Sengketa kepemilikan Gunung Anak Krakatau, Gugatan Kompol Sardan ditolak Pengadilan

Beranda
Komunitas
News
Berita dan Politik
Sengketa kepemilikan Gunung Anak Krakatau, Gugatan Kompol Sardan ditolak Pengadilan

Bagonx

13-06-2015 11:43

Sengketa kepemilikan Gunung Anak Krakatau, Gugatan Kompol Sardan ditolak Pengadilan

Agan-2 tentu sudah tau akan kebesaran nama gunung Anak Krakatau yang terletak di selat Sunda, Propinsi Lampung,,
Gunung yang meletus dahsyat pada bulan Agustus 1883 itu tercatat sebagai letusan gunung terdasyat yang pernah tercatat dalam sejarah manusia,,

dan ternyata ane baru tahu kalau GUNUNG KRAKATAU ITU ADA PEMILIKNYA & baru saja selesai disengketakan di pengadilan propinsi Lampung,,
berdasarkan pencarian ane, sengketa kepemilikan gunung anak krakatau ini pernah diberitakan di detik.com

Spoiler for Merasa Warisi Dua Pulau di Gugusan Krakatau, Kompol Sardan Gugat ke PN:

Senin, 26/01/2015 13:05 WIB
Merasa Warisi Dua Pulau di Gugusan Krakatau, Kompol Sardan Gugat ke PN
Andi Saputra - detikNews

Merasa Warisi Dua Pulau di Gugusan Krakatau, Kompol Sardan Gugat ke PNPantai Pulau Sebesi (dok.detiktravel)
Jakarta - Kompol Sardan Raden Kemala menggugat para pihak ke pengadilan. Sebab ia merasa memiliki dua pulau di gugusan Krakatau yaitu Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku.

Berdasarkan informasi perkara yang didapat dari website Pengadilan Negeri (PN) Kalianda, Lampung, Senin (26/1/2015), Kompol Sardan menggugat Hasanudin dkk. Dalam gugatannya, Kompol Sardan meminta PN Kalianda mengabulkan permohonannya.

"Penggugat adalah pemilik yang sah atas objek sangketa berupa gugusan Pulau Krakatau (yaitu) Pulau Sebuku dan Pulau Sebesi yang didapat dari warisan turun temurun Pangeran Singa Berata, Kepala Marga Raja Basa tahun 1864," demikian gugat Kompol Sardan.

Penggugat meminta majelis hakim menyatakan mengembalikan objek sangketa a quo kepada pemilik yang sah yaitu ahli waris Pangeran Singa Berata itu. Selain itu, Kompol Sardan juga meminta majelis hakim menghukum Para Tergugat membayar ganti rugi atas hilangnya hak Para Penggugat sejumlah Rp 185 miliar. Nominal itu berasal dari perhitungan harga jual tanah di objek sangketa saat ini yaitu Rp 5 ribu per meter persegi dikalikan luas dua pulau itu.

"Menyatakan putusan Mahkamah Agung nomor 3013/K/Pdt/2009 tanggal 28 April 2010 diperbaiki dan dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat," tuntut Kompol Sardan.

Pulau Sebesi adalah sebuah pulau yang secara administratif berada di wilayah Desa Tejang, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung. Pulau Sebesi berada di sebelah selatan Pulau Sebuku. Pulau ini merupakan daratan yang paling dekat dengan gugusan Krakatau. Kini, selain memiliki keunggulan di sektor perkebunan, pulau ini juga sedang dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata andalan Lampung Selatan.

sumber:http://news.detik.com/read/2015/01/26/125942/2813968/10/merasa-warisi-dua-pulau-di-gugusan-krakatau-kompol-sardan-gugat-ke-pn

hebatnya lagi sengketa ini juga melibatkan Presiden Ri dimana Kompol Sardan menuntut ganti rugi Rp. 185 MILIARkepada para tergugat,,

Spoiler for kompol Sardan ikut gugat Presiden Ri:

Dengarkan Jawaban Pemprov
KALIANDA – Gugatan kepemilikan lahan Pulau Sebesi dan Sebuku berlanjut hari ini (27/1). Sidang di Pengadilan Negeri Kalianda itu diagendakan mendengarkan jawaban dari Pemprov Lampung terhadap gugatan yang diajukan keluarga Raden Kemala.

Diketahui, keluarga Raden Kemala menggugat beberapa pihak terkait kepemilikan lahan di Pulau Sebesi dan Sebuku. Yakni Hasanudin (pihak yang mengklaim pemilik lahan), Pemkab Lampung Selatan, Pemprov Lampung, presiden (sekretaris negara), dan Kementerian Kehutanan.

Kuasa hukum keluarga Raden Kemala, Hidayat mengatakan, gugatan disampaikan lantaran lahan di pulau Sebesi dan Sebuku diyakini milik kliennya. Lahan didapat dari warisan turun temurun Pangeran Singa Berata, Kepala Marga Raja Basa pada 1864.

”Kami mempunyai dokumen-dokumen yang jelas, bahwa Pulau Sebesi dan Sebuku merupakan milik keluarga Raden Kemala. Makanya kami mengajukan gugatan. Besok (hari ini, Red) rencana sidangnya,” kata Hidayat kemarin (26/1).

Hidayat menjelaskan, gugatan disampaikan kepada beberapa pihak agar jelas siapa pemilik lahan yang sesungguhnya.

”Kami tidak mau setengah-setengah. Biar semuanya clear, diketahui oleh semuanya. Mereka (para tergugat) juga ikut bertanggungjawab karena telah memenangkan Hasanudin dan kawan-kawan pada gugatan 2009 lalu,” paparnya.

Terpisah, Diaz MR, keluarga Hasanudin yang menjadi salah satu tergugat mengatakan, kepemilikan lahan didasarkan pada beberapa dokumen sejak ratusan tahun lalu.

Pada bagian lain, Kasi Pengukuran BPN Lampung Selatan, Wahyono mengatakan tanah yang desengketakan belum bersetifikat. ”Jadi di BPN belum terdaftar. Harus ada sertifikat yang jelas dulu, sehingga bisa dibuktikan secara hukum tanah ini milik siapa,” ujarnya. (yud/eka/dna/p5/c1/ais)
http://www.radarlampung.co.id/read/l...esi-dan-sebuku

ane dapat info dari homepage Pengadilan propinsi Lampung mengenai isi gugatan dari Kompol Sardan,,
jadi pada intinya kompol Sardan menggugat Hasanudin, Presiden Ri, Gubernur, dan Bupati Lampung,,
ini dia isi gugatannya,,

Spoiler for isi gugatan kompol Sardan:

Tanggal Pendaftaran 11 Sep. 2014
Jenis Perkara Perbuatan Melawan Hukum
Nomor Perkara 20/PDT.G/2014/PN Kla
Tanggal Surat Data belum di inputkan
Nomor Surat Data belum di inputkan
Penggugat Kompol Sardan Raden Kemala, Dkk
Pengacara Penggugat
A.Rahman, SH, dkk
Mewakili:
Kompol Sardan Raden Kemala, Dkk
Tergugat Hasanudin, Sh, Dkk
Pengacara Tergugat
Pihak Dipublikasikan Ya
Petitum
1. menyatakan Penggugat adalah pemilik yang sah atas objek sangketa berupa gugusan pulau krakatau, pulau sebuku dan pulau sebesai/objek sangketa a quo yang didapat dari warisan turun temurun Pangeran Singa Berata Kepala Marga Raja Basa tahun 1864;
2. menyatakan mengembalikan objek sangketa a quo kepada pemilik yang sah yaitu ahli waris Pangera Singa Berata in casu Para Penggugat;
3. menghukum Para Tergugat membayar ganti rugi atas hilangnya hak Para Penggugat sejumlah Rp.185.368.500.000(seratus delapan puluh lima milyar tiga ratus enam puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) dengan perhitungan harga jual tanah diobjek sangketa a quo pada saat ini Rp.5.000,-(lima ribu rupiah) M2, jika dijumlahkan 3.707,25 ha x 10.000 M X Rp.5.000 total Rp. 185.368.500.000,-(seratus delapan puluh luma milyar tiga ratus enam puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah);
4. menyatakan putusan nomor perkara perdata nomor 15Pdt.G/2008/PN.KLD tanggal 14 Agustus 2008 dan telah diputuskan tanggal 7 Mei 2009 dimana terhadap putusan tersebut telah diajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Tanjung karang dengan nomor perkara 34/Pdt/2009/PT.TK dan telah diputus pada tanggal 6 Juli 2009 atas putusan tesebut telah diajukan kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia dan telah putus dengan Mahkamah Agung nomor perkara 3013/K/Pdt/2009 tanggal 28 April 2010 diperbaiki dan dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.
5. menghukum Turut Tergugat untuk patuh dan tunduk pada putusan perkara a quo;
6. menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat untuk membayar semua yang timbul dalam perkara ini;

kompol Sardan meng-klaim sbgai keturunan dari Pangeran Singa Berata seorang kepala marga Rajabasa lampung dan meng-klaim sebagai orang yang berhak sebagai pemilik pulau-2 gugusan krakatau yaitu pulau sebesi, pulau Sebuku, dan pulau gunung Anak krakatau
sedangkan pulau-2 gugusan krakatau itu selama ini telah dimiliki oleh haji Jamaludin soleh ali yakni orang tua Hasanudin,,
berdasarkan pantauan ane, pangeran Singa Berata sang pemilik pulau-2 gugusan krakatau itu tewas terkena ledakan gunung krakatau tahun 1883 dan tidak meninggalkan anak, maka kepemilikannya beralih kepada keluarganya beliau yaitu pangeran Mina Putra, kemudian dijual kepada haji Jamaludin Soleh ali sejak tahun 1897,,
sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Sebesi

maka 117 tahun kemudian tepatnya pada tahun 2014 Kompol Sardan yang merasa sebagai keturunan pangeran singa berata menggugat Hasanudin dan pemerintah ke pengadilan propinsi Lampung

hasilnya hakim mengeluarkan keputusan ini gan

Spoiler for Putusan pengadilan kalianda lampung:

Tanggal Putusan Kamis, 28 Mei 2015
Status Putusan Tidak Dapat Diterima
Putusan Verstek Tidak
Sumber Hukum KUHP Perdata
Amar Putusan
M E N G A D I L I :
DALAM KONPENSI:
A.DALAM EKSEPSI:
- Menerima Eksepsi PARA TERGUGAT KONPENSI/PARA PENGGUGAT REKONPENSI;
B. DALAM POKOK PERKARA:
- Menyatakan Gugatan PARA PENGGUGAT KONPENSI/PARA TERGUGAT REKONPENSI tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard);
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI:
-Menghukum PARA PENGGUGAT KONPENSI/PARA TERGUGAT REKONPENSI untuk membayar biaya dalam perkara ini yang hingga kini diperhitungkan sebesar Rp. 2.414.000,- (dua juta empat ratus empat belas ribu rupiah);

sumber:http://pn-kalianda.go.id/sipp/

gugatan kompol Sardan sbgai penggugat ditolak hakim,, malah justru dihukum membayar sejumlah uang,, emoticon-Hammer (S)

artinya Hasanudin lah yang keluar sbgai pemenang sengketa kepemilikan gunung Anak Krakatau,
jadi kalau ane main kesana harus bayar sm pemiliknya kah? emoticon-Bingung (S)

posisi pemerintah sebagai apa ya bingung ane gan emoticon-Bingung (S)

nb: setau ane Kompol itu jabatan dalam Kepolisian ya? mohon koreksi dari suhu-2 disini sekalian,,

Diubah oleh Bagonx 13-06-2015 11:46

3.5K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan