Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung jika mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati diperiksa Bareskrim Polri terkait terkait dugaan korupsi dan pencucian uang dalam penjualan minyak mentah atau kondensat bagian negara yang melibatkan SKK Migas dan PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI).

"(Sri Mulyani diperiksa) sebagai saksi. Saya juga jadi saksi, Wapres jadi saksi, pergi ke bandung. Masa tidak boleh orang jadi saksi," kata JK, sapaan karibnya, saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Menurut JK, pemanggilan Sri Mulyani oleh Bareskrim itu bukan berarti yang bersangkutan terlibat kasus megakorupsi itu, apalagi langsung menjadi tersangka. "Saya kira sebatas ingin diketahui sebagai saksi, keterangan. Tidak berarti Sri Mulyani itu tersangka, tidak," tandas Wapres.

Seperti diketahui, Sri Mulyani menyatakan kesediaannya untuk menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri sebagai saksi kasus penjualan minyak mentah atau kondensat yang merugikan negara hingga Rp2 triliun.

"Iya nanti (Sri Mulyani) akan memenuhi juga," kata Kepala Bagian Legal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Didik Hariyanto, saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Menurut Didik, Sri adalah orang yang taat hukum. Mengenai waktu kapan pemeriksaan bakal digelar, dia akan mengkonfirmasikan lagi kepada penyidik Bareskrim.


SUMBER