- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
GOJEK vs OJEK: Jangan ada bullying di antara Aku, Dia, Kami, dan Mereka


TS
lepintar
GOJEK vs OJEK: Jangan ada bullying di antara Aku, Dia, Kami, dan Mereka

Oke, sebelumnya ini berita lagi booming dan hot banget di kalangan ojekers sampe masyarakat umum pun mungkin udah tau. Gw heran gan, ketika bangsa kita memilih berpikir maju, ada aja sebagian(jangan dibaca: oknum) yang mungkin kurang setuju untuk maju. Atau mungkin, masih primitif dan malas untuk maju. ah sudahlah.. mereka-mereka ini kudu di kasi snicker biar jadi orang beneran.

SEJARAH ASAL-MUASAL OJEK
Spoiler for sejarah ojek:
Quote:
Quote:

Ember- Adalah merupakan suatu tanda tanya besar bagi kami selama ini, darimanakah kiranya asal kata ojek yang begitu sangat terkenal pada masa sekarang. Ojek (atau ada juga yang menulis ojeg) ialah salah satu jenis kendaraan sewa beroda dua khas Indonesia. Jenis kendaraan umum (transportasi publik) serupa ini tidak dapat kita jumpai di negara manapun. Berawal dari Pulau Jawan dan kemudian menyebar hampir merata ke seluruh kota-kota dan daerah-daerah di Indonesia.
Ojek ialah kendaraan umum roda dua yang biasanya ialah Sepeda Motor, pernah juga kami mendengar kalau ada juga sepeda yang dijadikan oleh orang sebagai ojek. Ojek lebih menyerupai taksi, dapat dipesan, apakah itu dipesan untuk dijemput atau dipesan hendak dimana turun. Berbeda dengan Angkutan Kota (Angkot) dan Bus Kota. Bedanya ialah biaya sewa yang lebih murah jika dibandingkan taksi namun agak lebih mahal jika dibandingkan dengan angkot. Namun kelemahannya ialah tidak terlindung dari sengatan matahari, deraan hujan, dan terpaan angin.
Biasanya penumpang ojek ialah satu orang, namun bagi yang memiliki anak dapat menjadi dua atau tiga orang. Bahkan pada beberapa kejadian kami dapati ada pula orang dewasa yang dibonceng dua orang. Hal ini sangat bergantung dari kebijakan dari pemilik ojek itu sendiri.
Setelah kami membaca blog seorang kawan, bersua oleh kami, rupanya asal kata ini berawal dari ngobyek. Kata ini berasal dari kata obyek atau objek (Indonesianisasi dari kata Bahasa Inggris : object). Kata ini diberi awal ng sehingga menjadi ngobyek.
Quote:

Kata objek sendiri memiliki beragam arti dan makna, diantaranya ialah; sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan, perhatian, dan dalam hal ini dieksploitasi. Objek juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang diberi batasan yang jelas dimana dia memiliki keadaan, perilaku, dan indentitas. Serta ada pula kata mengobjek[1]yang memiliki arti mengerjakan usaha sambilan secara tidak tetap untuk menambah penghasilan.[2]
Kemudian kami mendapat sebuah pemahaman yang jelas dari blog salah seorang kawan. Dimana dalam blognya ini, dia menceritakan sebuah kisah masa lalu yang dilaluinya.
Begini Kisahnya:
Saya ingat betul pak Guru saya sepulang mengajar membawa sepeda motor nya pergi ke prapatan[3] jalan : ngobyek. Kata “ngobyek” lambat laun menjadi “ngojek” [4]. Itulah kisahnya, maka teranglah bagi kami bagaimana dan dari mana kata ojek itu berasal.
---
[1] Masih berhubungan dengan ngobyek dimana ngobyek merupakan bentuk tidak baku karena telah dipengaruhi dialek daerah.
[2] Diolah dari http://www.artikata.com/arti-342600-objek.html dan http://id.shvoong.com/social-science...gertian-objek/
[3] Persimpangan jalan
[4] http://matkasdut.blogspot.com/2013/04/kepada-komunitas-semutyth.html#ixzz2eZZxefjg
Spoiler for sejarah ojek:
Quote:
Quote:

Ember- Ojek atau ojeg adalah transportasi umum informal di Indonesia yang berupa sepeda motor atau sepeda, namun lebih lazim berupa sepeda motor. Disebut informal karena keberadaannya tidak diakui pemerintah dan tidak ada izin untuk pengoperasiannya. Penumpang biasanya satu orang namun kadang bisa berdua. Dengan harga yang ditentukan dengan tawar menawar dengan sopirnya dahulu setelah itu sang sopir akan mengantar ke tujuan yang diinginkan penumpangnya.
Ojek banyak digunakan oleh penduduk kota-kota besar misalnya di Jakarta. Karena kelebihannya dengan angkutan lain yaitu lebih cepat dan dapat melewati sela-sela kemacetan di kota. Selain itu dapat menjangkau daerah-daerah dengan gang-gang yang sempit dan sulit dilalui oleh mobil. Biasanya mereka mangkal di persimpangan jalan yang ramai, atau di jalan masuk kawasan permukiman.
Ojek sepeda menanti penumpang di sekitar Stasiun Jakarta Kota
Ojek sepeda jarang sekali ditemukan. Meskipun di Jakarta jenis ojek ini lebih dulu ada, yakni sejak sekitar tahun '60-'70an, ojek sepeda tidak banyak berkembang. Akan tetapi di sekitar Jakarta Kota dan Tanjung Priok masih banyak ojek sepeda yang beroperasi hingga kini, walaupun hanya berjarak pendek.
INOVASI
Spoiler for inovasi:
Quote:
NADIEM MAKARIM: PEDULI OJEK, TERCETUS BIKIN APLIKASI GO-JEK
Quote:

Ember- Rekam jejak pria muda yang satu ini khususnya di bidang social entrepreneurship tak perlu diragukan lagi. Nadiem Makarim pernah bekerja menjadi Co-founder dan Managing Editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku, sebelum akhirnya menginisiasi lahirnya Go-Jek di tahun 2011 yang sejak tahun lalu bertransformasi menjadi perusahaan teknologi berbasis mobile. Dan tentu, pria yang menamatkan gelar MBA (Master of Business Administration) dari Harvard Business School tersebut menjadi kunci pertumbuhan layanan antar-jemput konsumen/barang Go-Jek di Jabodetabek.
Misi Nadiem bisa dibilang mulia. Pria kelahiran 4 Juli 1984 ini mengemban hasrat untuk meningkatkan pendapatan para tukang ojek di Jakarta dengan membuat mereka lebih aktif di jalan, bukan lagi hanya menunggu panggilan penumpang. “Saya pernah mewawancarai beberapa tukang ojek secara random, kebanyakan mengeluh susah cari pelanggan,” kata Nadiem Makarim yang kini menjabat sebagai Chief Executive Ojek.
Berbekal tekad dan pengetahuan teknologi di bidang sebelumnya, Nadiem pun melahirkan Go-Jek di tahun 2011. Saat itu, Go-Jek melayani telepon pesanan ojek melalui call center, yang kemudian operator akan mencari driver yang terdekat. Call center bakal memastikan kedatangan driver dengan sistem navigasi dan koordinasi pelanggan.
Quote:

Dalam mengemban misi sosial ini, Nadiem tak mau setengah-setengah. Selain menyediakan sarana teknologi, Go-Jek Indonesia juga memberikan smartphone sebagai kelengkapan utama menerima panggilan dari customer. Di samping perangkat, Nadiem juga menggagas kebutuhan branding Go-Jek melalui pakaian khusus bercorak warna hijau dan helm berlisensi SNI.
Setelah merebaknya tren penggunaan smartphone, Nadiem segera memberikan sentuhan digital pada proyek-nya tersebut. Alhasil, memasuki usia keempat tahun, Go-Jek telah meluncurkan aplikasi mobile yang makin mempermudah pelanggan untuk memesan ojek. Pertumbuhan mobile app membawa banyak perubahan positif. Dari semula memegang 200 mitra ojek, kini Go-Jek Indonesia sudah merekrut hingga ribuan armada ojek, yang tersebar di Jabodetabek. Selain itu, Go-Jek telah bekerjasama dengan hampir 100 perusahaan yang menjadi pelanggan korporat. Dengan sayap bisnis perusahaan yang terus bertumbuh, Nadiem sudah membawahi sekitar 70 karyawan Go-Jek.
Melalui Go-Jek, Nadiem telah membuka lahan pekerjaan bagi ratusan orang di sektor informal. Usai mengikuti program ini, para pengemudi ojek menjadi 50 -100 persen lebih produktif sehingga memperoleh pendapatan yang jauh lebih baik dan pekerjaan mereka lebih diapresiasi.
Spoiler for review customer gojek:
Quote:
REVIEW : An Ojek For Every Need (GOJEK)
Quote:

Ember- Belakangan ini marak terlihat para supir ojek berseragam Hijau dengan tulisan GoJek lengkap dengan helm nya, terlihat sangat eye-cathcing. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah; Apakah GoJek merupayakn komunitas ojek, perusahaan pengelola ojek macam taksi atau hanya seragam pangkalan saja? Masyarakat umum beranggapan GoJek adalah tukang ojek mangkal disekitaran Jakarta, atau suatu perusahaan yang mengelola ojek secara profesional. Padahal sebenarnya GoJek adalah suatu perusahaan yang membuat aplikasi smartphone, dimana aplikasi tersebut berguna untuk menjadi perantara antara pengguna ojek dan tukang ojek itu sendiri. Uniknya Gojek ini melakukan perekrutan untuk para supir ojek yang bersedia menjadi Gojek. Supir ojek direkrut, diinterview, dilakukan validasi tempat tinggal dan data pribadi lainnya, difoto untuk dijadikan profile di aplikasi dan diberikan fasilitas smartphone sebagai fasilitas tambahan.
Pada Januari 2015 member Gojek telah mencapai 1600an pengemudi ojek yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya. Dan di Maret 2015 berdasarkan keterangan Nadim Makarim (Founder GoJek) di acara Hitam Putih Trans7, member GoJek meningkat menjadi 3300an pengemudi. Wow....luar biasa. Nadim Makariem (Founder GoJek) menyatakan bahwa dengan menjadi bagian dari GoJek bisa meningkatkan penghasilan para supir ojek. Hal ini dibenarkan oleh beberapa orang supir Ojek yang pernah saya konfirmasi tentang hal ini. Karena tidak hanya mengantar orang/ customer, dengan aplikasi GoJek ini supir Ojek benar-benar dimaksimallan fungsinya. Tentu saja dengan kendali dari GOJek transaksi menjadi lebih aman.
Quote:

Mari kita bahas tentang layanan yang ada di aplikasi GoJek:
1.Instant courier. Gojek bisa dimanfaatkan sebagai pengantar barang secara "real time". Biaya yang dibayar tentu saja sesuai dengan jarak tempuh yang secara otomatis sudah tertera di aplikasi. Baik dokumen maupun barang bisa diantar. Dengan catatan untuk barang yang akan dikirimkan tidak boleh melebihi dari pada jarak stang motor dan tinggi pengemudi.
2. Transportation. Sudah pasti ini fungsi utamanya, mengantar kemana pun tujuan kita. Dengan tarif yang masih masuk akal.
3. Go-Food. Dengan layanan ini kita bisa order makanan di restoran favorit kita tanpa harus pergi kesana. Tinggal order kasih tau saja di aplikasi restoran yang kita maksud dan menu apa saja yang kita mau order. Bahkan didalam layanan ini sudah ada jenis-jenis makanan yang direkomendasikan loh.
Layanan Go Food
4. Shopping. Ini yang paling kece menurut saya. Kita bisa minta tolong ke Gojek untuk melakukan belanja di swalayan dengan detail barang-barang yang kita mau.
Untuk layanan 3 & 4 jumlah pembelanjaan tidak lebih dari 1 juta Saya sendiri baru menggunakan GoJek untuk layanan 1 & 2 saja, dan sejauh ini puas dengan pelayanannya. Dengan aplikasi ini kita bisa mengontrol Supir nya sudah sampai mana, bahkan dengan estimisi berapa menit Supir Ojek tersebut bisa sampai ke tempat tujuan. Dan notifikasi kepuasan kita terhadap pelayanan Supir Ojek tersebut sehingga semua tetap terkontrol.
Aplikasi Gojek membuat para ojek menjadi lebih terintegrasi dan lebih bisa dipercaya. Untuk saya sendiri sebagai pelanggan juga merasa lebih nyaman. Bukan saya saja yang langganan Gojek, kantor saya juga langganan karena bisa mnyediakan struk atau invoice sehingga jika perlu untuk di klaim kekantor bisa lebih terpercaya.
Perlu diperhatikan adalah Anda menggunakan Gojek jika anda melakukan order via aplikasi, sedangkan jika Anda stop Supir Ojek yang menggunakan jaket Gojek dipinggir jalan berarti anda tidak menggunakan Gojek. Jadi diingat yah, jangan sampai salah.
Saya sendiri appreciate dengan adanya aplikasi ini. Membuat Bapak-Bapak Supir Ojek menjadi lebih "kekinian" bahasa jaman sekarangnya, lebih sadar akan teknologi dan berkembang dengan jaman. Sehingga kedepannya InsyaAllah bisa membuat mereka lebih kreatif dalam mencari nafkah dan tentu saja lebih mengedepankan pelayanan yang maksimal.
Oh iya, Gojek juga punya program untuk pelanggan seperti kita loh. Jika kamu sudah download aplikasinya, masukkan kode refferal dari teman kamu sebelum kami melakukan order pertama kali, maka kamu akan dapat credit Rp. 50.000 dan bagi kamu yang kode nya dipakai juga bisa dapat credit Rp. 50.000, seru kan. Rajin-rajin cek credit wallet deh, siapa tau credit kamu bertambah karena refferal code kamu sudah digunakan oleh orang lain. Lumayan kan.
Quote:
Nah, Sebenarnya negara kita ini mulai beranjak bangkit lagi. Terlihat dari mulai makin banyaknya startup-startup yang dimotori oleh masyarakat kita sendiri, dan juga (harusnya)didukung pula oleh rakyatnya sendiri. Jadi buat apa ada inovasi, bila masyarakat sendiri kurang mengapresiasinya? Bukannya motto daripada negara maju itu, seluruh elemen dari bangsa dan negara harus saling support dalam pembangunan ya?
#ahsudahlah ________________________________
#ahsudahlah ________________________________

>> mari lanjut ke #post 2

Polling
0 suara
Setuju ada GOJEK / GRAB / Sejenisnya untuk kemajuan bangsa dan negara?
0
27.8K
Kutip
143
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan