Jakarta - Selama bulan suci Ramadan 1436 H, pengusaha tempat hiburan dan rental PlayStation (PS) di Banda Aceh dilarang membuka usahanya. Sementara untuk penjual makanan atau minuman baru dibolehkan menjual barang dagangan mulai pukul 16.00 WIB.

Hal itu seperti tertuang dalam Seruan Bersama Musyawarah Pimpinan Daerah Kota Banda Aceh dan sudah disebar ke berbagai tempat. Dalam seruan yang diteken oleh berbagai unsur pimpinan itu terdapat beberapa poin, di antaranya mengatur pemilik warung dan pengusaha salon, hotel dan tempat hiburan.

Dalam seruan tersebut disebutkan, pemilik warung atau kedai makanan dan minuman dilarang menjual makanan atau minuman untuk umum sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Selain itu, saat pelaksanaan salat Isya hingga selesai salat Tarawih juga dilarang membuka warung maupun restoran.

Sementara untuk pengusaha biliar, rental PS dan hiburan lainnya juga dilarang membuka usaha selama bulan Ramadan.

"PS, warnet harus tutup total selama bulan Ramadan. Ini permintaan dari warga. Kalau kedapatan akan diberikan sanksi tegas seperti pencabutan izin usaha," kata Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (11/6/2015).

Selain itu, dalam seruan bersama juga diatur pengusaha salon hanya dibolehkan membuka usahanya sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Untuk salon, pemerintah juga meminta untuk tetap menjaga ketentuan sebagaimana tercantum dalam Surat Izin Usaha Salon.

Sedangkan pengusaha hotel dan kafe dilarang menyediakan makanan dan minuman pada siang hari, menggelar karaoke, dan hiburan lainnya. "Pengusaha hotel dan kafetaria dianjurkan untuk memutar tausiah dan musik yang bernuansa Islami," begitu bunyi salah satu poin dalam seruan tersebut.

Menyangkut dengan warga non-muslim, Illiza mengaku memperbolehkan mereka untuk berjualan tapi dengan syarat warung harus tertutup. "Untuk non-muslim warung harus tertutup dan jangan melayani jika ada warga muslim yang membeli atau makan di sana," ungkap Illiza.