MEDAN – Seorang mahasiswi Universitas Asahan, Sumatera Utara, Puspita Sartika (22), ditemukan tewas bersimbah darah di ruang tengah rumahnya, Jalan Rawo, Kelurahan Bunga Tanjung, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Kamis (11/6/2015).
Sekujur tubuhnya penuh luka. Wajahnya memar, dari telinga dan mulutnya juga mengucur darah.
Informasi yang dihimpun, mayat korban pertama kali ditemukan oleh orangtuanya sendiri, Ambarita, yang kala itu juga sedang berada di rumah.
Ambarita tak mengetahui secara pasti, siapa yang melakukan tindakan penganiayaan itu kepada anaknya. Namun ia menduga, penganiayaan itu dilakukan oleh teman dekat anaknya.
“Aku lagi di kamar. Tiba-tiba ada suara ribut-ribut di bawah. Tiba-tiba aku mendengar suara anakku menjerit. Aku langsung turun ke bawah, dan melihat anakku sudah tak berdaya dan bersimbah darah,” ujar Ambarita.
Melihat anaknya bersimbah darah, Ambarita lalu meminta pertolongan warga untuk membawa korban ke RSUD Tengku Mansyur Kota Tanjubalai.
Polisi yang mendapatkan informasi tersebut, lantas melakukan olah tempat kejadian perkara, dan langsung memasang garis polisi di rumah tersebut.
Kapolsek Datuk Bandar, AKP L Ambarita saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia mengaku masih mendalami kasus itu.
"Iya benar. Tapi kita masih lidik dulu. Penyidik belum bisa menyimpulkan motif dari peristiwa tersebut. Apakah perampokan atau yang lain-lain. Tapi untuk sementara, kita asumsikan, kalau kasus ini merupakan penganiayaan berat. Pelakunya masih kita cari,” ujarnya. (ang)
http://news.okezone.com/read/2015/06...ersimbah-darah