- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kompetisi Sepak Bola Berhenti, Jadi Miskin, Pelatih Ini Gadaikan Rumah


TS
bonta87
Kompetisi Sepak Bola Berhenti, Jadi Miskin, Pelatih Ini Gadaikan Rumah
Dampak penghentian kompetisi sepak bola oleh PSSI dan Indonesia terkena hukuman FIFA, membuat hidup pemain dan pelatih sepak bola di Tanah Air terpuruk. Salah satunya yang dialami Nanang Kushardiyanto.
Dua bulan lalu, Nanang Kushardiyanto masih tercatat sebagai seorang pelatih klub di Liga Nusantara. Setelah kompetisi dihentikan akibat konflik PSSI dengan Kemenpora, hidup mantan pelatih Persipati Pati Jawa Tengah itu berubah total.
Nanang Kus -panggilan Nanang Kushardiyanto- mengaku, kini miskin. Dirinya tidak punya uang untuk menghidupi keluarganya. Bahkan, untuk mengkhitankan anak ketiganya, dia sampai ikut sunatan massal yang digelar Kelompok Usaha Bakrie, Kamis (11/6/2015).
"Tidak ada uang, ya sudah cari yang gratis-gratis saja," aku pria 45 tahun itu.
Mantan punggawa Deltras U-21 itu mengantar anaknya, Richardo Kaka, sampai ke kasur tempat dokter bedah menyunat anaknya.
"Ndak sakit kok. Kayak dicokot semut. Kamu lho jatuh dari sepeda ga nangis kok digigit semut nangis," kata Nanang menyemangati anaknya.
Pria yang pernah melatih Persipur Purwodadi Jawa Tengah itu mengaku, cukup berat menjalani hidup tanpa penghasilan. Selama ini dia menggantungkan hidup dari lapangan sepak bola. Setelah kompetisi berhenti, tim yang dilatihnya dibubarkan
Nanang Kus pun kembali ke Sidoarjo dan sebagai penganguran.
Dalam waktu dekat, Nanang Kus akan menggadaikan rumahnya di kawasan Bumi Citra Fajar. Dia terpaksa melakukan itu lantaran tabungan semakin tipis. Apalagi, semester kedua tahun ini pengeluaran semakin banyak.
"Anak-anak naik kelas. Ada yang mau terima rapot. Kebutuhan sekolah anak-anak penting untuk masa depan mereka. Terus terang pusing juga memikirkan masalah ekonomi," keluh Nanang Kus.
Dia berharap ada kompetisi yang diputar secara nasional agar hidup pemain dan pelatih sepak bola bisa berjalan normal lagi.
http://suryamalang.tribunnews.com/20...gadaikan-rumah
sabar pak
Dua bulan lalu, Nanang Kushardiyanto masih tercatat sebagai seorang pelatih klub di Liga Nusantara. Setelah kompetisi dihentikan akibat konflik PSSI dengan Kemenpora, hidup mantan pelatih Persipati Pati Jawa Tengah itu berubah total.
Nanang Kus -panggilan Nanang Kushardiyanto- mengaku, kini miskin. Dirinya tidak punya uang untuk menghidupi keluarganya. Bahkan, untuk mengkhitankan anak ketiganya, dia sampai ikut sunatan massal yang digelar Kelompok Usaha Bakrie, Kamis (11/6/2015).
"Tidak ada uang, ya sudah cari yang gratis-gratis saja," aku pria 45 tahun itu.
Mantan punggawa Deltras U-21 itu mengantar anaknya, Richardo Kaka, sampai ke kasur tempat dokter bedah menyunat anaknya.
"Ndak sakit kok. Kayak dicokot semut. Kamu lho jatuh dari sepeda ga nangis kok digigit semut nangis," kata Nanang menyemangati anaknya.
Pria yang pernah melatih Persipur Purwodadi Jawa Tengah itu mengaku, cukup berat menjalani hidup tanpa penghasilan. Selama ini dia menggantungkan hidup dari lapangan sepak bola. Setelah kompetisi berhenti, tim yang dilatihnya dibubarkan
Nanang Kus pun kembali ke Sidoarjo dan sebagai penganguran.
Dalam waktu dekat, Nanang Kus akan menggadaikan rumahnya di kawasan Bumi Citra Fajar. Dia terpaksa melakukan itu lantaran tabungan semakin tipis. Apalagi, semester kedua tahun ini pengeluaran semakin banyak.
"Anak-anak naik kelas. Ada yang mau terima rapot. Kebutuhan sekolah anak-anak penting untuk masa depan mereka. Terus terang pusing juga memikirkan masalah ekonomi," keluh Nanang Kus.
Dia berharap ada kompetisi yang diputar secara nasional agar hidup pemain dan pelatih sepak bola bisa berjalan normal lagi.
http://suryamalang.tribunnews.com/20...gadaikan-rumah
sabar pak
0
4K
45


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan