Burung merpati tidak selalu setia

Burung merpati tidak hanya dianggap sebagai lambang perdamaian tetapi juga lambang kesetiaan cinta. Sekali burung merpati menemukan pasangannya dia tidak akan meninggalkannya untuk seumur hidup. Ini berbeda dengan ayam. Ayam jantan walau sudah punya pasangan begitu melihat betina lain tetap saja dikejar-kejarnya. Pengalaman saya memelihara merpati kipas membuat saya agak meragukan tingkat kesetiaan burung merpati. Merpati kipas ekornya bisa membuka seperti kipas.

Saya pernah memelihara burung merpati kipas. Saya mulai dengan 2 pasang burung yang saya pelihara dalam kandang. Dalam waktu hampir 1,5 tahun merpati saya berkembang biak menjadi 30 ekor. Karena setiap harinya saya rawat sendiri saya sampai hafal identitas masing-masing burung. Kalau seandainya boleh diberi nama akan saya beri nama, dan saya akan bisa mengenali nama-nama dari setiap burung. Suatu hari saya dapati seekor burung betina meninggalkan pasanganmya untuk selingkuh dengan burung jantan lain. Selama perselingkuhan sang betina tidak pernah bergaul lagi dengan suaminya. Rupanya sang suami sangat sedih dan patah hati. Dia masuk ke sangkarnya dan tidak pernah keluar-keluar lagi, juga tidak mau makan, Akhirnya sang suami mati dengan membawa penderitaannya. Mudah-mudah kisah ini hanya perkecualian dari mitos bahwa merpati adalah burung yang setia.