- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dua Siswa Ini Rayakan Lulus SMP dengan Mencoret Bendera Merah Putih


TS
mr.josh.tampan
Dua Siswa Ini Rayakan Lulus SMP dengan Mencoret Bendera Merah Putih
Quote:

Dua pelajar SMP di Selatpanjang diamankan oleh Polres Kepulauan Meranti karena merayakan kelulusannya dengan mengibarkan bendera Merah Putih yang sudah dicoret-coret, Rabu (10/6/2015).
Awalnya kedua pelajar SMP yang berasal dari SMPN 6 Selatpanjang tersebut melakukan konvoi bersama pelajar lain. Namun naas, saat melintas di Jalan Dorak, kedua pelajar SMP yang diketahui bernama Ri dan Dd ini langsung ditangkap anggota polisi yang memang sudah mengintai kedua pelajar yang membawa coretan bendera Merah Putih.
Ketika ditanya mengapa mencoret bendera, Dd mengatakan hanya iseng saat mencoret bendera Merah Putih. Bahkan Dd juga tidak tahu jika mencoret bendera sama juga artinya dengan menista dan menghina lambang negara.
Rekan Dd, Ri hanya bertugas mengibarkan bendera saat konvoi berlangsung. "Saya hanya iseng menuliskan nama saya di bendera itu. Saya tidak tau jika mencoret bendera itu melanggar hukum," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Z Pandra Arsyad mengaku prihatin dengan sikap coret-coret bendera Merah Putih tersebut. Menurut dia, aksi itu sama halnya dengan penghinaan terhadap simbol negara.
"Bisa dikatakan aksi itu sebagai penistaan terhadap simbol negara. Tapi itu tidak mesti harus diselesaikan dengan pasal pidana. Kami akan mengedepankan pendekatan pembinaan dan pemanggilan orang tua agar kejadian serupa tidak terulang lagi," ucapnya.
Sementara itu, terkait kelulusan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Kabupaten Kepulauan Meranti minta sekolah saat saat pelepasan siswa tidak menggelar acara musik dangdutan. Hal ini terkait regulasi pendidikan telah melarang pelaksanaan acara pelepasan yang tidak bersifat edukatif.
"Regulasi Kemendikbud sangat jelas bahwa pelepasan siswa di setiap satuan pendidikan harus bersifat edukatif. Kemdikbud melarang acara yang tidak bersifat mendidik muridnya," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Kamarudin, Rabu (10/6/2015).
Acara pelepasan dinilainya harus menperhatikan aspek kebutuhan psikologi siswa. Murid sekolah masih membutuhkan pengembangan karakter yang juga menjadi tanggung jawab lingkungan sekolah.
Ia mengkhawatirkan pertunjukkan yang awalnya bertujuan menghibur dapat merusak kepribadian anak. Apalagi ini terjadi di lingkungan sekolah dasar dengan anak-anak yang masih mudah terpengaruh dan meniru.
Selain itu, kegiatan perpisahan sekolah tidak diperbolehkan dilakukan di luar kota, karena selain membebani dalam hal biaya juga para siswa siswinya rentan terjadi hal-hal tidak diinginkan.
"Pertama soal biaya, kedua kalau sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di luar daerah siapa yang mau bertanggung jawab," jelasnya.
SUMBER
DUA SISWA ITU PASTI PEMBERONTAK, SEPARATIS, MAKAR
BAJINGAN, BANGSHAT, BIADAB ...... GANTUNG MEREKA



0
8.3K
Kutip
115
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan