Quote:
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Pekan Raya Jakarta yang diadakan tiap tahun sejatinya adalah pestanya rakyat Jakarta. Beraneka produk pun digelar untuk memanjakan pengunjung yang datang dari berbagai sudut kota bahkan luar daerah.
Namun, acap kali acara tersebut justru menjadi ajang bagi segelintir orang untuk menarik keuntungan terlalu besar. Ambil contoh misalnya keberadaan tukang parkir yang memasang tarif fantastis. Tak sedikit warga yang terperangah dan merasa diperas saat harus membayar biaya parkir kendaraannya.
Sebenarnya, Polda Metro Jaya telah menyerahkan sepenuhnya pengelolaan parkir di Pekan Raya Jakarta (PRJ) kepada Dinas Perhubungan (Dishub).
Celakanya, lahan parkir sering kali dimanfaatkan oleh organisasi masyarakat (ormas) yang kemudian membebankan tarif parkir melambung sehingga mencekik pengunjung.
“Pengaturan dan pengelolaan parkir memang ranahnya Dishub, nantinya Dishub yang berkoordinasi dengan ormas, polisi hanya membackup,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Muhammad Iqbal kepada wartawan, Selasa (2/6).
Iqbal menambahkan, Dishub sendiri sudah merangkul ormas agar tidak melakukan pemerasan ataupun pungutan tarif parkir yang melebih tarif standar.
“Namun, jika ditemukan adanya tindak pidana oleh ormas, polisi akan melakukan tindakan tegas,” imbuhnya.
Lebih lanjut Iqbal mengatakan, beberapa personel sudah diturunkan untuk mengamankan PRJ. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya gangguan kamtibmas di acara tersebut.
“Ada patroli jalan kaki, patroli menggunakan sepeda, serta patroli motor, petugas berseragam dan berpakaian preman,” tandasnya.
Sumber
Lah kok ormasnya malah dirangkul bukan di sikat-sikatin aja, yang begini mah namanya udah ngerugiin masyarakat

indonesia terlalu takut sama organisasi masyarakat kalo nguntungin gpp ini udah bikin onar mulu kebanyakan pada kayak preman