Selama beberapa dekade, ada sejumlah makanan yang masuk daftar hitam dan harus dihindari lantaran dapat menyebabkan penebalan arteri yang mematikan, penyakit jantung dan stroke.

Namun, sebuah laporan di Amerika Serikat menemukan, pengetahuan yang memperingatkan bahwa makan telur - bersama dengan makanan kolesterol tinggi lainnya seperti mentega, kerang, daging dan hati - bisa saja keliru.

Makanan kolesterol tinggi telah dicap berbahaya bagi kesehatan manusia sejak 1970-an.

Namun kini, semakin banyak ahli yang berdebat bahwa tidak ada hubungannya antara kolesterol tinggi dalam makanan dan kadar berbahaya dari zat lemak dalam darah.

Sekarang, sebuah langkah perubahan dramatis terhadap masalah ini, pemerintah Amerika Serikat menerima saran untuk mengeluarkan soal kolesterol dari daftar "nutrisi yang harus diperhatikan".

The US Department of Agriculture panel, yang diberi tugas merombak pedoman setiap lima tahun, telah mengindikasikan akan tunduk pada penelitian baru soal peran makanan kolesterol dalam kesehatan jantung manusia.

Dietary Guidelines Advisory Committee berencana untuk tidak lagi memperingatkan orang untuk menghindari telur, kerang dan makanan sarat kolesterol lainnya.

Titik balik ini, berdasarkan laporan panitia, akan membatalkan peringatan kesehatan tentang makanan tinggi kolesterol yang telah dilakukan selama hampir 40 tahun itu.

Dr Steven Nissen, ahli jantung dari Cleveland Clinic, Amerika Serikat, mengatakan:"Ini keputusan yang tepat. Kami mendapat pedoman diet yang salah. Itu sudah salah selama beberapa dekade."

Fokus perhatian para dokter sekarang ini bergeser dari peringatan tentang kolesterol dan lemak jenuh ke masalah gula sebagai makanan yang paling mengancam.

Ahli jantung yang berbasis di London, Dr Aseem Malhotra, science director of campaign group Action On Sugar, menulis dalam British Medical Journal bahwa sudah waktunya untuk "mendobrak mitos soal peranan lemak jenuh dalam penyakit jantung".



yg punya darah tinggi / kolesterol sekarang bisa makan enak.. sate, steak, jeroan etc

yg lebih berbahaya ternyata makanan manis