YOGYAKARTA - Lokalisasi prostitusi Sarkem di Yogyakarta , selama bulan puasa, akan tutup selama seminggu. Selain itu, bagi pekerja seks komersial (PSK) yang tidak pulang kampung dan beragama Islam dianjurkan mengikuti shalat Tarawih.
"Aktivitas di sini selama bulan puasa akan tutup seminggu di awal puasa. Itu sudah aturan sejak dulu," kata Sarjono, ketua RW 3 Sosrowijayan Kulon, Kota Yogyakarta , saat ditemui Kompas.com di lokasi pengajian, Selasa (9/6/2015) malam.
Ia menuturkan, biasanya, selama bulan puasa para PSK di Sarkem memilih untuk pulang kampung. Namun ada juga yang tidak pulang. Biasanya, lanjut dia, para PSK yang tidak pulang karena tidak ada biaya. Bagi yang tidak pulang dan beragama Islam dianjurkan mengikuti shalat Tarawih.
"Sudah diumumkan di pertemuan RW, yang tidak pulang dan beragama Islam dianjurkan ikut Tarawih," ujarnya.
Selain itu, aktivitas di Sarkem hanya diperbolehkan setelah shalat Tarawih selesai. Siang sampai petang tidak diperbolehkan menerima tamu. Namun demikian, tahun-tahun sebelumnya, setiap bulan puasa Sarkem sepi pengunjung, sehingga aktivitas menerima tamu bisa dikatakan sangat jarang.
"Kalau melanggar aturan-aturan ini ada sanksinya, mulai dari denda dan sebagainya. Nanti akan dipanggil ke balai desa dulu," katanya.
Menurut Sarjono, saat ini ada 90 PSK yang ada di lingkup RW 3 Sosrowijayan, Kota Yogyakarta. Jumlah ini pun terus berkurang setiap tahunnya.
"Yang di RW ini ada 90, kebanyakan mereka di luar. Kalau di luar bisa 100-an. Jumlahnya juga terus berkurang, karena saya sudah berbicara agar tidak memasukan mbak-mbak (PSK) lagi ke sini," ujarnya.
http://www.tribunnews.com/regional/2...up-satu-minggu
Harusnya Sarkem boleh tetep buka untuk MENGHORMATI Panastak yang tidak puasa.