- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hebat, Pria Yogya Ini Selamatkan Sungai, Turis Jadi Betah


TS
joki.banteng2
Hebat, Pria Yogya Ini Selamatkan Sungai, Turis Jadi Betah
Quote:



TEMPO.CO , Yogyakarta -Sepeninggal Yusuf Bilyarta Mangunwijaya yang lebih dikenal sebagai Romo Mangun pada 1999, pelestarian lingkungan di kawasan Kali Code Yogyakarta sempat
meredup. Kawasan sungai yang membelah Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, hingga Kabupaten Bantul sepanjang 42 kilometer itu kian
terancam akibat maraknya permukiman warga di bantaran sungai.
Kondisi tersebut mendorong seorang mantan guru yang juga warga bantaran Code Kampung Jetisharjo, Kota Yogyakarta, Totok Pratopo, 48
tahun, membentuk sebuah komunitas penyelamat Code bernama Forum Masyarakat Code Utara pada 2001.
Forum kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah komunitas pelestari sungai, yakni Pemerti
Code, pada 2008. Komunitas ini menjadi forum pertemuan para aktivis penyelamat Code, dari
hulu di Kali Boyong Sleman hingga hilir Code di Bantul. “Kawasan sungai tidak bisa diklaim hanya
milik warga bantaran,” ujar Totok saat ditemui Tempo di Kampung Jetisharjo, Yogyakarta, 4 Juni
2015.
Totok menuturkan jika dulu Romo Mangunwijaya lebih menyasar ke aspek kemanusiaan agar keberadaan warga bantaran Code diakui pemerintah, saat ini persoalan itu sudah bergeser. Tantangannya, kata dia, bagaimana warga bisa
menjaga sungai agar tetap lestari.
Melalui Forum Masyarakat Code Utara, Totok mulai mendekati warga di bantaran sungai agar tidak lagi membangun permukiman terlalu dekat dengan tebing sungai. Meski tak mudah, usaha tersebut perlahan membuahkan hasil. Dari kampung yang awalnya kumuh dan sesak, Code utara kini menjadi lebih sejuk dan nyaman. Wisatawan luar negeri dan mahasiswa tertarik untuk datang dan tinggal di kampung bantaran
Code. Hal ini membuat warga bantaran Code lainnya iri. Mereka pun meminta Totok menyulap
kampungnya seperti Code utara.
Kampung Susun
Totok menuturkan, usaha penyelamatan Code tak mungkin dilakukan hanya di wilayah kota atau
bagian tengah saja. Dia lalu mengusulkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sebuah
konsep kampung susun, yakni sebuah kampung bantaran dengan konstruksi lebih aman dan
ramah lingkungan. Pada 2014, usul tersebut melahirkan sebuah program hunian transit berupa rumah susun sewa Gemawang di Kelurahan
Sinduadi Mlati, Sleman. “Ini akan menjadi lokasi
transit sementara warga Code saat permukiman aslinya di bantaran sungai dibenahi,” ujarnya. Dia mengakui aktivitas penyelamatan Code tak banyak menghasilkan materi yang bisa menghidupi keluarganya. Namun bukan berarti dia merasa kekurangan. Pelestarian lingkungan sungai membuat Totok bisa hidup dari aktivitas
pemandu wisata wahana tracking yang sampai sekarang menjadi primadona wisatawan.
Karena kegigihannya melestarikan Kali Code, Kementerian Lingkungan Hidup menganugerahi Totok dengan hadiah Kalpataru untuk kategori pembina. Ada sebelas orang yang mendapatkan Kalpataru dari 130 kandidat yang diseleksi dari
berbagai penjuru Indonesia.
sumber terpercaya
Untung bukan hoak gubernurnya. yang selalu main gusur sana gusur sini

Diubah oleh joki.banteng2 05-06-2015 05:48
0
3.2K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan