Ane mau curhat nih, tentang misi hari ini yang sangat menantang. Tumben-tumbenan pagi nyokap tidak masak menu yang menarik di rumah, sehingga ane putuskan untuk tidak membawa bekal dan beli saja di sekitar kantor ketika makan siang.
Saat jam istirahat siang tiba, cuaca agak mendung, tapi belum turun hujan. "Santai dulu sajalah," pikir ane. Namun ketika keluar kantor, ternyata rintik hujan mulai turun. Panik! Takut hujan tambah besar, ane dan kedua teman memutuskan untuk segera berangkat beli makanan. Takut hujan deras.
Berangkat sih aman. Tapi di pertengahan jalan, hujan tiba-tiba deras, seperti badai di laut, dan kami pun berteduh di sebuah bengkel. Sayangnya, deras hujan makin parah sehingga merembes hingga tempat kami berdiri, wal hasil kami pun minta ijin pemilik bengkel untuk masuk ke bengkelnya.

Ilustrasi hujan deras
Nunggu agak lama, sekitar 30 menitan. Hujan mulai reda, tapi belum berhenti sepenuhnya. Istirahat hanya sampai jam 13.00, kalau tidak cepat-cepat, waktu makan siang habis. Kami pun membuat strategi seperti di game Army Men: Serge's Heroes di PSX agar bisa sampai ke tujuan, warung nasi, dengan kondisi basah seminimal mungkin. Kalau basah kuyup, misi gagal.
Pola strategi pun tercipta. Strateginya adalah nyebrang jalan ke arah musholah, lalu melipir sedikit-sedikit melalui rumah yang tepian gentengnya agak menjorok ke luar sehingga bisa jadi pelindung dari hujan yang kembali deras. Tadinya sih mau parkour, tapi berhubung nggak bisa, ya sudah lari biasa saja.

Srsly! Ini bukan ane
Eksekusi strategi berjalan lancar, kami bertiga sampai warung nasi dengan selamat. Meski demikian, baju tetap basah, walaupun tidak kuyup. Misi pertama sukses!
Pesan nasi, soto ayam dan pecel. Kami berteduh di samping warung. Jarak antara hujan dengan tempat berteduh hanya setengah meter. Hujan tambah deras dan tak terkendali. Airnya pun tampyas sampai ke kaki. Panik juga sih, "Kalau semakin deras, bisa basah kuyup nih."
Dalam galau, ibu warung nanya, "Sotonya pedes nggak mas?" Ane pun jawab, "Pedes bu!"

Demi ini
Tak lama, pesanan selesai. Prosesi ijab kabul pun sukses, dibayar tunai. Sah!
Saat perjalanan kembali ke kantor, hujan masih deras. Tidak ada tanda-tanda untuk berhenti. Kami pun megatur strategi lagi untuk bisa balik ke kantor dengan basah seminimal mungkin. Namun strategi yang sama tidak bisa digunakan karena perbedaan medan.
Pola strategi kali ini adalah mengendap di samping tembok mushola untuk kembali ke bengkel sebagai check point. "Bisa kali nih jalan mindik-mindik di samping tembok, yang penting tidak terkena hujan," ucap ane. Sayangnya teman-teman ane ragu, dan kami pun menjalankan strategi masing-masing. Walaupun demikian, tujuan kami satu, sampai bengkel tidak basah.

Maju terus pantang mundur!
Sesampainya di bengkel, tinggal satu kali perjalanan lagi hingga akhirnya kami sampai ke kantor. Namun sudah tidak ada lagi tempat berteduh, sehingga kami putuskan untuk menggunakan strategi MERDEKA ATAU MATI. Lagi sekencang-kencangnya. Ada yang lari seperti maling dikejar warja, ada yang seperti pake wapak kancil. Pokoknya maju terus pantang mundur!
Yah, ketika sampai di kantor, basah kuyup tak terhindarkan.
Misi gagal!
Jam istirahat pun lewat.
Untunglah, soto ayam tetap bisa diselamatkan.
.