Quote:
Ane cek soal surcharge kartu kredit ini belum pernah diangkat di Kaskus. Info ini udah ane sebar luaskan ke teman-teman ane, dan emang rata-rata pada belum ngeh sama aturan ini. Makanya ane mau share aja biar kaskusers pengguna kartu kredit tahu dan gak dirugikan…Ditunggu Rate 5-nya kalau thread ini dirasa bermanfaat..dan monggo di-share ke semuaaaa temen agan-agan.
Jangan Mau Dirugikan Surcharge 3% Kartu Kredit!
Agan yang pengguna kartu kredit pasti familiar dong dengan surcharge 3%? tu lhooo…biaya tambahan yang dikutip kalau agan bertransaksi dengan kartu kredit di
merchant-merchanttertentu. Nah…agan jangan mau tuh kalau dikutip surcharge kartu kredit ketika belanja di toko apapun..karena:
Pengutipan Surcharge 3% Ini Sudah Dilarang oleh Bank Indonesia!
Quote:
Sebenarnya Bank Indonesia sudah melarang praktik surcharge ini lewat Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 11/11/2009. Pasal 8 aturan itu menegaskan penerbit kartu kredit (acquire) wajib menghentikan kerjasama dengan merchant yang merugikan pemegang maupun penerbit kartu kredit.
Faktanya, peraturan itu tak serta merta menghapus praktik surcharge di lapangan. Masih banyak toko yang terus-menerus ‘mengutip’ 3 persen di setiap transaksi yang dilakukan via kartu kredit. Alhasil, pemegang kartu kredit dirugikan dengan praktik ini.
Sumber:blog.duitpintar.com
Biarpun sudah jelas dilarang nyatanya masih banyak toko yang bandel mengutip biaya transaksi yang dilakukan dengan kartu kredit…mmm…konsumen jadi dirugikan.
Quote:
Pengalaman Ane:Kalau ane pribadi sih belum lama mengalami hal ini di ketika mau beli hape baru, yang harganya Rp 3.5 juta. Awalnya ane mau bayar dengan kartu kredit, karena ane demen ngumupulin poin reward.
Tapiii ehhh…setelah itung-itung..kok jadinya lebih mahal. Ketika ane tanya kenapa, baru lah si penjaga toko memberi tahu kalau mereka mesti mengenakan charge 3% atau sebesar Rp 105 ribu (syukurnya ane teliti gan, ngecek dulu.
Ane yang udah tahu kalau praktik ini dilarang sempat negur sih. Tapi kasian, penjaga tokonya agak kelabakan menjawab ane yang mengatakan kalau Bank Indonesia melarang. Dia cuma bilang, ‘Yaahhh saya ga tau Pak, emang kata bos saya begitu aturannya.
Cappeeee deehhhs…. Ogah rugi duit dan waktu, campur gak tega sama si penjaga, ane akhirnya memutuskan untuk beli pake kartu debit. Toh ane emang udah ada bujet untuk bayar cash. Tapi coba kalo ga? Kan sebel juga ya gan?
Biaya Rp 105 ribu emang gak besar-besar banget. Tapi katakanlah ada seratus customer per bulan. Berarti kerugian yang diakibatkan merchant itu sampai Rp 10.5 juta sebulan! Terus kita harus gimana sih biar ga rugi, kalau merchant ngotot mengutip charge 3%
Sebenarnya Surchage 3% Kartu Kredit Datang Dari Mana?
Quote:
Gak kuku deeeehh rasanya men-judge merchant curang, tanpa memahami sebenarnya kemana sih uang yang dikutip itu? Merchant punya
alasannya sendiri.
Merchant yang bekerja sama dengan penerbit kartu kredit,
memang mesti bayar komisi ke bank gan… Biasanya besarnya 3%. Maka pihak merchant yang gak mau rugi pun membebankan biaya ke customer..meski sebenarnya hal ini dilarang.
Langkah Supaya Gak Dirugikan
Quote:
Saran Ane:Mendingan agan hindari bertransaksi dengan kartu kredit dengan merchant yang masih bandel. Tapi kalau kepepet mesti pakai kartu kredit dan gak ada merchant lain, agan bisa
klaim ke bank penerbit kartu kredit.
Ini jalur agak ribet kalau menurut ane. Tapi kalau buat transaksi yang besar (misal…Rp 10 juta..charge-nya kan Rp 300ribu lumayan banget).
Merchant ‘Bandel’ Dilaporkan ke Mana?
Quote:
Bank Indonesia mengimbau agan mengadukan merchant-merchant yang masih bandel mengenakan surcharge 3%. Melaporkannya langsung ke bank penerbit kartu kredit atau penerbit mesin EDC, sesuai dengan imbauan Bank Indonesia.
Menurut ane hal ini cukup penting, untuk menjaga ketertiban dan keuntungan bersama.
Kalau sampai ga digubris, agan bisa mengadukan ke lembaga seperti Bank Indonesia, Asosiasi Kartu Kredit Indonesia atau lembaga layanan konsumen seperti YLKI. (Oyaa..komplain pelayanan bank bahasannya
di siniya.)
Ane Ga Bermaksud Menyudutkan Merchant
yang Masih Mengutip Surcharge 3% untuk Transaksi Kartu Kredit
Quote:
Emang sih, kalau biaya tambahan 3% ga dibebankan ke pelanggan, keuntungan merchant jadi terpotong untuk bayar komisi ke bank. Tapi ayolahhh…masih wajar dong?
Merchant kan sudah untung dengan adanya kerja sama dengan penerbit bank. Adanya fasilitas pembayaran dengan kartu kredit juga membantu mendongkrak pembayaran. Iya ga sih?
Ane pribadi sih gak keberatan,
sepanjang merchant bicara dulu dari awal soal. Tapi emang sih kalau dikasih tau begitu, biasanya ane ogah dan cari toko lain.
Solusi yang paling oke sih adalah
kalau merchant mengikuti imbauan AKKI.Surcharge tersebut bisa dimasukkan ke komponen harga barang yang dijual. Jadi konsumen gak merasa dirugikan, dan merchant gak dianggap melanggar aturan
Itu dia dari ane…ditunggu tanggapan agan-agan ya..dan cendolnya bila berkenan.
Agus...OUT
