- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[RIP Angeline] Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah
TS
medyudhapradja
[RIP Angeline] Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah
Quote:
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Angeline (8) ditemukan meninggal di belakang rumahnya yang berada di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
Sumber yang diperoleh Tribun Bali, jenazah Angeline ditemukan di belakang rumah Angeline.
"Berada di belakang, di belakang kandang ayam," jelas sumber tersebut.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Rony F Sompie mengatakan pihaknya masih mencoba melakukan evakuasi.
Evakuasi jenazah Angeline di belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
"Nanti kami akan jelaskan," jelasnya. (*)
Sumber yang diperoleh Tribun Bali, jenazah Angeline ditemukan di belakang rumah Angeline.
"Berada di belakang, di belakang kandang ayam," jelas sumber tersebut.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Rony F Sompie mengatakan pihaknya masih mencoba melakukan evakuasi.
Evakuasi jenazah Angeline di belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
"Nanti kami akan jelaskan," jelasnya. (*)
http://bali.tribunnews.com/2015/06/1...belakang-rumah
Quote:
Merdeka.com - Pencarian selama lebih dari 20 hari terhadap hilangnya Angeline bocah SD kelas 2 berumur 8 tahun, akhirnya terjawab. Bocah manis dan ayu ini ditemukan sudah membusuk di rumahnya sendiri di Jalan Sedap Malam No 26 Denpasar.
Hingga kini belum ada pihak kepolisian yang bersedia memberikan penjelasan. Sejumlah warga langsung berhamburan memenuhi sisi jalan depan rumah Angeline. Polisi langsung memberikan batas police line di areal masuk menuju kandang ayam, tempat biasa anak ini membersihkan kotoran ayam.
"Gila ibunya, dikubur di kandang ayam. Pantesan bau tai ayam tidak dibersihkan," ujar salah seorang warga, Rabu (10/6) di lokasi.
Dugaan sementara Siswi SDN 12 Sanur yang hilang 16 Mei lalu, ini tewas dibunuh oleh ibu asuhnya Margareta (50). Kapolda Bali, baru tiba di lokasi sekitar pukul 13.15 Wita dan hingga kini belum bisa memberikan keterangan. Bahkan jenazah Angeline juga belum di evakuasi dari lokasi.
Hingga kini belum ada pihak kepolisian yang bersedia memberikan penjelasan. Sejumlah warga langsung berhamburan memenuhi sisi jalan depan rumah Angeline. Polisi langsung memberikan batas police line di areal masuk menuju kandang ayam, tempat biasa anak ini membersihkan kotoran ayam.
"Gila ibunya, dikubur di kandang ayam. Pantesan bau tai ayam tidak dibersihkan," ujar salah seorang warga, Rabu (10/6) di lokasi.
Dugaan sementara Siswi SDN 12 Sanur yang hilang 16 Mei lalu, ini tewas dibunuh oleh ibu asuhnya Margareta (50). Kapolda Bali, baru tiba di lokasi sekitar pukul 13.15 Wita dan hingga kini belum bisa memberikan keterangan. Bahkan jenazah Angeline juga belum di evakuasi dari lokasi.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ang...a-asuhnya.html
kesaksian tetangga tentang kehidupan Angeline :
Quote:
Seperti diberitakan sebelumnya, Angeline (8), dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00 Wita.
Agus Tai Andamai (26) menjadi saksi kehidupan keseharian Angeline saat itu mengatakan Angeline adalah gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibunya, Mg.
Agus Tai Andamai (26) menjadi saksi kehidupan keseharian Angeline saat itu mengatakan Angeline adalah gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibunya, Mg.
Menurut pria asal Waingapu, Sumba ini, setiap hari sepulang dari sekolah, Angeline hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja memberi makan ayam yang dipelihara oleh sang ibu.
Bila tidak memberi makan ayam, menurut kesaksiannya, ibunya tak segan memarahinya.
"Pernah saya dengar ibunya mengumpat kepada dia. Ngomongnya begini, 'kalau tidak membantu kasih makan ayam, mending ia keluar dari rumah ini," ujar Agus di antara kandang ayam yang ada di rumah sang majikan, Senin (18/5/2015).
Kata-kata itu tak hanya dikatakan satu dua kali saja oleh wanita yang kemudian diketahui sebagai ibu angkat itu.
Pada dasarnya ia sudah berulangkali mendengar ibunya berkata kasar kepada Angeline.
"Banyak saya sudah sering mendengarnya. Kadang saya juga kasihan kepada anak itu," kata dia.
Lanjut Agus, biasanya seusai dimarahi ibunya, Angeline langsung keluar dan menuju ke kandang-kandang ayam yang memang memenuhi rumah berlantai dua ini.
Selain ke kandang ayam, ia juga mengurung diri ke kamarnya.
Pernah suatu kali Angeline bercerita tentang kelakuan ibunya.
Kala itu, ia melihat hidung anak yang masih duduk di kelas 2 B sebuah sekolah dasar di Sanur ini keluar darah.
Saat itu juga korban bercerita bahwa dirinya baru saja dipukuli oleh sang ibu.
Agus juga menambahkan, saat menuju ke sekolah, Angeline harus berjalan kaki. Padahal, jarak sekolah dengan rumah tinggalnya cukup jauh.
"Untuk ukuran anak kecil tentu saja jarak dua kilometer sangat jauh. Bayangkan saja, kadang saya juga kasihan," keluhnya.
Wali kelas di sekolah, Putu Sri Wijayanti (44), membenarkan bahwa Angeline memang sering berjalan kaki dari rumahnya ke sekolah.
Kata dia, jarak antara sekolah dengan rumahnya sekitar dua kilometer.
Ia juga menjelaskan kondisi Angeline saat berada di sekolahnya. Kata Wijayanti, anak tersebut memang cenderung pendiam.
Saat kegiatan belajar mengajar di sekolah contohnya, anak terseut seperti tidak fokus terhadap pelajaran yang diberikan.
Tak hanya itu, saat berada di kelas anak itu juga tatapannya kosong, kadang juga tertidur di meja belajarnya.
"Lemas sekali, seperti tak punya semangat. Karena kondisi ini prestasinya pun menurun," jelasnya.
Kejanggalan lain yang dilihatnya adalah Angeline sering terlambat sekolah. Selain itu pakaian yang dikenakannya saat ke sekolah cukup kumal, kaos kakinya sampai warnanya kecoklatan.
Agus Tai Andamai (26) menjadi saksi kehidupan keseharian Angeline saat itu mengatakan Angeline adalah gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibunya, Mg.
Agus Tai Andamai (26) menjadi saksi kehidupan keseharian Angeline saat itu mengatakan Angeline adalah gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibunya, Mg.
Menurut pria asal Waingapu, Sumba ini, setiap hari sepulang dari sekolah, Angeline hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja memberi makan ayam yang dipelihara oleh sang ibu.
Bila tidak memberi makan ayam, menurut kesaksiannya, ibunya tak segan memarahinya.
"Pernah saya dengar ibunya mengumpat kepada dia. Ngomongnya begini, 'kalau tidak membantu kasih makan ayam, mending ia keluar dari rumah ini," ujar Agus di antara kandang ayam yang ada di rumah sang majikan, Senin (18/5/2015).
Kata-kata itu tak hanya dikatakan satu dua kali saja oleh wanita yang kemudian diketahui sebagai ibu angkat itu.
Pada dasarnya ia sudah berulangkali mendengar ibunya berkata kasar kepada Angeline.
"Banyak saya sudah sering mendengarnya. Kadang saya juga kasihan kepada anak itu," kata dia.
Lanjut Agus, biasanya seusai dimarahi ibunya, Angeline langsung keluar dan menuju ke kandang-kandang ayam yang memang memenuhi rumah berlantai dua ini.
Selain ke kandang ayam, ia juga mengurung diri ke kamarnya.
Pernah suatu kali Angeline bercerita tentang kelakuan ibunya.
Kala itu, ia melihat hidung anak yang masih duduk di kelas 2 B sebuah sekolah dasar di Sanur ini keluar darah.
Saat itu juga korban bercerita bahwa dirinya baru saja dipukuli oleh sang ibu.
Agus juga menambahkan, saat menuju ke sekolah, Angeline harus berjalan kaki. Padahal, jarak sekolah dengan rumah tinggalnya cukup jauh.
"Untuk ukuran anak kecil tentu saja jarak dua kilometer sangat jauh. Bayangkan saja, kadang saya juga kasihan," keluhnya.
Wali kelas di sekolah, Putu Sri Wijayanti (44), membenarkan bahwa Angeline memang sering berjalan kaki dari rumahnya ke sekolah.
Kata dia, jarak antara sekolah dengan rumahnya sekitar dua kilometer.
Ia juga menjelaskan kondisi Angeline saat berada di sekolahnya. Kata Wijayanti, anak tersebut memang cenderung pendiam.
Saat kegiatan belajar mengajar di sekolah contohnya, anak terseut seperti tidak fokus terhadap pelajaran yang diberikan.
Tak hanya itu, saat berada di kelas anak itu juga tatapannya kosong, kadang juga tertidur di meja belajarnya.
"Lemas sekali, seperti tak punya semangat. Karena kondisi ini prestasinya pun menurun," jelasnya.
Kejanggalan lain yang dilihatnya adalah Angeline sering terlambat sekolah. Selain itu pakaian yang dikenakannya saat ke sekolah cukup kumal, kaos kakinya sampai warnanya kecoklatan.
http://bali.tribunnews.com/2015/06/1...g-rumah?page=4
*UPDATE*
Kedatangan ibu kandung Angeline
Quote:
Metrotvnews.com, Denpasar: Tangis histeris pecah di ruang jenazah RSUP Sanglah, Denpasar, Bali. Amidah tak mampu menahan kesedihan saat melihat anak kandungnya, Angeline, 8, terbaring tak bernyawa di ruang jenazah.
Amidah datang bersama saudaranya ke RSUP Sanglah sekira pukul 16.30 WIB, Rabu 10 Juni. Begitu hendak memasuki ruang jenazah, petugas tak mengizinkan. Sebab, proses otopsi terhadap Angeline masih berlangsung.
Amidah kecewa. Ia berusaha masuk ke ruang jenazah. Sejumlah orang yang berada di sekitar ruang jenazah berusaha menenangkannya.
"Angeline, ibu datang," teriak Amidah sambil menggedor pintu ruang jenazah.
Ia tak mampu menahan kesedihan. Ia lalu jatuh tepat di depan pintu ruang jenazah.
Perempuan asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu tak rela dengan kematian yang menimpa putrinya tersebut. Sejak masih bayi berusia tiga hari, Amidah merelakan Margaret dan suaminya mengangkat Angeline sebagai anak mereka.
Saat itu, Amidah senang lantaran Angeline diasuh oleh keluarga yang serba berkecukupan secara materi. Masa depan Angeline pun bisa lebih baik.
Tapi, 16 Mei 2015, menjadi kabar buruk bagi Amidah. Angeline dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar.
Lalu, tadi siang, Amidah mendapat kabar Angeline ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Polisi menemukan Angeline terkubur dalam sebuah lubang di belakang rumah Margaret. Mirisnya, lubang itu berada di bawah kandang ayam.
Amidah tak terima dengan kenyataan itu. Ia meminta polisi menghukum berat pelaku yang telah menghabisi nyawa buah hatinya tersebut.
RRN
Amidah datang bersama saudaranya ke RSUP Sanglah sekira pukul 16.30 WIB, Rabu 10 Juni. Begitu hendak memasuki ruang jenazah, petugas tak mengizinkan. Sebab, proses otopsi terhadap Angeline masih berlangsung.
Amidah kecewa. Ia berusaha masuk ke ruang jenazah. Sejumlah orang yang berada di sekitar ruang jenazah berusaha menenangkannya.
"Angeline, ibu datang," teriak Amidah sambil menggedor pintu ruang jenazah.
Ia tak mampu menahan kesedihan. Ia lalu jatuh tepat di depan pintu ruang jenazah.
Perempuan asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu tak rela dengan kematian yang menimpa putrinya tersebut. Sejak masih bayi berusia tiga hari, Amidah merelakan Margaret dan suaminya mengangkat Angeline sebagai anak mereka.
Saat itu, Amidah senang lantaran Angeline diasuh oleh keluarga yang serba berkecukupan secara materi. Masa depan Angeline pun bisa lebih baik.
Tapi, 16 Mei 2015, menjadi kabar buruk bagi Amidah. Angeline dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar.
Lalu, tadi siang, Amidah mendapat kabar Angeline ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Polisi menemukan Angeline terkubur dalam sebuah lubang di belakang rumah Margaret. Mirisnya, lubang itu berada di bawah kandang ayam.
Amidah tak terima dengan kenyataan itu. Ia meminta polisi menghukum berat pelaku yang telah menghabisi nyawa buah hatinya tersebut.
RRN
http://news.metrotvnews.com/read/201...ine-ibu-datang
foto sang Ibunda Angeline
perkiraan kronologis dan motif oleh Rudi Valinka @kurawa
Quote:
Rudi Valinka #70KOWI @kurawa
jika melihat postingan info hilangnya angeline, tertangkap makna kalo kematian angeline ini dilakukan satu keluarga.. semua punya peran
balik lagi ke angeline, kalo melihat rentang kejadian disiksa hingga kematiannya adalah kematian yang tidak direncanakan saat itu
ada faktor kesulitan ekonomi keluarga angkat angeline,penyiksaan yg dilakukan secara bertahap dlm waktu lama lbh kearah "mematikan" perlahan
kondisi rumah keluarga angkat angeline menjelaskan dengan pasti mereka "butuh duit" tapi tidak bisa menjual aset yang mrk punya krn angeline
selepas kematian orang tua angkat (bapak angkat) angeline yang bule beberapa tahun sebelumnya nampak simpanan makin tipis..
kalo polisi sedikit mau telusuri gue duga ada faktor hutang besar si ibu utk menghidupi keluarga ini.. perubahan sikap ke angeline dimulai
dari pengakuan tetangga keluarga angeline bisa dipastikan penyiksaan ke angeline bukan dilakukan sejak lama.. guru2 disekolah pun begitu
angeline masih dibawah umur.. jika benar hak waris ada ke angeline, tentu penjualan aset harus menunggu angeline dewasa secara hukum
ada 2 cara menghilangkan hak waris angeline : buat depresi hingga gila atau hilangkan nyawanya.. modus penyiksaan angeline lbh ke pertama
Kematian angeline lebih disebabkan karena faktor penyiksaan yg berlebihan.. saat sekarat diputuskan utk dihabisi sekalian
Penyiksaan yg dilakukan lebih dari 1 orang cenderung diluar kontrol.. angeline menerima siksaan secara bergilir..
jika melihat postingan info hilangnya angeline, tertangkap makna kalo kematian angeline ini dilakukan satu keluarga.. semua punya peran
balik lagi ke angeline, kalo melihat rentang kejadian disiksa hingga kematiannya adalah kematian yang tidak direncanakan saat itu
ada faktor kesulitan ekonomi keluarga angkat angeline,penyiksaan yg dilakukan secara bertahap dlm waktu lama lbh kearah "mematikan" perlahan
kondisi rumah keluarga angkat angeline menjelaskan dengan pasti mereka "butuh duit" tapi tidak bisa menjual aset yang mrk punya krn angeline
selepas kematian orang tua angkat (bapak angkat) angeline yang bule beberapa tahun sebelumnya nampak simpanan makin tipis..
kalo polisi sedikit mau telusuri gue duga ada faktor hutang besar si ibu utk menghidupi keluarga ini.. perubahan sikap ke angeline dimulai
dari pengakuan tetangga keluarga angeline bisa dipastikan penyiksaan ke angeline bukan dilakukan sejak lama.. guru2 disekolah pun begitu
angeline masih dibawah umur.. jika benar hak waris ada ke angeline, tentu penjualan aset harus menunggu angeline dewasa secara hukum
ada 2 cara menghilangkan hak waris angeline : buat depresi hingga gila atau hilangkan nyawanya.. modus penyiksaan angeline lbh ke pertama
Kematian angeline lebih disebabkan karena faktor penyiksaan yg berlebihan.. saat sekarat diputuskan utk dihabisi sekalian
Penyiksaan yg dilakukan lebih dari 1 orang cenderung diluar kontrol.. angeline menerima siksaan secara bergilir..
dan perkiraan motifnya emang mendekati kebenaran
Quote:
Metrotvnews.com, Denpasar: Alasan kematian Angeline, bocah usia 8 tahun, yang dilaporkan hilang beberapa pekan lalu masih misteri. Namun sebuah kabar berembus menyebutkan Angeline dibunuh karena warisan.
Polisi masih belum dapat memastikan motif kematian Angeline itu. Hingga berita ini dimuat, polisi masih mendalami keterangan ibu angkatnya, Margaret beserta dua saudara angkatnya, Ivone dan Kristin.
Saat berusia tiga hari, Margaret dan suaminya mengangkat Angeline sebagai anak. Pasangan suami istri itu kemudian membesarkan Angeline di rumah mereka di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.
Beberapa tahun lalu, suami Margaret yang merupakan warga negara asing meninggal. Kabarnya, Angeline mendapat warisan dengan nilai cukup besar dari ayah angkatnya itu.
Namun polisi enggan mengomentari kabar tersebut. Yang jelas, Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie menduga kematian Angeline melibatkan orang-orang terdekatnya.
"Semua yang ada di rumah, orang yang berkaitan dengan Angeline harus kami dengar keterangannya," kata Kapolda saat berada di lokasi penemuan jenazah Angeline, Rabu (10/6/2015).
Selain Margaret, polisi juga memeriksa keterangan dua saudari angkatnya yaitu Ivone dan Kristin. Sebab sehari-hari, Angeline tinggal serumah dengan mereka.
Polisi masih belum dapat memastikan motif kematian Angeline itu. Hingga berita ini dimuat, polisi masih mendalami keterangan ibu angkatnya, Margaret beserta dua saudara angkatnya, Ivone dan Kristin.
Saat berusia tiga hari, Margaret dan suaminya mengangkat Angeline sebagai anak. Pasangan suami istri itu kemudian membesarkan Angeline di rumah mereka di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.
Beberapa tahun lalu, suami Margaret yang merupakan warga negara asing meninggal. Kabarnya, Angeline mendapat warisan dengan nilai cukup besar dari ayah angkatnya itu.
Namun polisi enggan mengomentari kabar tersebut. Yang jelas, Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie menduga kematian Angeline melibatkan orang-orang terdekatnya.
"Semua yang ada di rumah, orang yang berkaitan dengan Angeline harus kami dengar keterangannya," kata Kapolda saat berada di lokasi penemuan jenazah Angeline, Rabu (10/6/2015).
Selain Margaret, polisi juga memeriksa keterangan dua saudari angkatnya yaitu Ivone dan Kristin. Sebab sehari-hari, Angeline tinggal serumah dengan mereka.
http://news.metrotvnews.com/read/201...ayah-angkatnya
foto proses evakuasi jenazah Angeline
selamat jalan Angeline..semoga arwahmu damai di sisi-Nya
Diubah oleh medyudhapradja 10-06-2015 11:11
0
43.7K
Kutip
361
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan