http://bareskrim.com/2015/06/03/pilk...ang-incumbent/

MEDAN | Peta perpolitik di Kota Medan kian memanas menjelang akan dilaksanakannya pesta demokrasi serentak di Desember 2015. Aroma bakal calon (balon) Walikota Medan periode 2015 – 2020 telah tercium.

Sejumlah figur lama dan baru dari kalangan birokrat, elit politik, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda kini bermunculan menghiasi bursa calon Kepala Daerah untuk memimpin ibukota Provinsi Sumatera Utara lima tahun ke depan.

Balon orang nomor satu Kota Medan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2015 yang kini menguap ke publik ialah HT Dzulmi Eldin (incumbent); Ramadhan Pohan (politisi Partai Demokrat); Herri Zulkarnain (Partai Demokrat); Hasyim SE (PDIP); Budiman Nadapdap (PDIP); Sofyan Tan (PDIP); Hardi Mulyono (Golkar), Iswanda Nanda Ramli (Golkar), Ridho Lubis (Golkar), Rusmin Lawin (PAN); Abdullah Rasyid (PAN); Zulham Effendi Siregar (tokoh pemuda); RE Nainggolan (mantan Sekdaprov Sumut).

Bahkan, juga beredar kabar ikutsertanya Tifatul Sembiring, mantan Presiden PKS yang juga mantan Menteri Kominfo maju Pilkada Kota Medan. Menariknya lagi, muncul nama Camel Petir, selebriti tanah air, ikut meramaikan kompetisi Pilkada Kota Medan kali ini.

Menilik dari sejumlah nama yang beredar ke publik, tersiar pertanyaan terkait siapa balon Walikota yang kuat di Pilkada Kota Medan. Ini menjadi pembahasan yang penting bagi masyarakat Kota Medan sebagai pemilih kelak.

Rumor yang beredar ke tengah masyarakat, calon Walikota Medan yang kuat saat ini adalah HT Dzulmi Eldin. Putra kebanggaan orang Melayu ini tercatat sebagai calon incumbent yang terkuat untuk terpilih kembali menjadi Walikota Medan. Tapi, ini masih sekedar di atas kertas, bahkan kabar burung yang dilontarkan berbagai sumber, baik itu media massa maupun hasil-hasil dari survei berbagai lembaga.

HT Dzulmi Eldin merupakan sosok birokrat tulen yang masih mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat. Selain memiliki segudang pengalaman di pemerintahan, Dzulmi Eldin cukup membawa perubahan besar bagi kemajuan Kota Medan dari berbagai aspek. Walaupun dimasa kepemimpinannya dianggap tunggal di tiga tahun terakhir jabatannya, tanpa adanya ‘pembantu’ atau Wakil Walikota.

Ini bisa dibilang prestasi tersendiri baginya dalam memimpin Kota Medan yang memiliki segudang persoalan. Dzulmi Eldin mampu berperan sebagai ‘one show one man’ dalam membangun Kota Medan. Masa kepemimpinan Dzulmi Eldin sebentar lagi akan berakhir di bulan Juni 2015 ini.

Kendati demikian, tidak menyurutkan niat Dzulmi Eldin untuk tampil kembali sebagai Walikota Medan. Mungkin saja, tugas dan perannya membangun Kota Medan yang lebih baik lagi di masa jabatan Walikota Medan belum tertuntaskan semuanya. Wajar, Dzulmi Eldin diamanahkan sebagai Walikota Medan baru tiga tahun menggantikan Rahudman Harahap, yang kala itu berpasangan dengan Eldin (panggilan akrabnya) sebagai Wakil Walikota Medan di Pilkada 2010 – 2015.

Dengan status incumbent, Dzulmi Eldin maju kembali di Pilkada Medan 2015 – 2020. Kali ini, ia berniat sebagai balon Walikota Medan. Jika benar mendapatkan restu dari sejumlah partai politik yang ia sambangi sebagai ‘sampan’ menuju Medan Satu, lantas siapakah yang layak mendampinginya sebagai Wakil Walikota.

Ini menjadi topik menarik untuk dibahas. Siapa sosok yang pantas berduet dengan Dzulmi Eldin di Pilkada 2015-2020? Apakah dari kalangan birokrasi, elit politik, akademisi atau profesional?

Menurut pengamat politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Junaidi, dari peta politik yang sedang memanas di Medan menjelang Pilkada yang akan berlangsung serentak di bulan Desember 2015, sosok calon incumbent masih menjadi idola, walaupun kini banyak bermunculkan wajah-wajah baru dan lama ikut meramaikan pesta demokrasi Kota Medan.

“Menjelang Pilkada Medan, banyak figur-figur baru yang mucul. Tapi kansnya diprediksi bakal incumbent juga menjadi pilihan bagi partai-partai politik untuk mengusung calon Walikota Medan,” jelasnya, kemarin. http://bareskrim.com/2015/06/03/pilk...ang-incumbent/