
VIVAlife - Kesempurnaan identik dengan para wanita peserta kontes kecantikan. Mulai dari ujung rambut, kaki, hingga kondisi kesehatan. Namun, Alexis Wineman membuktikan kalau dengan menyandang autisme dia bisa bersaing dengan wanita cantik lainnya dalam kompetisi Miss America 92nd.
Pada Sabtu esok, 12 Januari 2013, Wineman akan tampil maksimal untuk bisa merebut mahkota Miss America. Momen ini memang bisa dikatakan bersejarah karena pertama kalinya penyandang autisme berhasil jadi finalis.
“Dulu aku tak pernah tertarik pada kontes kecantikan. Aku pikir ini adalah sesuatu yang tak akan pernah bisa dilakukan, namun kini sangat berbeda," ujar Wineman, seperti dikutip dari Huffingtonpost.com
Gadis cantik berusia 18 tahun ini didiagnosis autisme atau gangguan perkembangan pervasif dan sindrom Asperger pada usia 11. Wineman didukung lingkungan serta keluarga, berusaha untuk hidup normal. Ia pun tak merasa minder dengan kekurangan yang dialaminya.

Justru dengan masalah yang dialaminya, Wineman menggunakan ajang Miss America untuk melakukan kampanya kepedulian. Motonya adalah "Normal is just a dryer setting: living with autism".
Bersama dengan finalis lain yang tak kalah cantik dari 52 negara bagian, ia akan bersaing untuk mendapat mahkota Miss America. Pada Sabtu esok, finalis dari Montana ini akan membuktikan kelebihannya.
sumber
ada yang bertanya nich :
Quote:
Original Posted By baccu►autis nya gimana gan?
saya ga paham bahasa kedokteran
mungkin agan mau menjelaskan kepada saya?

Quote:
Sindrom Asperger dinamakan sesuai dengan Hans Asperger, seorang psikolog anak asal Austria yang menemukan gangguan ini pada tahun 1944.
Sindrom Asperger merupakan gangguan neurobiologis (neuro transmitter) dan gangguan autis yang dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.
Kondisi ini termasuk dalam gangguan spektrum autisme (ASD). Spektrum autisme merupakan gangguan perkembangan yang memiliki berbagai jenis dengan karakteristik serupa.
Penyebab Sindrom Asperger
Sindrom Asperger diklasifikasikan sebagai salah satu dari lima gangguan perkembangan pervasif (PDD) dan diperkirakan terjadi akibat kombinasi dari faktor psikologis, fisiologis, dan sosiologis.
Kemungkinan terjadinya gangguan ini berkisar 4/5: 10.000, dan ditemukan sekitar empat kali lebih banyak pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
Gangguan ini bisa dipicu oleh disfungsi otak yang bisa terjadi akibat trauma, penyakit, atau struktur otak yang abnormal.
Gejala Sindrom Asperger pada Anak
Gejala-gejala mulai terlihat saat seorang anak berusia 18 bulan.
Tapi semuanya baru benar-benar bisa dipastikan setelah anak berusia setidaknya tiga tahun.
Berikut adalah tanda dan gejala sindrom Asperger pada anak:
1. Anak-anak dengan Asperger memiliki masalah dengan kontak mata.
Mereka menghindari kontak mata saat berkomunikasi atau tidak mempertahankan kontak mata.
2. Ekspresi wajah yang tidak normal.
Anak dengan sindrom Asperger cenderung mengekspresikan diri serta melakukan komunikasi non-verbal dengan cara yang aneh (tidak biasa).
3. Gerakan motorik tidak terkoordinasi yang meliputi postur tubuh yang aneh, gaya berjalan yang kaku, atau gerakan canggung.
4. Terobsesi pada pengulangan. Anak dengan sindrom Asperger melakukan suatu hal berulang-ulang dan takut pada perubahan.
5. Gangguan interaksi sosial dan kepribadian eksentrik.
6. Menarik diri secara sosial yang meliputi menyendiri, acuh tak acuh, kurangnya minat pada orang lain, kurangnya empati, berpikir satu arah, dan berpikir kaku.
7. Mengalami kesulitan berbicara. Anak dengan sindrom Asperger tidak begitu ekspresif dalam nada bicara mereka.
8. Gaya bicara cenderung formal, mengambil segala sesuatu secara harfiah, dan tidak mampu mengenali kiasan atau sindiran.
9. Sibuk dengan diri sendiri, berpikir tidak fleksibel, dan kurang imajinasi.
10. Gangguan interaksi sosial. Anak tida suka bergaul dengan teman-temannya.
Penderita mengalami kesulitan memulai pembicaraan serta memahami emosi sehingga kesulitan menjalin hubungan teman sebaya.
11. Anak-anak dengan sindrom Asperger merasa sangat sulit untuk memahami emosi.
Mereka memiliki ekspresi wajah yang minim dan tidak bisa memahami ekspresi wajah orang lain.
12. Anak dengan sindrom Asperger memiliki memori hafalan yang sangat baik dan dapat menyajikan banyak fakta tentang subyek yang menarik minat mereka tetapi tidak bisa membentuk kesimpulan apapun.
13. Mereka memiliki minat yang terbatas sehingga lebih fokus pada apa yang menjadi minatnya saja.
Ketika tertarik pada satu topik, anak dengan sindrom Asperger akan melupakan atau meninggalkan topik yang lain.
14. Mengalami kesulitan untuk bergiliran saat berbicara dan mendengarkan orang lain. Mereka terobsesi dengan hal-hal biasa seperti jadwal kereta api, cuaca, atau gadget.
15. Mengalami kesulitan mengingat nama, cenderung mengabaikan peraturan, tidak memiliki respon yang kuat terhadap rasa sakit, dan memiliki sensitivitas berlebih terhadap suara atau tekstur tertentu.
Gejala Sindrom Asperger pada Orang Dewasa
Orang dewasa dengan sindrom Asperger bisa hidup normal seperti menikah dan bersekolah tinggi.
Mereka bisa pula sukses dalam karir mengingat kemampuan yang luar biasa dalam mengingat dan begitu fokus dalam bidang minat mereka.
Namun, penderita sindrom Asperger cenderung lebih mudah depresi dan menderita kecemasan akibat kekhawatiran tidak diterima.
Meskipun tidak sepenuhnya dapat disembuhkan, gejala sindrom Asperger bisa terus diperbaiki seiring dengan waktu.
Berikut adalah gejala sindrom Asperger pada orang dewasa:
1. Memiliki minat besar pada suatu bidang khusus dan dianggap sangat cerdas pada bidang tersebut.
2. Kaku dan tidak fleksibel dalam pola berpikir.
3. Tidak dapat mengatur perilaku sosial dengan baik.
4. Memiliki masalah dalam mengelola amarah, mengendalikan perasaan cemas, depresi, dan ketakutan.
5. Kesulitan berempati dengan orang lain.
6. Melakukan suatu hal secara berulang untuk merasa aman.
7. Berada di bawah tekanan jika rutinitas berubah.
Pengobatan Sindrom Asperger
Terdapat berbagai prosedur perawatan dan pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita sindrom Asperger. Berikut adalah diantaranya:
1. Terapi perilaku kognitif.
2. Pelatihan ketrampilan sosial.
3. Terapi wicara dan aktivitas bisa membantu anak dengan sindrom Asperger.
4. Tidak ada obat untuk menyembuhkan sindrom Asperger. Obat umumnya digunakan untuk mengurangi depresi dan kecemasan.
5. Terapi fisik untuk membantu dalam kontrol gerakan anggota tubuh.
Ada banyak orang terkenal dan ilmuwan yang mengalami sindrom Asperger seperti Albert Einstein, Isaac Newton, Bill Gates, Keanu Reeves, Al Gore, Woody Allen, Bob Dylan, dll.
Banyak dari perilaku penderita sindrom Asperger yang disalahpahami. Mereka dianggap sebagai orang yang egois, dingin, tidak peduli, dll.
Padahal perilaku tersebut bukan sesuatu yang disengaja, yang bahkan tidak disadari oleh para penderita sindrom Asperger
==sekian==
