Quote:
MAROS, KOMPAS.com -Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersyukur, nasib Indonesia tak seperti kebanyakan negara-negara Arab yang sibuk perang saudara ketimbang membangun bangsa.
"Kita tonton tv setiap hari itu perang di Yaman, perang sesama (saudara) di Libya. Saling menghancurkan. Alhamdulillah kita di Indonesia tidak begitu, kita bisa hidup harmonis," kata JK saat mengunjungi Pondok Pesantren Nahdatul Ulum di Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (7/6/2015).
Dia melanjutkan, semua elemen bangsa mesti menjaga keharmonisan yang sudah terjalin selama ini. Saat ada pihak-pihak yang membawa paham radikal, masyarakat diminta untuk melawannya dengan pemikiran atau ideologi yang benar, bukan dengan kekerasan.
"Seberapa besar senjata polisi dan tentara, tidak akan mempan kalau tidak ada lewat ideologi. Makanya harus dengan Islam moderat, jalan tengah," kata dia.
Menurut JK, negara yang hancur secara ekonomi pasti lebih mudah dimasuki ideologi yang radikal. Itulah sebabnya di Yaman atau Libya hingga kini terus berkecamuk perang.
Menurut JK, pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berbagai proyek-proyek di bidang ekonomi dan memutuskan untuk membangun pendidikan Islam tinggi guna membuat masyarakat Indonesia lebih berilmu.
"Banyak orang pergi belajar ke Saudi tetapi di Saudi orang saling bom. Apalagi di Yaman, Syria (Suriah). Karena itulah sebagai cikal bakal, tokoh pemikir agama di pesantren sangat penting," kata JK.
sumber
Semoga indonesia tetap damai