentingan politik.
Ane nulis kyk gini karena ane juga ingin timnas Indonesia bisa bermain seperti Thailand bahkan lebih.
Maka tidak ada salahnya kita mulai mencontoh Thailand untuk sepak bola kita. Tidak usah jauh2 ke eropa, jepang, atau pun lainnya.
*page one kl berkenan
0
75.8K
Kutip
985
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan