Quote:
Ngomongin cinta emang nggak ada habisnya. Mungkin itulah kenapa genre novel yang satu ini banyak dan mudah ditemui. Seperti yang udah agan ketahui, genre ini membahas percintaan. Bisa soal patah hati, terus nemu lagi kekasih yang baru, bisa tentang kisah cinta epik dari pertama kali bertemu sampai dipisahkan oleh ajal...
Biar makin seru, ada sub-genrenya juga :[/LEFT][/LEFT]
Biasanya setting-nya di masa kini. Standar lah. Seorang cewek ketemu cowok kece waktu beli somay, ternyata cowoknya itu beneran tukang somaynya. Mereka jatuh cinta, terus keluarga si cewek nggak merestui, dan mereka membuang gerobak somay si cowok ke jurang, terus... ini lama-lama kayak sinetron. Bye.
Sub-genre ini mengisahkan kisah cinta dengan penuh fantasi. Misalnya, kedua karakter hidup di alam berbeda. Misalnya yang cowoknya sebenernya manusia trenggiling, sementara yang ceweknya putri duyung di air tawar
[LEFT]
Ceritanya terjadi jauh di masa depan. Tiba-tiba kepikiran kalau Romeo & Juliet dibikin jadi roman futuristik, lucu juga kali ya. Kalau iya, mungkin mereka berdua nggak mati karena bisa kirim-kiriman kabar dengan lebih cepat pakai hape.
[LEFT]
Hampir kayak kebalikan dari roman futuristik, roman histori berlatar sejarah alias masa lalu. Genre ini termasuk jarang ditulis karena tentunya butuh riset mendalam. Misalnya, mau nulis tentang kisah cinta pasangan yang ketemu sebelum perang dunia kedua, pacaran, terus putus sebelum kemerdekaan Indonesia, sampai akhirnya pisah waktu perang dingin. Kan ribet.
[LEFT]
Selain percintaan, ada tambahan rasa tegang dalam sub-genre ini. Misalnya dua detektif yang lagi nyelidikin kasus pembunuhan jatuh cinta karena sering ketemu dan akhirnya dikejar-kejar si pembunuh karena dia nggak suka liat orang pacaran.